is it real--(2)

18 3 10
                                    

"Mia!!!!" teriak seseorang membuyarkan lamunan ku. Aku menengok dan menemukan Yumi sedang berlari kearahku, aku hanya senyum tipis lalu mengangkat tanganku memberi salam.

"Yo" ucapku. Yumi datang dengan nafas terengah dan duduk disampingku. "Napa lu?? Kemasukan jin iprit??" ucapku sembari tertawa ngakak. Dia menatap datar diriku.

"Enak aja. Kalau Jin BTS sih mending. Kalau jin iprit mah ogah" sewotnya.

Aku langsung sewot saat mendengar calon idamanku disebut, "What did you say?? Jin is mine.. Back off!" dia menatap datar.

"Neng.. Udah tau gue nggak bisa inggris. Lu malah ngomong inggris.. Gue kepret lu lama lama dah" aku hanya nyengir.

Dia menyimpan tas nya lalu duduk di sampingku, setelah itu kami sibuk dengan fikiran masing masing. Hingga... "Aha gue inget!! Mia!!" aku terjengkang kaget menatapnya horor. Dia cengengesan.

"Tadi gue ketemu cowok nyebelin banget" ucapnya dengan menggebu. Aku hanya cengo. "Hah??"

"Gini..."

*Flashback Yumi*

Yumi duduk santai di tangga di lembah dekat rumahnya. Menyanyi pelan, dan memainkan hp seprti biasanya. Tiba-tiba muncul sekumpulan orang hendak melewati jalan tempat Yumi berada.

"Ekhem... Bisa minggir kagak?? Gw butuh jalan" ucapnya.

Yumi bergeser hingga membuat jalan yang cukup besar untuk mereka lewati. Sang ketua dari kelompok itu datang

Yumi dengan santai nya menggeser tubuhnya memberi mereka jalan. Namun tetap mereka tak mau jalan, si ketua malah menyeringai.

"Kedengeran nggak sih? Minggir!" ucap si ketua.

Yumi berkedut kesal, dia pun bangkit dan berhadapan langsung dengan si ketua geng. "Heh pantat panci! Jalan tuh besar ya! Satu-satu jalannya jangan sekaligus. Juga satu lagi... Ini bukan jalan nenek moyang lu ya!!" sembur Yumi.

Sang ketua berdecak pelan lalu mengeluarkan aura kelam. Yumi sedikit takut, lalu dengan sekuat tenaga lari ke desa di bawah dan ber sembunyi. Geng itu mengejar Yumi. Awalnya mereka tak bisa menemukan Yumi. Namun... Beberapa saat kemudian.

Tap...

Sang ketua menepuk bahu Yumi, "Ngapain?" yumi tersentak.

Ia bangkit lalu dan mendapati mereka menatap tajam kearah Yumi. Yumi menelan ludah. 'Aduh.. Andai ada mia. Kupastikan dia yang jadi korban'. Batinnya sadis.

Sang ketua mengulurkan tangannya, disaat Yumi mengira sang ketua akan membully nya ternyata dia salah. Sang ketua menyodorkan sebuah kartu nama.

"Simpan itu!" Yumi mengambilnya dengan ragu.

Sang ketua tersenyum lembut lalu pergi dengan geng nya, meninggalkan Yumi yang melongo. Hmmm.....

Flash back off.

Aku mendengarkan cerita dengan seksama sesekali berdecak kesal.

"Kok bisa lu ketahuan??" geramku.

Dia nyengir, "soalnya aku bukan sembunyi di balik tembok. Tapi didepannya" ujarnya watados.

Aku menatap malas. Pantes.... Pengen ku penggal kepala nya. Tapi jangan deng... Kesian...😅😅

"Tunggu! Itu kan kejadian sore kemarin... Trus tadi pagi kenapa?? Aku menyadari hal yang ganjal.

Dia menghela nafas, " sebenarnya....."

*
*
*
*
*

Bersambung...

Hehe.. Tanggung nggak sih?? Nggak kan??? Ok.. Maaf kalau tanggung... Dan juga... Ini di dedikasi kan untuk Khanazawa @heluny(temanku?) dan yulinda_cahya. Berkat kalian aku up fast.. Hope you like it..

Like and comment ya..

Salam hangat

Starlight beginner

is it real??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang