Hari ini, hari pertama Keisya masuk sekolah sebagai siswa kelas 11 secara resmi. Keisya merasa sangat senang karena bisa bertemu, bermain, bercanda, dan bercerita kembali dengan teman-temannya. Hari pertama sekolah kali ini ia masih diantar sekolah oleh mama nya. Sesampainya di sekolah ia langsung berlari ke arah papan pengumuman untuk melihat ia masuk kelas 11 apa dan melihat siapa saja teman-temannya.
Ternyata Keisya masuk di kelas 11 Mipa 4 dan ia tidak sekelas dengan teman dekatnya, Evelyn. Keisya merasa senang ada di kelas nya sekarang karena lokasinya cukup strategis, tapi di satu sisi ia kesal karena berada di kelas yang dari dulu selalu dia hindari. Apalagi kalo bukan karena kelas ini adalah kelas kak Ardha dulu.
"Kebetulan dan takdir macam apaa ini, Tuhan?" Batin Keisya sembari melangkahkan kakinya ke kelas itu.
Keisya masuk ke kelasnya dan memilih untuk duduk di bangku paling pojok karena ia berpikir ini masih hari pertama, dimana biasanya para guru tidak langsung memberikan materi pelajaran kepada para siswanya. Benar saja hari ini wali kelas hanya memberikan amanat untuk membentuk susunan pengurus kelas dan tentu saja itu tidak memakan waktu yang cukup lama. Siswa diperbolehkan pulang setelah dhuhur.
"Keisya, lo mau pulang? yuk bareng" Ajak Reyna, teman sebangku Keisya yang baru.
"Ayok" Balas Keisya.
Ia dan Reyna bergegas untuk keluar kelas, karena gedung kelas 11 dan kelas 12 berdekatan otomatis mereka melewat kelas kak Ardha, kelas 12 Mipa 4. Tidak sengaja, Keisya melihat kak Ardha di depan kelas sedang bercanda dengan salah satu temannya.
"Aduh kok gue deg2an ya, kok dia ganteng banget" Batin Keisya.
"Eh Keisya, Reyna, kalian mau keluar ya?"
"Astaga, Evelyn, gue kaget" Keisya terkejut dengan kehadiran Evelyn yg tiba-tiba.
"Iya, Ev, lo mau keluar juga? sekalian aja" balas Reyna.
"Segitunya? Ada siapa sih? Keisya ngeliatin siapa, Rey?" Tanya Evelyn kepada Reyna dan Keisya, lalu mengikuti arah pandangan Keisya.
"Ngga ada siapa2, udah yuk ah mama gue udah diluar kayanya" Keisya langsung tarik tangan Evelyn dan Reyna sebelum dia tau gue ngeliatin kak Ardha.
"Ehhh aduh sabar dong, Kei" Keluh Evelyn.
Sesampainya dirumah, Keisya langsung mengganti seragamnya dan menghubungi Ganin.
To : Ganin👻
Lo udah pulang sekolah kan, Gan? Gue telfon ya.From : Ganin👻
Udah, Kei, hmm."GANINNNNN" Teriak Keisya.
"Eh buset ya, lo di telfon aja masih bisa teriak gitu" Protes Ganin.
"Hehehehe,"
"Gimana udah ketemu sama kak Ardha?" Seperti sudah tau arah pembicaraan Keisya kali ini, Ganin langsung menanyakan orang yang belakangan ini sering diceritakan teman dekatnya itu.
"Ih tau aja deh lo, udah tadi pas gue mau keluar dari sekolah eh gue liat dia. Kok nambah ganteng ya" Kata Keisya tanpa ia sadari memuji kak Ardha.
"Allhamdulillah temen gue akhirnya sadar."
"Astaghfirullah gue ngomong apaan tadi, Gan? Bilang dia ganteng? Engga bukan gitu maksud gue astaga."
"Gengsi mulu lo, Kei, makan tuh gengsi" Ucap Ganin yamg mulai kesal.
"Ih gimana ya, bukan gitu loh, Gan, maksud gue. Ah susah deh" Sangkal Keisya.
"Lah lo yang bikin susah sendiri kalo kei. Seneng ya abis ketemu sama Pangerannya"
"Apaan sih lo?! Pangeran palalu. Udah ah gue mau tidur siang."
"Lo telfon gue mau bilang itu doang?"
"TAU AH" Keisya mematikan sambungan telfonnya itu.
***
Sekolah Keisya berjalan dengan lancar, tiba saatnya peringatan 17 Agustus. Dimana biasanya Pengurus OSIS mulai mempersiapkan perlombaan antar kelas. Ini adalah momen yang sangat ditunggu oleh banyak siswa karena mereka semua terbebas dari pelajaran yang membuat kepala mereka meledak *Duar (becanda guys wkwk). Selain itu, ini merupakan salah satu kesempatan para siswa untuk melihat kakak kelas idolanya masing-masing, termasuk Keisya. Akhir-akhir ini, ia mulai menyadari bahwa ia memang menyukai kak Ardha, tentunya dalam diam. Keisya tidak seberani itu untuk menunjukkan perasaannya melihat rekam jejak Keisya di mata kak Ardha sudah cukup buruk.
"Keisyaa, ayo kita liat pertandingan bola futsal" Ajak Reyna.
"Kelas mana lawan mana emangnya?" Tanya Keisya.
"12 Mipa 4 sama 12 Bahasa setau gue" Jawab Reyna.
"HAH? KOK LO GA NGAJAKIN GUE DARI TADI SIH REY, AYOK BURUAN KE LAPANGAN, KEBURU MULAI" Kata Keisya yang tiba-tiba semangat menontonnya sangat berkobar.
"Kan dari tadi gue udah ngajakin lo, Kei.... "
"Hahaha yaudah ayok kita kelapangan" Kata Keisya sembari menarik tangan Reyna
Benar apa kata Reyna, pertandingan kali ini adalah pertandingan kelas kak Ardha. Bahkan, Ardha menjadi salah satu pemainnya. Keisya melihat itu dengan perasaan senang tapi mencoba tetap tenang supaya tidak terlihat yang lain. Di sisi lain banyak para siswi lain yang meneriakkan nama "Ardha" untuk memberinya semangat, tentu saja ini mengesalkan bagi Keisya karena ia sadar bahwa saingan dia cukup banyak. Apalah Keisya hanya remahan rempeyek.
Pertandingan selesai, Reyna meminta Keisya untuk menemaninya ke kamar mandi. Saat Keisya sedang menunggu di depan kamar mandi, tiba-tiba....
Wahh apa ya, yang bakal terjadi selanjutnya? Penasaran ngga nih?
Yuk lanjut baca ceritanya sampai part terakhir dan jangan lupa kasih vote ya❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Best Ending
Teen Fiction"Gue tuh ngapain sih mikirin dia?" Keisya Alsava Barsha, seorang siswi kelas 11 SMA Nusa Bangsa yang masih belum menyadari kalau dirinya terjebak masa lalu dengan kakak kelasnya. Ardhani Kaivan Nareswara, seorang siswa kelas 12 SMA Nusa Bangsa yang...