Kamu menghela nafasmu sejenak ketika melihat kelakuan kakakmu yang sedari tadi belum berubah sedikit pun. Matanya masih fokus ke layar tv dengan sebatang stick console game di tangannya. Bungkus makanan masih berserakan di sekitar tempatnya duduk. Belum ada yang berubah. Untuk hal yang seperti ini,kamu merasa bahwa peran kalian berganti. Kamu adalah kakaknya,dan Hoseok adalah adikmu. Matamu melirik ke layar guna mengetahui game apa yang sudah membuat kakakmu lupa akan segalanya. GTA. Kamu membenci game virtual itu. Tiga jam yang lalu,kamu meminta kakakmu untuk mengantarkanmu ke pesta ulang tahun sahabatmu. Dan ia hanya mengiyakan kata-katamu tanpa melakukannya. Padahal sudah lima jam kamu melihatnya duduk bermain game ini.
"(Your Name) ambilkan aku camilan lagi,"perintahnya tanpa peduli kalau kamu sudah hampir terlambat.
Kamu berjalan ke belakang tv dan menarik kabel yang menghubungkan stick console game yang sedang di pegang kakakmu dengan layar. Tak lupa mematikan sambungan game. Hoseok membelalakkan matanya terkejut. Ia membanting stick console yang sedang di pegangnya dengan keras ke atas sofa.
"Sialan! Kau pikir kau siapa?! Kenapa kau selalu mengganggu saat-saat bahagiaku?! Aku menyuruhmu mengambil camilan! Bukan mematikan permainanku! Brengsek!"jerit Hoseok kesal.
Kamu terdiam dalam kesal. Kakakmu tidak pernah membentakmu dengan kasar seperti ini. Apalagi menggunakan kata-kata umpatan seperti 'Sialan' dan juga 'Brengsek'. Tanpa berpikir panjang,kamu meraih stick console milik Hoseok dan menginjaknya hingga patah menjadi dua. Kekanak-kanakkan sekali tingkahmu itu. Hoseok meraung marah. Ia mengambil stick console yang sudah rusak itu dan melempar benda itu kearahmu.
"Dasar adil gila! Kau merusak stick console-ku yang sangat mahal! Mati saja kau!"jerit Hoseok lagi.
Kedua alismu bertemu satu sama lain. "Urus saja permainanmu itu! Kau bahkan sudah membuatku terlambat mengikuti pesta ulang tahun sahabatku! Kau janji mau mengantarkanku ke pesta itu! Tapi buktinya kau malah asyik bermain dengan game sialan itu! Aku pergi!"teriakmu membalas jeritan Hoseok.
Hening sesaat. Kamu mengambil clucth milikmu dan berjalan pergi meninggalkan Hoseok yang masih emosi. Tingkah kalian bahkan seperti anak tk yang berebut permen kapas. Tak ada yang meminta maaf satu sama lain. Emosi sudah membuat kalian lupa bahwa kalian masih saudara.
***
Kamu hanya terdiam menatap potongan cake yang ada tepat di hadapanmu. Cheese cake with matcha. Cake kesukaanmu dan juga kakakmu. Kenapa kamu hanya menatap makanan itu? Sahabatmu,Jungkook,bahkan bingung dengan keadaanmu saat ini. Biasanya kamu terlihat ceria ketika bersamanya. Jungkook menggosok pelan keningmu yang berkerut karena memikirkan sesuatu.
"Ada apa?"tanyanya lembut.
Kamu menatap Jungkook sejenak dan menggelengkan kepalamu. Kamu bukannya tidak ingin berbagi masalahmu dengannya. Kamu hanya tidak ingin membuatnya kepikiran dengan masalahmu mengingatkan hari ini adalah hari bahagianya. Jungkook memotong sedikit cake yang ada di atas piringmu dan menyuapkan potongan cake itu ke dalam mulutmu. Enak. Rasa matcha yang menyatu dengan keju lumer di dalam mulutmu. Membuatmu merasa sedikit tenang.
"Bisa berbagi masalah?" Jungkook kembali bertanya.
Kamu tersenyum tipis. "Aku dan kak Hoseok bertengkar sebelum aku ke sini,"jawabmu.
"Lalu? Apa masalahnya? Bertengkar bisa di akhiri dengan kata maaf kan?"tukas Jungkook ringan.
Tanpa sadar kamu menggaruk tengkukmu. "Masalahnya aku merusak stick console terbaru milik Kak Hoseok hingga menjadi dua. Ia bahkan memakiku dengan kata-kata 'Sialan' juga 'Brengsek'. Lalu ia melempar stick console-nya yang rusak kearahku. Aku bingung,"
Jungkook terdiam sejenak. Ia berjalan meninggalkanmu dan menaiki tangga rumahnya. Mengingat pesta ulang tahunnya memang di rayakan sederhana di rumahnya. Kamu mendesiskan kata-kata umpatan pelan. Kebiasaan kalau kamu bercerita,pemuda itu pasfti meninggalkanmu begitu saja dengan masalahmu. Kamu kembali fokus dengan potongan cake dihadapanmu dan mulai melahapnya. Tak perlu menunggu lama,Jungkook kembali dengan sebuah kotak bersamanya. Kotak yang masih terlihat baru.
"Apa seperti ini bentuk stick console yang kamu rusakkan?" tanya Jungkook sambil memperlihatkan isi kotak itu.
Kamu mengangguk begitu melihat isi kotak itu yang hampir sangat mirip dengan milik Hoseok. Bukan hampir lagi,tapi memang mirip. Jungkook menutup kembali kotak itu dan menyodorkan benda yang ia pegang kearahmu.
"Untukmu. Sekarang pulanglah dan minta maaf sama Kak Hoseok. Ia pasti mengerti,"kata Jungkook lagi.
Kamu menatap Jungkook tak percaya. Benarkah apa yang ia dengar barusan?
"Gak ada pengulangan. Aku punya dua lagi yang kayak gitu. Sekarang mending pulang deh kamu,"ucapnya lagi.
Kamu tersenyum lebar dan tak lupa mengucapkan terimakasih. Juga sebuah ciuman di pipinya sebagai tanda terimakasih juga. Jungkook terkejut dengan perlakuanmu yang tiba-tiba seperti itu. Ia tersenyum dan melambaikan tangannya.
***
Gelap. Itu yang kamu lihat ketika kamu sampai di rumahmu. Hoseok tidak ada di ruang tengah dan ruang tamu. Kamu menaiki tangga dan berjalan menuju kamar kakakmu. Pintunya tidak terkunci. Tanganmu memutar knop pintu dan melangkah masuk. Terdengar bunyi air mengalir di dalam kamar mandi. Mungkin kakakmu sedang mandi. Kamu menatap sekeliling kamarnya. Banyak sekali fotomu di salah satu pojok kamarnya di hiasi oleh lampu-lampu kecil yang biasa kalian gunakan untuk menghiasi pohon natal. Pintu kamar mandi terbuka dan muncullah kakakmu yang sudah selesai mandi lengkap dengan pakaian tidurnya. Baju yang kamu hadiahkan ketika ulang tahunnya tahun kemarin. Hoseok tampak terkejut melihatmu di kamarnya. Tapi ia mengalihkan perhatiannya dengan berpura-pura merapihkan tempat tidurnya.
"Maaf,"ucapmu.
Hoseok mengeryitkan dahinya. Matanya menatap bingung ke arah kotak yang kamu sodorkan. Kamu membungkukkan badanmu sedikit memberi hormat. Hoseok tampak bingung.
"Maaf karena aku sudah mematahkan stick console milikmu. Maaf karena tadi aku sudah berteriak padamu. Itu tidak sopan kan?"tukasmu masih dalam posisi membungkuk.
Hoseok tersenyum lebar. Ia berjalan kearahmu dan langsung memeluk tubuhmu. Kamu langsung membalas pelukannya dengan erat seolah tidak ingin melepaskan pelukannya.
"Aku yang salah,(Your Name). Seharusnya aku mengantarkanmu ke pesta ulang tahun temanmu itu. Aku seharusnya tidak memakimu. Aku seharusnya tidak melemparmu dengan benda itu. Lihat? Hanya karena game itu,kita bertengkar. Aku yang harus minta maaf,"ucapnya menyesal.
Kamu memejamkan matamu. Menghirup aroma tubuh kakakmu yang baru saja selesai mandi. Aroma tubuh maskulin yang selalu menenangkanmu. Kemudian kamu melepaskan pelukan kalian berdua.
"Mau mengajariku bermain?"tanyamu sambil memperlihatkan kotak yang tadi Jungkook kasih.
Hoseok melirik kotak itu dan mengangguk. Ia langsung mengambil kotak itu darimu dan berlari ke ruang tengah.
"Kau yang menyiapkan camilan!"serunya dari bawah.
Kamu mengangguk. Tidak menyangka kalau pertengkaran kaliam hanya sebentar saja.
Annyeong!!! Ini apaan sih thor? Bukan apa" kok. Cuma curhatan gaje dari author. Soalnya tadi author tuh lagi main ps. Ehh stik nya malah di patahin ama sepupu. Mana belom di ganti lagi T.T Author kan jadi kzl banget. Maaf aja ga ada yang keluar dari mulut dia. Karena saking kzl nya ama dia,author bikin ff kek gini. Berharap dia mau ganti rugi ama apa yang udah dia lakuin. Vote and coment please.
Friday,04 January 2019/ 16.47
Tuban,Bangilan,Pulut.