The Rented Gift

'Take care of you'

🎶
Baby, let me be your man
So I can love you
And if you let me be your man
Then I'll take care of you, you
🎶

——————————

MIANA POV

"Lu?!"

Apes banget sih gue. Udah ditabrak, masuk selokan, diketawain orang orang dan sekarang gua harus mengahadapi kenyataan bahwa yang nabrak gua itu si laknat?

HHHHHHHHHHHHH.

Boleh berkata kasar beruntut ga sih? Sekaliii aja.

Kesel, malu, pengen nonjok orang rasanya.

"Apa? Mau marah marah? Silahkan. Tapi jangan salahin gue kalo lu tambah bikin malu diri lu sendiri."

Kalo ga inget lagi di sekolah, udah gua bacotin sampe ujung dunia si Gino.

Iya, si laknat Gino yang nabrak gue!

MIANA POV END

"Ck lama banget sih bangun aja, cape gua nungguin daritadi." Ujar Gino yang lelah menunggu Miana untuk menerima bantuannya sejak tadi.

"EH EHH GINO LU NGAPAIN SIH?!"

Miana di-gen-dong.

Ala bridal style.

Sama Gino.

Diliatin semua orang.

"Sstt, mau diem atau gua lepas tiba tiba?"

"Apaan sih?! Lepas ga le- "

"Gua serius."

Miana pun mulai merasakan aura mencekam dari tatapan tajam Gino.

Akhirnya ia hanya bisa pasrah daripada harus menanggung rasa sakit yang lebih parah.

Tapi tidak semudah itu ferguso 🌚

"Stop."

Dua insan yang sedang menuju uks tersebut menengok ke belakang.

Miana mengenali orang yang berada di hadapannya.

"A-Al-Allur?"

Miana benar benar kehabisan akal, bagaimana bisa Allur berada di sekolahnya?

Allur terlihat sangat berbeda, ia datang dengan ekspresi yang tidak pernah Mia lihat sebelumnya.

"Turunin dia sekarang."

"Maaf, tapi gua harus bawa dia ke uks dan gausah sok bertingkah serem di hadapan gue."

"Jalan selangkah lagi, gua ga segan segan bikin lu ngerasain yang lebih parah dari Miana."

"Nantangin? Oke, tapi nanti ga sekarang."

"Susah ya ternyata ngomong baik baik sama lo, GUA BILANG TURUNIN DIA SEKARANG!"

Gino yang sudah lelah akhirnya menurunkan Mia.

Dengan cepat Allur mengambil tangan Mia lalu menggendongnya dan segera membawa Miana pergi dari sana.

"Allur allur, dasar gatau terima kasih." Gumam Gino sambil memperhatikan Allur dan Mia yang semakin jauh.

"Eh eh All! Lu mau bawa gua kemana?! Gua masih sekolah. Allur lepasin gua!"

"Diem."

"A-al?"

Miana yang terbiasa berbicara seenaknya dengan Allur harus mengakui, bahwa dirinya sangat takut untuk sekedar bertanya dengan Allur saat ini.

Allur benar benar lima kali lipat lebih seram dari Gino saat marah.