Prolog

60 7 1
                                    

"Yakk aku membenci nyaa." teriak ku dibawah guyuran hujan malam itu.

"Aniyo, aku..hiks..apa yang ku katakan? A..aku membenci nya? Ne..hiks a..aku sangat membenci nyaa..Yakk aku membenci mu namja BRENGSEK!!!" Ucap ku penuh penekanan pada setiap katanya dan terduduk lemas di depan trotoar yang basah karna air hujan.

"A..aku membenci nya.. Hiks." sekali lagi ku ucapkan sambil menatap jalan kosong yang sudah sepi di malam itu.
Tak lama dari itu dapat kurasakan bahwa kali ini tubuh ku tak terkena guyuran hujan itu lagi dan dapat kudengar sebuah suara yang sudah sangat familiar mulai memasuki telinga ku.

"Apa yang kau lakukan hah, berhenti lah menyakiti dirimu, yeoja bodoh!!!" ucap nya sambil memayungkan tubuh ku dengan payung yang iya bawa.

"Pergilah, biarkan aku sendiri dan jangan panggil aku yeoja bodoh lagi!" jawabku yang tetap setia menatap jalan didepan ku tanpa menoleh sedikit pun kepada namja yang ada dibelakang ku itu.

"Bisa kah kau menghargai orang yang berbicara dengan mu hah!?!" sahut nya kali ini lalu ikut berjongkok dibelakang ku.

"PARK JIMIN! BISAKAH KAU PERGI!" teriak ku kali ini lalu menghadap kan tubuh ku ke arah namja dibelakang ku itu dan kali ini benar-benar ku tatap lekat mata coklat nya itu.

"Berhentilah berbuat seperti ini Kim Yoori." pinta nya dan dapat ku lihat kali ini iya menatap semu kearah diriku yang berada didepan nya.

"P..pergilah..hiks.. Sunbae !" Pintaku. Bukannya pergi setelah mendengar lontaran ku itu dia malah memeluk tubuh mungil ku ini yang telah basah kuyup akibat guyuran hujan yang dingin malam itu.

"Aku tidak akan pergi dan berhentilah menangis kau menyakiti ku jika seperti ini." bisik nya tepat ditelinga ku dalam pelukan itu.

Pada akhirnya hujan dan malam itupun menjadi permulaan yang baru.

—●●●—

Jika ditanya apa sesuatu yang membuatmu malas? Akan kujawab, mengerjakan matematika di siang bolong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika ditanya apa sesuatu yang membuatmu malas? Akan kujawab, mengerjakan matematika di siang bolong. Jujur saja, aku bosan, dan memilih bolos ke atap sekolah hanya untuk memakan eskrim di siang yang panas ini.

"Membolos lagi?" Tanya seseorang membuatku menoleh kebelakang. Benar saja. Dia lagi.

Dia mendekat, lalu menjilat eskrimku, "Yya, apa yang kau lakukan!" Bentakku padanya.

"Memakan eskrim tentunya."

Aku langsung menjitak kepalanya cukup keras, dia meringis, "Kim Taehyung! Jangan sok akrab denganku!" Ucapku jengkel.

"Wah, ini pertamakalinya kau menyebut namaku."

"Berhentilah, kumohon."

"Berhentilah apa?"

"Menggangguku."

"Tidak mau."

Anak baru ini benar-benar menyebalkan, hari-hariku tak lagi menyenangkan karna ulahnya. Kubuka buku novelku, lalu kubaca.

Angin siang hari itu menyejukkan ku, itulah sebabnya aku suka tempat tinggi. Walau terkadang aku takut dengan hal itu. Tapi aku menyukainya.

Di tempat yang tinggi, atau tempat yang luas aku bisa tenang. Hidupku memang monoton. Terkadang aku membaca novel dan bisa habis dalam kurun waktu 3 hari. Aku juga suka mengambil gambar. Apalagi mengambil beberapa foto tentang langit.

"Kau suka membaca rupanya." Suara itu menggangguku lagi, tidak kuhiraukan.

"Kalau aku, lebih suka bermain game." Ucapnya lagi.

"Oh iya, satu lagi, aku suka memotret." Ucapnya membuatku menutup buku novelku.

"Memotret apa?" Tanyaku.

"Banyak hal."

"Pemandangan?"

"Tidak hanya itu, aku juga memotretmu." Ucapnya, membuat tanganku memukul kepalanya.

"Awh! Aku bercanda." Ucapnya sambil mengelus kepalanya sendiri. Dia cukup lucu kurasa.

"Kenapa kau kesini? Bukannya pelajaran sedang berlangsung?" Tanyaku.

"Ingin saja, lagi pula kau juga kenapa disini? Bosan sekolah?" Tanyanya.

"Jangan bicara seenaknya." Ucapku berdiri, "Aku kembali ke kelas, dahh." Ucapku melambaikan tangan padanya.

"Park Somi!" Panggilnya. Aku menoleh kebelakang.

"Besok, aku akan kesini lagi." Ucapnya.

"Besok tidak ada pelajaran matematika di siang bolong, aku tidak akan kesini." Ucapku lalu berjalan meninggalkannya.

Dan, waktu itu, siapa yang tau, pada akhirnya rooftop sekolah menjadi saksi tentang awal kisah cinta kami.

—●●●—

Sof & Gii update❤️
See you to next capt!

My Boy (VMINKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang