"kukira ini hanya pertemuan biasa,namun nyatanya lebih dari itu..."
-Glad.----------------------------------------------------------
Pagi itu disebuah kota,nampaknya banyak sekali kendaraan yang berlalu lalang seolah membuat kegaduhan disetiap sudut jalan.
Mungkin jika harus dijelaskan,awalnya aku memang merasa bersemangat hari itu,namun tidak setelah aku bertemu dengan seseorang.
Hari itu juga merupakan hari pertamaku masuk ke SMA,jadi aku sedikit 'excited' untuk menemui kawan kawan baruku.-in the school-
"Hai,siapa namamu?" tanyaku pada seorang wanita yang duduk satu bangku denganku.
"Aku deena" jawabnya singkat.
"Ooh,kenalkan,namaku Gladysta,biasa dipanggil Glad" ujarku sambil menjulurkan tangan.Hm,bagiku itu wajar,karena dari awal,ia memang terlihat sedikit kaku dan pemalu.Mungkin butuh proses baginya untuk bisa bersahabat denganku.
Kali ini,aku menjalani rutinitas awal sekolah dengan lancar,sampai tiba-tiba guruku berkata,"Silahkan perkenalkan diri kalian,masing masing didepan kelas".
*BOOM*
Bagiku,kalimat seperti itu rasanya sangat membuat seluruh tubuhku merinding.
Ketika aku sedang menunggu giliranku untuk memperkenalkan diri di depan kelas,entah mengapa yang awalnya aku merasa bodoamat pada mereka yang sedang berbicara,tiba-tiba saja mataku 'reflek' menuju ke depan kelas."Perkenalkan,namaku Bima Arwidyatama,biasa dipanggil Bima,aku berasal dari sekolah ***.Apa ada yang ingin ditanyakan?" .
Jujur saja,awalnya aku ingin bertanya pada orang itu,namun aku rasa itu tidak penting.Jadi aku lebih memilih untuk diam dan menunggu giliranku.
-Break Time-
Saat waktu istirahat,aku sama sekali tidak memiliki teman,apalagi aku duduk di paling belakang,hal seperti itu cukup membuatku seperti seorang culun yang sering memisahkan diri dari semua orang.
Percaya atau tidak,saat itu posisiku sedang sendirian di kelas,rasanya ingin sekali keluar,namun tak tau harus berbicara dengan siapa.
Dan,apa kau tau? ketika aku hendak berjalan keluar,tiba tiba..."Hei". Panggil seseorang.
Dan setelah kulihat wajahnya,ternyata ia si anak yang tadi membuatku reflek melihat ke depan kelas,Bima.
"Namamu glad kan?" tanya orang itu.
"Ya,ada apa?" tanyaku.
"Oh,tidak,kurasa namamu hampir mirip dengan nama seseorang yang pernah kukenal".Cihh,apa maksudnya ia bilang seperti itu.Buang buang waktuku saja.
Saat pulang sekolah,seketika saja pikiranku melambung pada kejadian tadi.Entahlah,aku seperti merasa ada hal yang mengganjal dihatiku.Mungkin karena tadi aku tidak sempat bertanya padanya saat ia tengah memperkenalkan diri,mungkin...
-Tomorrow-
Saat waktunya upacara,setiap murid seperti biasa dibimbing oleh para osis untuk berbaris di lapangan.Dan saat itu pula,aku sedang 'berhalangan',ya kurasa kau pasti tau bagaimana keadaanku saat itu.Menahan sakit nya perut ditengah tengah barisan peserta upacara,dimana kita dilarang bergerak2 apalagi untuk ber-jongkok.
Jadi,aku memutuskan untuk pura2 membetulkan tali sepatuku yang sebenarnya tidak terlepas,dengan posisi seperti orang yg sedang 'rukuk' pffttt.
Belum saja sempat untuk kembali tegak,tiba tiba ada seseorang yang memegang pundakku sambil berkata..."Apa kau sakit?" tanyanya.
"Ti..." perkataanku terpotong,dan seketika ia memanggil petugas kesehatan yang menunggu dibelakang barisan.
"Kak! ini ada yang sakit!"
"Ehh,engga kok!aku tidak apa apa,beneran deh." ujarku sambil meyakinkan petugas tersebut.Dan setelah petugas itu kembali ke belakang,aku menatap nya dengan sinis,huhh,si Bima lagi,mengacaukan saja orang itu.
Anehnya,ia malah tersenyum padaku.Dasar manusia aneh...
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta Mendukungmu
Teen FictionDengan bantuan alam dan tangan tuhan,mereka bisa bertemu dan bertukar pikiran sampai hari ini. Mungkin itu mustahil,namun tidak bagi tuhan,ia tau cara membuat setiap orang bahagia dengan pilihannya.Tidak mustahil juga bagi mereka,untuk terus menjala...