Tegar menikmati hari liburnya yang terakhir ini dengan berkumpul bersama ketiga sahabatnya. Tegar yang sedang duduk di kursi sambil memiringkan ponselnya meringis bangga ketika layar ponselnya menunjukkan tulisan 'victory' tanda bahwa dia menang bermain game. Suara sorak bangga ketiga sahabatnya juga terdengar karena berhasil memainkan game. Tegar lalu melihat ketiga sahabatnya dengan posisi wenak masing-masing, Ardi yng sedang duduk bersila dilantai, Maru tengkurap di kasur, sedangkan Nofan juga duduk di kasurnya.
"Gue udah ya, Batre gue mau habis." Ucap Tegar kepada teman-temannya
"elo gak asik gar!" kata maru kepada Tegar sambil melempar bantal kearah Tegar.
"Halah si Tegar alesan Batre mau habis. Kalo lo gak ikut mabar lagi, nanti kekuatan kita bakal berkurang nih.." kata Nofan lelaki yang paling cerewet dari ketiga orang tersebut.
"Palingan juga dia mau chattingan tuh.. sama Fika si pacar tercintahh." ucap Maru lagi sambil melebaykan kata 'cinta' itu. Maru memang orang yang paling lebay diantara yang lain tetapi dia juga teman yang paling pengertian.
"Suka-suka gue dong mau ngapain, kenapa kalian malah yang sewot!" Bentak Tegar sambil melempar asal bantal yang dilempar Maru tadi, akhirnya bantal itu malah mengenai muka Ardi.
"Awas Lo gar!" Ancam Ardi kepada Tegar. Ardi sejak tadi diam, dia memang orang yang paling irit ngomong. Tetapi kalau dia marah maka akan jadi menakutkan.
"Sorry. Gak sengaja Ar" kata Tegar membela diri.
Tegar lalu exit meninggalkan dunia game nya kemudian ia beralih ke aplikasi chatting. Tertera di layar ponsel ada beberapa pesan masuk yang telah ia abaikan termasuk chat masuk dari nama Afika yang tidak lain adalah pacar Tegar saat ini.
Afika:
Sedang apa sayang?
Tegar lalu mengetikan sesuatu di ponselnya untuk membalas pesan yang sebenarnya ia anggap tidak begitu penting itu.
Sedang Mabar.
Oh gt. Km lebih mementingkan mabar drpd aku:(
Memang gesit cewek itu membalas pesan dari Tegar. Iya, cewek bernama Afika itu memang pacarnya Tegar. Namun, Tegar tidak selalu menganggapnya prioritas. Sebenarnya Tegar tidak memiliki perasaan lebih terhadap Afika, saat ini, ia tidak ingin terlalu serius dengan suatu hubungan. Tegar memang memiliki pacar tapi belum ada pacar yang berhasil untuk singgah di hati Tegar. Hati Tegar sudah disinggahi oleh cewek yang dulu disukai nya saat SMP.
Bomat, Tegar tidak berniat untuk membalas pesan dari Afika. Ia malah ingin memulai obrolan baru dan mencari kontak seseorang.
Seseorang itu yang bernama Anggea Narata Disya. Gadis yang dulu disukai Tegar hingga saat ini. Gadis yang di sukai nya sejak SMP dan selalu sekelas dengan Tegar.
Anggea yang biasa disapa Disya itu orangnya cantik, masuk dalam kategori pintar, ramah, dan friendly. Oleh karena itu, Disya menjadi siswi yang populer dan memiliki banyak teman cewek maupun cowok. Sekarang Tegar tidak satu sekolah dengan Disya, jadi satu tahun Tegar berpisah dengannya. Tegar sempat menyesali tidak pernah menyatakan perasaannya kepada Disya tapi Tegar malah mencoba menjauhinya. padahal Disya dulu orang nya peka dan ia mengetahui bahwa Tegar menyukai dirinya. Tegar Selalu berharap semoga ia masih bisa dekat dengan Disya lagi.
Ia lalu menekan tulisan pesan dan mulai mengetik dengan lincah.
Displaygirl:
Woy!
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth It's You
Teen FictionMereka dua orang yang selalu dekat tapi tidak pernah jadian. padahal mereka sering bertengkar karena cemburu dan saling menciptakan aura jealous, kadang juga saling possesif satu sama lain. Hal itu menunjukan sangat jelas bahwa mereka saling menyuka...