2

255 28 11
                                    

Disclaimer © Fujimaki Tadatoshi

WARNING: OOC, AU, Typo
.

.

.

“Kagamicchi, pagi.”

“Oh pagi Kise.” balas Taiga tidak bersemangat ke pria pirang energetik itu.

“Eh kenapa kau lemas sekali? Kau sakit?” tanya Kise prihatin.

“Tidak, aku tidak apa-apa,” jawab Taiga dan berjalan untuk ke kelas.

“Ayolah Kagamicchi, kau bisa bercerita apapun padaku.” kata Kise dan mengikuti Taiga.

Taiga menghela napas. “Um… aku tidak tahu harus minta maaf bagaimana dengan Akashi.”

“Minta maaf biasa saja Kagamicchi, aku pikir tidak apa-apa juga kalau kau tidak meminta maaf,” kata Kise menanggapi Taiga.

“Tapi kan--”

“Ah itu Akashicchi,” Kise memotong perkataan Taiga sambil menunjuk Akashi yang sedang berjalan untuk memasuki kelas juga. “Cepat ke sana, Kagamicchi.”

“Kise--”

“Aku akan menemuimu di kelas nanti,” Kise mendorong Taiga untuk menghampiri Akashi. “Semoga beruntung Kagamicchi~”

Taiga menghela napas untuk mempersiapkan dirinya dan menghampiri Akashi.

“A-Akashi,”

Akashi yang sebelumnya sedang berbicara dengan seorang murid lain dengan rambut hijau menghentikan pembicaraannya dan berganti memberikan fokusnya ke Taiga.

“Aku ingin minta maaf soal… kemarin,” mulai Taiga. “Aku tidak bermaksud… aku lupa um…” Taiga jadi bingung sendiri harus berbicara apa dengan Akashi tanpa menyinggungnya.

“Ya, aku mengerti,” balas Akashi tanpa menunggu Taiga untuk menyelesaikan kalimatnya.

“Oh… o-oke.”

“Aku disuruh Sensei untuk memberikanmu ini,” Akashi memberikan Taiga selembar kertas. “Itu adalah daftar ekstrakulikuler yang bisa kau ikuti.”

“Oh ya,” Taiga mengamati kertas di tangannya dan melihat banyak kegiatan di daftar itu. Dia sebenarnya tidak begitu suka mengikuti ekstrakulikuler karena dia lebih suka langsung pulang setelah sekolah tapi waktu SMP dulu dia mengikuti ekstra seni rupa dan dia menikmatinya.

“Kalau kau masih bingung kau bisa bertanya pada Shintaro.”

Anak lelaki berambut hijau yang tadi berbicara dengan Akashi menyodorkan tangannya kepada Taiga untuk bersalaman. “Midorima Shintaro.”

“Taiga Kagami.”

“Aku akan menunjukkanmu ruang ekstra nanti saat istirahat.” kata Midorima.

“Oh oke, aku akan berpikir dulu aku akan ikut ekstra apa,” balas Taiga.

Midorima mengangguk kemudian dia dan Akashi berjalan menuju kelas. Taiga mengikuti masuk ke kelas kemudian dan duduk di bangkunya masih memikirkan ekstra apa yang ingin diikutinya. Banyak sekali pilihan ekstra di sekolah ini dan Taiga juga melihat ada ekstra seni di sini. Dia tidak tahu ingin tetap mengikuti seni seperti saat dia masih SMP atau mencoba ekstra yang lain.

“Kau akan ikut ekstra apa Kagami-kun?”

“AAAAHHHH!” Taiga menjerti kaget ketika tiba-tiba ada suara di belakangnya ketika dia sedang fokus dengan kertas di tangannya. Taiga melihat ke belakang dan melihat anak yang duduk di belakangnya dengan rambut biru (yang Taiga masih ingat dia pernah mengenalkan dirinya padanya tapi lagi-lagi Taiga lupa namanya) yang memandangnya dengan datar. “Memang hobimu membuat orang kaget ya?”

SwitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang