Angel Of Death

Angel Of Death Chapter 2

Oke deh dari pada bingung aku post part 2nya nih!!! Tapi klo masih dikit

yang nge-like kaya’y aku batalin deh nih cerita!!! Hehe J daripada banyak

bacot nih penulis lebih baik Happy Reading kawan!!!

Judul : Angel Of Death

Story : Eka kamilan Uchiha

Genre : Action, Romance, Tragedy, Hurt/Comfort

Reted : M (Dewasa)

Summer : kehidupan dimasa lalu yang membuat ke5 remaja yang berusia 17

tahun ini harus menjadi seorang pembunuh, Meneruskan pekerjaan orang tua

mereka untuk memberantas para penjahat dan kumpulan organisasi asing

lainnya. Namun ke5 remaja ini menjalankan tugas orang tua mereka dengan

cara yang berbeda, mereka melalukannya dengan cara membunuh dengan

sangat sadis. Itu juga dikarnakan sebagai pelampiasan dan dendam.

Notes: cerita ini terinspirasi dari Fanfic Naruto milik Alm.Ka Raffa dan Ka

Fitri yang berjudul L.O.V.E tapi dijamin cerita ini 90% buatan ku alami

selebihnya dikit-dikit mirip lah... hehe :)

~

~

Chapter 2

Rio mulai tak percaya melihat benda kecil ini sama dengan bros yang sudah

lama di simpan oleh Gabriel. Rio sesaat terdiam, pemuda ini masih bingung

apa yang musti ia lakukan. Rio juga masih ragu mengatakan ini pada

pemuda darah dingin itu.

Hingga sebuah suara mengagetkan Rio, “Lagi ngapain, Yo???”

Dengan cepat Rio segerah menoleh dan mendapati seorang gadis cantik

berdiri di ambang pintu. Rio hanya berusaha tenang dan bersikap biasa saja

sambil memasukan kedua bros kedalam saku celana pendeknya.

“Ahh, gak! Gak ngapa-ngapain...” jawabnya yang berjalan menghampiri gadis

berdagu runcing dengan tubuh yang mungil sehingga terliat imut. “loe kok

belum tidur?” tanya Rio yang sudah berada di hadapan Ify.

Gadis cantik ini hanya menunjukkan segelas air es dihadapan pemuda dingin

ini, Ify kembali menurunkan gelas bening itu lalu menatap ke arah Rio,

Sedikit agak mendengak karna tinggi badan Ify dengan pemuda tampan ini

berbeda jauh. Ify terlalu pendek, tingginya hanya sebatas bahu Rio.

“Loe sendiri kenapa belum tidur?” tanya ify mashi menatap wajah dingin Rio

penuh selidik. “Dan kenapa loe masuk ke ruangan Gabriel?” tanya gadis

pinter dan selalu ingin tahu ini.

“Hn....” Rio hanya bisa mendengus, di ulurkannya tangan kanan Rio dan

meletakannya pada puncak kepala gadis itu, di acak-acaknya rambut

panjang Ify. “udah malam, lebih baik loe cepat tidur sana!!!” serunya tak

memperdulikan pertanyaan Ify dan langsung pergi.