Hidupku sebagai remaja terlalu biasa untuk ku ceritakan kepada orang orang. Dipagi hari aku akan berangkat kesekolah, siang hari aku akan pulang sekolah dan pada sore hari nya aku akan kembali lagi ke sekolah untuk mengikuti les tambahan yang tidak lain dan tidak bukan adalah sebuah kewajiban dari sekolah ini. Mereka tidak akan membiarkan waktuku terbuang sia sia di masa remaja ini. Persetanan dengan itu. Aku bahkan tidak belajar dengan benar disekolah. Saat guru yang tidak ku sukai sedang mengajar aku biasa nya akan pergi ke luar kelas dan bersembunyi di perpustakan sekolah. Jika aku terlalu malas berjalan, aku akan duduk dibangku sudut belakang kelas dan tidur dengan nyenyak, ditemanin dengan ipod ku.
Bersekolah disini sungguh membosankan. Terlalu banyak peraturan yang harus kami langgar. Kami tidak diizin kan membawa handphone kesekolah apalagi mempergunakan nya disaat pelajaran berlangsung. Dan hal yang paling membuatku muak adalah bagi wanita tidak diizinkan memakai baju yang terlalu ketat. What the hell. Kami memakai baju ketat bukan berarti kami menjajakan diri diluar sana. Bahkan kami tidak diizinkan untuk memakai lipstick, yang tidak lain dan tidak bukan adalah keharusan bagi seorang wanita.
Aku sebenarnya bukan tipe gadis yang senang merias wajah. Tapi Forgodshake itu hanyalah sebuah pewarna bibir yang biasa nya digunakan hanya untuk menutupi wajah pucat. Bukan untuk menggoda lelaki di luar sana.
Hampir satu tahun sudah aku menjalanin hidup seperti dipenjara ini. Hanya tersisa dua tahun lagi lalu aku akan bebas melakukan apa saja yang ku inginkan. Bukan. Bukan karena aku tidak menyukai sekolah ini, hanya saja suasana nya terlalu membosankan untuk dinikmati setiap hari nya. Bahkan tidak terlalu banyak cogan yang bertebaran untuk sekedar mencuci mata. Huh bosan. Sungguh sungguh membosankan. Hanya ada satu. Satu. Cukup satu yang mampu membuatku bertahan sampai saat ini. Setidaknya anggap saja itu salah satu alasan. Dia cukup menarik. Dia tinggi, itu yang membuatku semakin jatuh. Wajah? Sialan. Aku tidak terlalu bisa menggambarkan nya karena aku jarang melihatnya. Bukan karna jarang bertemu, hanya saja aku tidak bisa memperhatikan wajahnya dengan jelas karena ada satu kakak kelas berengsek yang melaporkan ku dengan guru BK karena aku menggunakan softlen. Lihatlah sekolah ini. Bahkan penggunaan softlen pun dilarang. Membuatku bertambah muak saja. Kacamata? Aku tidak terlalu suka memakai nya. Aku merasa risih dan kurang nyaman. Ditambah lagi tanganku ini sering sekali mematahkan nya.
Oh pria itu. Aku sampai lupa menceritakan nya lagi. Dia.....cinta pertamaku, aku rasa. Aku tidak terlalu yakin sebenarnya apa ini cinta atau hanya sekedar rasa kagum. Karna kami tidak pernah saling sapa, dan aku rasa juga dia tidak mengenalku. Sebenarnya aku sudah lama mengenal nya. Dia adalah kakak kelasku di Junior High School. Jadi bisa dibilang kami sudah berjumpa sejak 4 tahun yang lalu. Dan sejak saat itu juga aku memiliki perasaan khusus untuk nya.
Pertemuan kami? Uhh terbilang sangat unik...dan juga sedikit menyakitkan.
.
.
.
*Flashback on*
Saat itu di pagi hari aku sedang berdiri di depan kelasku menunggu bel masuk berbunyi. Lalu saat aku berbalik badan aku tidak sengaja menabrak seseorang dengan keras. Dan betapa terkejut nya aku saat melihat orang yang ku tabrak memiliki darah di tangan nya. Aku syok dan langsung panik mengira itu adalah perbuatanku. Aku langsung membantu nya untuk bediri, namun dia cepat cepat menghindar. Aku merasa sedikit tidak enak lalu meminta maaf kepada nya. Dia pun menganggung lalu segera meninggalkan ku yg masih saja terpaku mengingat kejadian yg baru saja menimpahku...Luka luka itu terlihat menyakitkan. Aku jadi mengkhawatirkan nya. Tapi bodo amat, siapa suruh dia mengacuhkan ku seperti tadi. Aku kan hanya ingin membantu.
Jam istirahat berbunyi. Sejak kejadian tadi pagi aku jadi sering melihatnya. Tapi ada yang anehh...kenapa aku selalu menemukan nya seorang diri? Apa bahkan ia tidak punya teman? Huh tidak heran dia tidak memiliki teman jika sikap nya seperti itu. Tapi bodo amat buat apa juga aku memikirkan nya.*Flashback off*
Bel pulang bimbingan berbunyi. Sudah lama sejak aku menantikan bunyi itu. Aku langsung menyusun semua buku dan memasukkan nya ke dalam tasku. Astaga aku bahkan hanya membawa 2 buku di tas kecil ini. Disaat semua teman teman kelasku membawa tas yang terlihat seperti koper. Haha peduli amat yang penting disaat ujian aku bisa menjawab semua soal soal yang ditanyakan dan bahkan selalu masuk kedalam ranking 5 besar. Sungguh mengesankan mari tepuk tangan bersama.
"Ya Goo Hana aku akan pulang bersama Jongsuk hari ini, kau akan pulang sendiri lagi?"
"Hmm pergilahh, aku sudah biasa kau tinggalkan semenjak kau bersama si brengsek Jongsuk itu. Berani berani nya ia merebutmu dariku". Dia tertawa sambil meninggalkan ku sendirian di kelas.
Dia adalah Bae Aeri, sahabatku sejak kecil. Kami tinggal dilingkungan yang sama dari kecil hingga sekarang. Baru baru ini dia mulai berkencan dengan Park Jongsuk yang notabene adalah teman nongkrong kami juga. Bisa bisa nya dua kunyuk itu terlibat cinta lokasi.
Aku memutuskan untuk meninggalkan kelas. Kelasku berada dilantai 3 jadi alih alih menggunakan lift yang pasti akan mengantri mendingan aku menggunakan tangga. Saat aku hendak menuruni nya, aku tidak sengaja menabrak orang. Lagi ? Mungkin ini karna kebiasaanku yang selalu melihat ke bawah saat.
"Maafkan aku, ini sudah menjadi kebiasaan", lalu aku mendongak untuk melihat kali ini siapakah orang yang aku tabrak.
"Kau lagi?"cetus nya.
Lagi ? Apa maksudnya lagi? Apa dia masih mengingat bahwa aku pernah menabrak nya sewaktu Junior High School?
Akan lucu kalau aku pura pura lugu dan melupakan kejadian itu. Jadi aku harus menjawab setulus mungkin
"Oh kau mengingat nya? Maafkan aku"ucapku sambil cengengesan
"Lupakan. Toh kau akan mengulangi nya lagi".
Dia pergi menurunin tangga dan meninggalkanku LAGI yang terpatung mengingat kelakuan nya yang tidak berubah juga sedari dulu. Masih dingin saja hah?
Lelaki memang selalu saja sialan. Disaat aku tidak menyukai nya dia akan terus mengejarku sampai ke ujung dunia. Tapi disaat aku mulai saja membuka hati, aku membuka nya pada lelaki brengsek seperti nya. Bahkan mengingat sikap nya saja membuatku naik darah. 4 tahun bahkan tidak cukup untuk membuatnya berubah?
Baiklah, kalau gitu biar aku saja yang merubahnya.
Bagaimana?
.
.
.
.
.
.
To Be Continue
Please give me the vote and comment if you interest!
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Ruin
RomanceDia adalah Kim Tae Gi. Sosok pria yang cukup terkenal berkat percintaan kontroversial nya dengan adik seorang guru di Hanlim Multi Arts High School. Bagaimana tidak, mereka dengan terang terangan menunjukkan hubungan mereka ke publik, yang mana hal...