J_ust

25 5 0
                                    

🌸

.

.

.

.

.

Insiden kemarin membuat junial malu setengah mati. Bisa-bisanya dia malah malu di depan julion si menyebalkan itu!

"Hhhhh nyebelin!" seru junial baring terbaring terlentang di kasurnya.

Kehadiran julion di kehidupannya membuat junial merasa, ribut tapi menyenangkan juga.

Dia juga bingung menyenangkannya dimana? Apa karna sikap julion yang kadang-kadang menyebalkan, so sweet namun gagal, baik, dan peduli sekali terhadapnya.

Kenapa jadi mikir julion?

Junial kembali mengacak rambutnya. Baru juga beberapa hari julion telah berada dalam isi kepalanya.

Ya, junial mengaku julion memang so handsome, sangat. Dia juga anak populer. Berbanding balik dengan junial. Walaupun junial tidak tahu banyak yang menyukainya di kampusnya.

Tapi, apa yang membuat pria itu menyukainya?

Imut katanya.

Hey, junial tidak pernah merasa dirinya imut. Bahkan dia geli jika dibilang imut.

Mari beri kaca untuk junial :)

Drrtt

Drrttt

Drrrrtttt

Junial melirik ponselnya di nakas. Siapa sih yang menelpon dia malam-malam gini.

Junial suka parno sih, kalau ada nelpon dirinya.

Julion 🖕

Hhhh panjang umur, yang baru di pikirkan sedang menelpon dirinya.

"Ha-"

"Halo sayangku"

"Iih sayang-sayang pala ngana!"

"Ehehehehehehe kamu lagi ngapain?"

"Tidur."

"Tidur kok bisa angkat telpon abang sih?"

"Geli jul geli."

"Wkwkwkwkwkwkkwkwwk"

"......."

"........"

"Udah kan? Mau tidur nih."

"Eh bentar deh."

"Apaan cepat!"

"Ehemk. Gue nelpon karna kangen aja sama lo. Good night, jangan lupa berdoa, kalo bisa mimpiin gue ya💜"

Sebelum junial balas, julion sudah mematikan sambungan.

Alay, walaupun jujur saja muka junial sekarang berubah jadi merah karna malu.




























Julion tersenyum memandang ponselnya.

"Gini nih, bucin otw gblk." celetuk jino, temannya julion.

"Iri aja sih haters."

"DIH KAGA YE."

Julion ngakak ganteng.

"Jino cemburu tuh jul, tiati homo dia." sambung noah dari dapur.

Julion hanya ngakak melihat jino mengumpat sumpah serapah kepadanya dan noah.

Dia kembali membuka hpnya dan melihat lookscreen ponselnya.

Ada foto junial yang dia foto diam-diam.

Julion malu sendiri mandangin foto junial.

Dasar bucin.

Dia juga tidak akan menyerah mendekati junial, walaupun mendapat berbagai respon dari gadis itu.

Intinya julion serius mau dekatin dia.

Sudah bucin parah sih.





















1 minggu telah berlalu, dan 1 minggu juga julion terus hadir di sekitar junial.

Bahkan sudah ada desas desus soal mereka berdua. Ya siapa lagi kalau bukan junial dan julion.

Bahkan julion tidak peduli tanggapan orang-orang. Dia hanya mau bertemu gadisnya.

Hmm gadisnya katanya...

Sekarang junial dan julion sedang berada di kantin fakultasnya junial. Seperti biasa, julion larinya bukan ke fakultasnya malah main ke fakultas orang.

Alasannya mau ngapel di doi kesayangan.

Cuih, bucen.

Orang-orang terus saja melihat mereka berdua. Sampai junial sebenarnya risih..

"Jul, kenapa kamu enggak balik aja sih ke kelas kamu? Jangan sering kesini." ucap junial yang mulai capek bersikap marah-marah kepada si batu julion.

Julion sempat kaget. Junial manggil dia dengan 'kamu'. Biasanya juga ngegas nih si cantik.

"Aduh baper aku di panggil kamu hehehehe."

Junial memutar matanya malas. Sebenarnya dia mau tertawa melihat ekspresi julion yang lebay itu, tapi dia tahan.

Gengsi..

"B aja sih ya, enggak usah lebay gitu. Kamu denger tidak aku bilang apa? Balik deh. Apa kata orang, kamu sering kesini, sering bolos gitu..entar akunya yang di salahin!"

"Siapa emang yang mau marahin aku? Enggak ada tu. Aku kan mau ketemu pacar aku."

"Gila ya kamu, pacar sama rumput sana."

Julion ngakak kencang.

"Kalo rumput masa nikah mah rumput? Nanti anaknya apa dong?" tanya julion.

"Sapi." jawab junial singkat karena kesal sama julion.

"BAHAHAHAHAHA." tawa julion kencang.

Padahal menurut junial tidak ada yang lucu, justru garing. Tapi dia malah ngakak gini?

Emang bener kata jinny. Julion rada gila kalo deketan sama dia.

"Kamu cocoknya di rsj aja jul. Gilanya udah akut kayaknya." junial jadi prihatin.

Julion mengelap air matanya karna tertawa. Dia berdehem sejenak dan kembali memamerkan senyum maut.

"Kalo aku ke rsj, nanti kamu sama siapa?"

"Sama bagas."

"EH ENGGAK BOLEH!!!"























🌸🌸🌸

.

.

.

.

.

.

Loha ada yang nantiin cerita ini ga sih? (ga ada) :')
Lagi ga ada ide buat work ini huhuhuhu kalo bener2 ga ada, bakal di unpub dah :')

Jangan lupa votemen ya❣️

Some || HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang