Saat ini mereka sedang duduk di trotoar sambil memakan kerak telur yang dijual di pasar malam. Ya, Varo mengajaknya ke pasar malam, berusaha memperbaiki mood perempuan yang berada di sampingnya. Keheningan menyelimuti keduanya yang sedang asyik memakan pesanan masing-masing.
Abel menghela napas panjang hingga membuat Varo melihat ke arahnya sambil mengunyah makanannya.
Varo merangkul cewek tersebut lalu mengacak-acak rambut hitam panjang yang diikat kepang tersebut. Abel menoleh sambil mengangkat sebelah alisnya.
"Gue kemaren ketemu Ryan." Ucap Varo, berusaha mengusir kesunyian yang semakin menjadi-jadi.
"Dimana?"
"Di lampu merah, pas gue jalan ke rumah Michael. Dia naik motor." Sontak Abel menoleh dengan mulut yang masih penuh dengan makanan.
"Lo ke rumah dia lagi?" Varo mengangguk.
"Kenapa sih, Yo? Udahlah lo harus berhenti temenan sama orang itu! Lo ga sadar kalau selama ini lo cuma di manfaatin sama dia? Lo ga sadar dia selalu malakin uang lo? Lo ga tau ka—"
"Ga tau apa?" Tanya Michael yang sudah berada di depan mereka dengan ekspresi menakutkan. Abel terdiam. Cewek itu memberikan piringnya dan piring Varo kepada bapak penjual kerak telur, lalu membayar makanan mereka.
"Ayo kita pergi dari sini!" Ajak Abel sambil menarik tangan Varo. Michael tidak terima ia diacuhkan seperti itu, cowok berandalan itu pun menarik rambut Abel dari belakang membuat Abel berteriak kesakitan.
"Ngomong depan gue." Suruh Michael dengan nada dingin. Abel masih memegang rambutnya sambil berusaha melepaskan rambutnya dari cengkraman Michael yang semakin kuat.
"NGOMONG DEPAN GUE KALAU BERANI! Apa yang Varo ga tau dari gue? APA, BEL? BILANG! BILANG KE VARO!" Michael memutar badan Abel agar menghadap ke arah Varo yang kini terdiam. Saat ini banyak pengunjung pasar malam yang mengerumuni mereka, menonton kejadian tersebut.
"AYO BILANG!" Perintah Michael yang masih menjambak rambut Abel. Cewek tersebut menangis sambil melihat Varo yang terdiam mematung melihat keduanya. Varo melihat mata Abel, seketika ia tersadar bahwa sahabatnya meneteskan air mata.
Varo tidak suka saat Abel menangis. Amarah cowok tersebut memuncak sambil melihat Michael yang masih saja memaksa Abel. Ia mendekat.
Tanpa berbicara sepatah katapun, ia menonjok Michael tepat di wajahnya hingga cowok tersebut jatuh tersungkur. Tidak hanya itu, kini Varo sudah berada di atas Michael sambil meninju cowok tersebut dengan keras. Sedangkan Abel terduduk lemas sambil menangis.
"Lo gak kenapa-kenapa kan??" Tanya Bara sambil menangkup wajah Abel. Cewek tersebut langsung memeluk Bara sambil menangis sejadi-jadinya. Sedangkan Varo dan Michael sudah dipisahkan oleh pengunjung pasar malam tersebut.
F r i e n d s
Woohooo!🎉
Selamat datang 2019!!
Semoga resolusi kali ini terpenuhi yaaa😂😂
Semoga yang selalu kalian semogakan bisa digapai secepat mungkin❤️😌Salam hangat,
Sasa❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDS (Completed)
Teen Fiction"Menurut gue, ga ada namanya sahabat diantara cewek sama cowok. Gue bener-bener yakin bakal ada perasaan meskipun cuma sedikit." Ucap Bara sambil menatap bintang-bintang di langit yang semakin indah jika dipandang dari sini. Abel menoleh sambil meng...