Hi Readerssss....*jawab dong jawab
Ini cerita gue yang ketiga yang gue publish buat kalian kaum pembaca. Cakep 👍🏻
Yuk langsung aja cekidot....🤓👇🏻👇🏻👇🏻
Sekolah...
Hari ini adalah lembaran baru, sekolah lama sih tapi suasana baru, guru penuh misteri, teman yang ga tau karakternya gimana, dan masih banyak lagi. Andai dia masih ada, aku yakin kami barengan saat ini, tapi.....yaudah deh aku harap dia bahagia di sana. Selamat tinggal kenangan. Untungnya teman - teman lama aku masih bergerombol layaknya unsur yang menjadi senyawa. Aku bergabung dengan mereka. Ohiya, aku punya sahabat nih, Tiara. Aku sama dia udah sahabatan sejak ±3 tahun lamanya *widih bah kek pacaran lu, abaikan. Untungnya kita masih berada dalam senyawa yang sama.
"Akhirnya kita satu sekolah lagi", kata aku yang sumringah pagi cerah
"Iya ya", jawab Tiara
"Eh nanti duduk bareng yuk kalau sekelas"
"Iya lah"Aku sama Tiara bareng juga sama teman lainnya berkumpul dan seperti biasa ada upacara gitu. Dengan rasa khidmat kamu mengikutinya, biasalah masih polos tapi ga tau berotak apa engga ya, hahaha just kidding kok.
Upacara akhirnya selesai dan kami mengikuti MOS sekolah tapi tenang ga ada yang namanya senior menindas junior kayak dulu, ga ada yang namanya bawa terong atau cabe *haha kayak mau jualan lu, ga ada yang namanya bawa karung goni ke sekolah, dan hantu blawu lah. Sekolah kami itu beda bro. Mereka menerapkan sistem tanam paksa, eh sorry bukan deng maksud aku kedisiplinan yang tinggi banget. Pokoknya sedikit aja melanggar peraturan, langsung dah Pakde kantor dengan mata kilatnya sampai menembus ulu hati menyikat murid yang cetar membahana angin menggelegar alias banyak gaya.
"Saya ga butuh banyak murid di sekolah ini, masih banyak kok yang mau sekolah. Kalau ga bisa dibina, binasakan", kata PakdeItu sih kurang lebihnya kata - kata Pakde yang aku ingat. Pasti kalian bertanya - tanya siapa sih Pakde? Yupss, pakde itu julukan buat Kepala Sekolah hehehe. Ga tau kenapa tapi itulah. Satu hal lagi kalian pasti mikir kenapa pakai 'aku' ketika menceritakan hal ini, karna dasarnya aku ga terlalu gaul gitu, tapi kadang sifat gaul bakal keluar juga sih. Agak alim ya padahal aslinya engga sih, cuma biar sopan aja atuh. Walaupun ga alim alim banget ya setidaknya ga bejat lah.
~"~
Author's POV
Sekolah mengumumkan bakal ada program kewirausahaan yang pastinya sangkut paut dengan bazaar gitu. Semua murid bersikap antusias apalagi mereka baru kelas 1, masih pada polos semua. Nah kebetulan, Hanna dan Tiara beda kelompok jadi ya mereka bersaing secara sehat sih buat program ini. Hanna masuk ke kelompok A dan ada 2 kelas yang masuk ke kelompok itu. Awalnya senang sih tapi lama kelamaan pasrah juga mereka. Ada anak IA 1, IA2, dan IS2 yang bakal menikmati kelompok membosankan itu. Ohiya, author lupa kenalin kalian sama....yups, Hanna dan Tiara.Hanna itu cewe yang cuek, dingin, misterius, dan pendiam banget. Dia terlalu cuek sama sekitarnya. Sifat dinginnya gila nembus banget sampai ke jiwa raga, dia dijuluki perempuan misterius sama teman - temannya. Terkenal paling pendiam dari SD, bayangin aja. Tapi ada satu hal yang membuat dia cuek dan dingin terhadap yang lain terutama cowo.
Flashback on...
Aku capek harus kayak gini terus. Pikiran aku ga fokus karena perasaan ini. Dulu aku pernah suka sama Devan dan dia juga suka sama aku, tapi dia ninggalin aku begitu aja dan pergi dengan yang lain. Aku ga bisa terima semua ini. Dendam itu belum terbalas sepenuhnya. Aku sangat membenci dia. Tapi kali ini aku ga mau jatuh ke lubang yang sama untuk kesekian kalinya. Sakit rasanya mencintai orang yang ga mencintai kita bukan? Aku ga akan pernah mau menyukai, menyayangi, bahkan mencintai siapapun. Aku akan menutup hati aku dan ga ada seorangpun yang dapat membukanya. Aku akan pastikan hal itu. Semua laki - laki itu sama, ga ada yang beda. Aku benci mereka semua. Brengsek. Aku akan membuka hati ini ketika saatnya yang tepat."Flashback off...
Hanna itu sebenarnya cewe yang baik, dia juga ramah, dan peduli terhadap sesama. Perhatian, ya itu memang dia tapi jiwanya yang rapuh membuat dia jadi seperti sekarang ini.
Berbeda jauh dengan Tiara, ya sahabat Hanna sejak SMP. Tiara itu anaknya periang, agak pecicilan sih sebenarnya, agak pendiam juga, hobi banget menggambar apalagi berbau anime. Di mana - mana menggambar, apalagi pas jam sekolah kosong, anime aja yang dipikirkan. Agak gesrek jadi otaknya mikir anime mulu. Tapi jangan salah dia jago banget matematika, tapi dia selalu merendah sok - sok ga tau matematika.
Mereka berdua itu sahabat yang benar - benar tak terpisahkan. Saling melengkapi satu sama lain membuat mereka dijuluki kakak adek. Ke mana - mana pasti bareng, ke kamar mandi tapi jangan mikir aneh soalnya beda tempat ya, pulang bareng, kerja kelompok bareng, pokoknya ke mana - mana pasti bareng dah. Ujian juga kerja sama tapi anehnya pasti hasilnya beda. Hanna lebih unggul dibanding Tiara, walau kadang Tiara iri dengan Hanna tapi karna sahabat dia ga terlalu mempedulikan hal itu. Tiara itu sifatnya jauh kekanak - kanakan beda dengan Hanna yang sifatnya lebih dewasa. Kadang Hanna juga kesal dengan sifat Tiara tapi dia mengerti. Kalau ada juara sahabat di kelas pasti mereka juaranya soalnya paling sweet.
Happy Reading Ders...
🔜🔜🔜
KAMU SEDANG MEMBACA
Curse
Teen FictionAku lupa rasanya bahagia. Penderitaan selalu menderaku. Satu hal yang membingungkan dan terus menghantuiku, mereka.