15

4.6K 582 16
                                    

"dek"

"hm?"

"dek, bangun dek"

"apa sih?" tanya gue kesel dan membuka mata gue dengan terpaksa.

Gue ngeliat abang gue yang tiduran disebelah gue dan wajah kita deket banget.

brukk!

"LO NGAPAIN DISINI SIH?!" teriak gue karena kaget.

"sakit njeng!" ucap bang Jinwoo sambil elus elus pantatnya.

"ya lagian lo ngapain dikamar gue? lo punya kamar sendiri kan?" tanya gue sambil mendorong dorong bang Jinwoo keluar kamar gue.

"ihh dek, gue mau bareng lo"

ewh

"lo gak liat apa tulisan didepan pintu kamar gue? dugong kek lo dilarang masuk ke kamar gue, udah enyah ae lo" ucap gue kesel dan menarik telinga bang Jinwoo dan membawanya ke kamarnya.

"aw aw aw aw, sakit bege!" ucapnya sambil meringis dan mengelus telinganya yang merah.

"lo kok galak sih dek? gue kan mau ngomong sama lo" ucapnya dan gue melipatkan kedua tangan gue didepan dada.

"terus kenapa lo bisa ditempat tidur gue, dugong?"

"ya gue kan iseng doang- aw! iya iya. Maap kan hamba" ucapnya kesakitan (lagi) karena gue cubit perut one packnya.

"ngomong apa, gece"

"anu-"

"- anu lo kenapa?" potong gue

"astaghfirullah, Jaeri. Gue belum selesain kalimatnya" ucapnya sambil elus elus dadanya yang rata kek jalan raya.

"ya udah apa"

"tadi pas gue ke kamar, gue ngeliat jendela kamar gue kebuka sendiri. Makanya gue lari ke kamar lo" ucap abang gue.

"pfft, hahahahaha"

gue ketawa dong

"aduhh bang, mana ada sih setan siang2 gini? yang ada setannya istirahat kali bang" ucap gue sambil mengusap air mata gue. Terharu gue guys.

"ihh dek! serius abang!" rengeknya layak bocah umur 5 tahun yang minta dibeliin balon.

"iya iya, mana coba tunjukkin" ucap gue dan abang gue menggelengkan kepalanya.

"mending jangan deh, takutnya lo parno kek gue" ucapnya dan gue menatap wajahnya tidak suka.

gue sih gak bakalan parnoan kek lo- batin gue

gue pun masuk kedalam kamar abang gue dan pas dilihat dijendela. Gue ngeliat...

...Jungwoo

"Jungwoo?" bisik gue kecil banget.

Jungwoo menoleh kearah gue dan betapa kagetnya gue pas ngeliat mukanya.

Gue jalan mendekati Jungwoo yang tengah duduk dijendela dan ia membuang tatapannya saat tahu gue mendekatinya.

"Woo, lo kenapa?" bisik gue lagi dan gue liat wajahnya yang terdapat luka sayat di pipi kiri dan didekat alis kanannya.

Jungwoo hanya menatap gue dengan tatapan yang berbeda. Bukan tatapan sedih, khawatir atau pun marah. Melainkan tatapan kosong.

"Jungwoo...lo kenapa?" bisik gue lagi dan sekarang ia menatap mata gue dengan sedikit marah.

Apa salah gue?

Mata gue melihat sesuatu yang asing di lengan Jungwoo, disitu ada...tato? bukannya Jungwoo cuman punya tato dilehernya ya?

Gue menatap tulisan tato itu, tulisannya...

S.A.M

astaga, nama itu lagi. Gue bisa bisa muak sama tulisan itu.

siapa sih SAM? jangan2 Sam Smith lagi!- batin gue

ya kagak lah- Author

"Dek!" panggil abang gue dan itu membuat gue tersadar dan menatap abang gue yang berdiri diluar. Gak berani masuk.

"gak ada apa2 kok bang" ucap gue dan sekarang beralih ke Jungwoo.

"yuk ke kamar gue" bisik gue dan Jungwoo hanya terdiam. Lalu gue dorong bang Jinwoo dan menutup jendelanya lalu keluar dari kamar bang Jinwoo.

"woy! iki hantunya kagak ada kan?" tanya bang Jinwoo

"iya" jawab gue dan masuk ke kamar gue.

pas masuk kedalam, gue ngeliat Jungwoo berdiri di balkon. Entah kenapa, badan gue merinding pas matanya menatap tajam ke arah gue.

kaya bukan Jungwoo yang gue kenal- batin gue

"Woo...lo ke-"

"- gue gak apa apa" potongnya dan terdiam kembali.

gue jalan mendekati Jungwoo dan menatap wajahnya dengan khawatir.

"l-lo kenapa sih? cerita dong" ucap gue dan Jungwoo menatap datar ke arah gue.

"percuma gue cerita ke lo kalo pada dasarnya lo nya yang susah dikasih tahu" ucapnya datar dan dingin.

"m-maap, tapi ada apa sih? kok lo jadi gini?" tanya gue sambil menggenggam kedua tangan Jungwoo.

" gue minta lo untuk jauhi Hyunjin" ucap Jungwoo dan gue hanya menyernit.

"k-kenapa?" tanya gue

"gue gak mau lo kenapa2" ucapnya dengan suara datar.

"g-gue gak ngerti" gumam gue dan tiba tiba Jungwoo menarik pundak gue dan mencengkram kuat pundak gue.

"lo gak ngerti?" ucapnya dengan suara rendahnya.

gue cuman menggelengkan kepala sambil menatap wajahnya dengan takut.

"lo tahu, gue itu hantu. Dan gue bisa tahu aura orang lain" ucapnya dengan sedikit penekanan.

gue terdiam.

"jadi lo mau bilang ke gue, kalo kak Hyunjin itu bukan orang yang baik?" ucap gue dan Jungwoo melepaskan cengkramannya di pundak gue dan mundur selangkah.

"iya" ucapnya datar.

"t-tapi selama gue deket2 sama dia, gue gak kenapa2 kok" ucap gue pelan dan duduk di kasur gue.

Jungwoo melipat kedua tangannya didepan dada dan menatap gue setelah itu menatap keluar jendela.

"Jungwoo, gue bener2 bingung. lagian ya, kalo dia mau apa2in gue berarti dia bukan laki, Woo. Lo tuh jangan buat gue bingung dong" ucap gue sedikit membentak.

"Yoo Jaeri!, gue udah kasih tahu ke lo untuk nge jauhin Hyunjin. Kalo lo tetep deketin dia dan lo di apa2 in sama dia, gue gak bakal bantuin lo!" ucap Jungwoo yang membentak juga.

oke, entah kenapa gue kesel ngeliat Jungwoo yang kaya gini. Entah lah, gue bener2 gak suka pas Jungwoo suruh gue ngejauhin kak Hyunjin.

"lo kan hantu. Emangnya lo bisa apa?" ucap gue dengan datar dan jalan ke arah pintu dan...

BRAKK

...menutup pintu kamar dengan membantingnya kuat2 dan meninggalkan Jungwoo yang tengah menatap pintu kamar gue.

sial- Jungwoo

TBC💚

sorry ya kalo aneh dan kebanyakkan dramanya yang cringe parah ^_^


Ghost 《 Kim Jungwoo ff 》ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang