"Na, ada yang pengen gue omongin" kata gue dengan serius
"Mmm.. omongin a..apa?" Balas Glenna dengan nada gugup
"Gue...."
"Iya lu kenapa?"
Seperti biasa lidah ini kaku ketika ingin mengungkapkan perasaan yang sudah lama disimpan. Rasa ini timbul ketika gue masih berada di masa putih abu-abu, perasaan itu muncul ketika gue satu kepanitiaan sama Glenna di acara pensi sekolah gue.
Waktu itu gue dibagian dokumentasi, karna ya gue suka banget fotografi. Bagi gue sebuah foto itu bukan hanya gambar aja tapi ada cerita di dalamnya, terlebih gue mengarahkan kamera gue ke Glenna, dengan kerudung krem yang cocok dengan dirinya dan pada detik itu gue merasakan hal yang tak biasa di hati gue. Fotonya masih gue simpan secara diam-diam yang gue simpan di loker buku gue di rumah.
Cantik dan receh, itu dia Glenna. Ternyata bukan cuma gue aja manusia receh di dunia ini hahaha contohnya nih ya gue suka banget tiba-tiba main tebak-tebak an gak jelas sama dia.
"Kucing-kucing apa yang hatersnya banyak??" Gue kasih tebak-tebakan ke dia
"Apa yaa... hmmm..." dia mikir keras dan tiba-tiba dia bilang "Kucing yang berbuat gitu-gituan di masjid! Kan perbuatan gitu-gituan di benci sama Allah" dengan enerjiknya dia berbicara seperti itu
"Hahahahaha ya juga sii, tapi bukan itu"
"Terus apa dong?" Kata dia dengan penuh tanya
"Kucingta luna"
"Huaaa, berat-beratt hahaha" dia tertawa lepas
"Hahahahaha"
Tawa demi tawa cerita demi cerita mengubah pertemanan gue dengan Glenna menjadi sahabat, gue selalu senang melihat wajah itu memerah karna tertawa. Sampai satu hari di kantin sekolah dia menghampiri gue dan bilang.
"Van, gue lagi suka sama cowo nih.."
Pada saat itu hati gue retak seketika. Rasa senang itu agak sedikit pudar. Tapi gue berusaha sekuat mungkin untuk tidak memperlihatkan kesedihan itu.
"Oh iya siapa?" Kata gue dengan berusaha menaggapinya secara santai
"Itu si riswan, gimana menurut lu?"
"Ohh riswan"
Riswan dia ini salah satu anak yang suka olahraga, tapi yang paling dia suka itu olahraga memainkan hati perempuan. Dia bisa punya pacar 3 dalam sehari gila. Gue 1 aja susah.
"Lu kok bisa suka sama dia?"
"Gila kali lu ya, cewe mana yang gak suka sama dia, udah jago olahraga, pinter, ganteng, haduhhh" kata dia sambil kegirangan sendiri
"Gimana ya, lu emang gak tau kalo dia itu...."
"Itu apa??"
"Play boy"
"Ahh masa si bohong mulu nihh"
"Yaahh dia mah gak percaya sama gue"
"Musrik percaya sama lu." Balas Glenna sambil cabut dari hadapan gue
Ini nih salah satu sikap yang bikin dia celaka, keras kepalanya dia. Gak jarang sakit hatinya dia disebabkan karna keras kepalanya, ketika di sakitin gue selalu ada di sisinya, ketika dia bahagia sama yang lain gak tau kenapa hati ini belum bisa ikut bahagia. Mungkin gue masih egois dan belum sadar diri.
Tapi yang jelas gue akan selalu ada di sisi Glenna. Baik senang atau susah untuk saat ini gue masih ingin seperti ini.
Bersambung..

KAMU SEDANG MEMBACA
Rongak
Fiksi Remajaini cerita hati yang selalu menerima dia apa adanya, hati yang bahagia melihat tawanya dan hati yang takut kehilangan dia yang nantinya hanya meninggalkan celah di hati serta membuat rongak di kehidupan. hi! ini gue Ivan Pratama, lelaki biasa yang t...