Pertemuan

70 10 0
                                    

Malam telah pergi, sang mentari menampakkan sinarnya kembali. Hembusan angin semakin melengkapi indahnya pagi. Tapi sepertinya hal itu tak berlaku bagi seseorang.

Terlihat seorang anak laki-laki sedang tergesa-gesa, kepanikan terukir jelas diwajahnya. Setelah beberapa menit berlari, ia pun berhenti di sebuah sekolah.

"Pak, tolong bukakan gerbangnya," ucap si anak laki-laki dengan napas yang masih tak beraturan kepada seorang pria paruh baya yang berseragam putih hitam.

"Kamu terlambat 16 menit. Coba kalau kamu 1 menit lebih cepat, pasti akan bapak biarkan masuk," jelas sang satpam yang bertuliskan Sugio di atas saku kanan seragamnya.

"Tolong pak, cuma 1 menit. Saya murid baru di sini, saya ga tahu pak kalau jam masuknya ternyata berbeda dari sekolah saya dulu," ucap anak lelaki tersebut kepada Pak Sugio.

"Maaf, peraturan sekolah sudah seperti itu," ucap Pak Sugio menjelaskan.

Tak lama, terliahat seorang anggota osis menghampiri.

"Ada apa pak?" tanya anggota osis tersebut kepada Pak Sugio.

"Ini ada murid yang terlambat. Dia bilang, dia murid baru," jelas Pak Sugio.

"Jadi kamu murid baru?" tanya anggota osis tersebut kepada Rey sambil memperlihatkan tatapan sinisnya.

"Iya aku anak baru. Namaku Rey, Reyza Hardiansyah," ucap Rey memperkenalkan diri dan berusaha bersikap seramah mungkin. Tak luput pula nama yang tertulis di seragam itu dilihatnya. Faiha azkia, itulah yang tertulis di sana.

"Ya udah pulang sana," balas Faiha, kemudian ia pun pergi meninggalkan Rey yang terdiam di depan gerbang itu.

"Hei, tunggu! Apa-apaan itu? Begitukah cara osis bekerja? Ku sudah berbicara baik-baik disini!" ucap Rey dengan sedikit menaikkan nada bicaranya.

Faiha pun berbalik dan menatap Rey kesal. Menurutnya peraturan adalah peraturan.

"Baik-baik apa? Itu kamu teriak-teriak tadi. Udah anak baru, datang terlambat, sekarang teriak-teriak, dasar ga tau diri. Emang kamu ga baca peraturan sekolah ini? Ga usah cari-cari alasan. Salah ya salah, udah sana pulang!" ucap Faiha kesal.

"Ada ribut-ribut apa ini?" Datanglah seorang guru muda dan cantik menghampiri mereka.

"Ini Bu, ada murid baru telat," ucap Faiha singkat.

"Oh, nak Rey ya? Maaf, ibu lupa memberi tahumu kalau jam masuk sekolah ini berbeda," ucap sang guru dengan ramah kepada Rey, "Pak Sugio tolong bukakan gerbangnya," sambung guru tersebut kepada Pak Sugio.

"Terima kasih Bu," ucap Rey ramah dengan senyum tipisnya.

Rey pun berjalan melewati Faiha. Tak lupa ia sedikit meledek Faiha dengan menjulurkan lidahnya. Terlihat Faiha mengepalkan tangannya kesal. Rey pun lanjut berjalan memasuki sekolah bersama guru tersebut.

You Are My ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang