Seperti kesetanan, ia berlari-lari diarea rumah susun yang sudah menjadi tempat tinggalnya sejak kecil. Gadis itu biang masalah, kata para tetangganya.
Ia muak dengan semua orang termasuk kedua orang tuanya. Kenapa semua manusia begitu munafik? Apa alasan ia dilahirkan? Mengingatnya ia jadi ingin bunuh diri saja, mencoba lari dari semua kenyataan dan masalah yang memilukan.
Bunuh diri?
Tanpa basa-basi, gadis itu berbalik arah untuk pulang, mengambil dompet, buku harian, dan kalender beserta pulpen merah yang tergeletak begitu saja di ruang tamu.
Sekarang tanggal 10 Mei, yang artinya satu bulan mendatang adalah tanggal 10 bulan Juni, hari ulang tahunnya.
Gadis itu memutuskan, akan bunuh diri dihari ulang tahunnya!
-The Black Happiness-
"Zalfa."
"IYA! TANGGAL SEPULUH GUE BUNUH DIRI!"
Guru yang tengah mengajar di kelas Zalfa menghela nafas kasar. Murid kebanggaan para guru itu sekarang berubah jadi pemberontak, biang masalah bagi semua orang.
Teman sekelasnya menatap jengah, lagi-lagi Zalfa, hidupnya selalu saja mencari perhatian orang-orang, padahal semua orang yang ada di kelas tidak mau berteman dengan gadis itu.
"Ikut saya ke kantor."
"KOK? KAN SAYA GAK BUAT MASALAH BU!!!"
Bu Citra menatap Zalfa tajam, mau tidak mau ia berdiri dan mengikuti gurunya yang sudah keluar kelas.
Tak ada satupun dari teman-teman yang menatapnya ia iba, semua seperti menertawakanya. Gadis itu tersenyum sinis, benar, tidak ada yang mau menerima dirinya sama sekali.
Zalfa tidak pernah punya orang yang berharga.
"Zalfa."
Baru saja dirinya mau melangkahkan kaki keluar, suara berat yang berasal dari pojokan kelas langsung menarik perhatian semua orang.
Zalfa menatap dingin, menyerngitkan dahi. Dalam hati ia terheran, tumben sekali ada yang memanggilnya. Padahal selama ini dirinya selalu terasingkan, teman semeja pun Zalfa tak punya.
"Lo mau bunuh diri bulan depan?"
Zalfa terhenyak. Tahu dari mana? Seingatnya ia tidak membawa buku harian dan kalender yang menjadi bukti bahwa ia akan bunuh diri kesekolah, dan ia juga tidak pernah bercerita pada siapapun-karena memang tidak ada yang mau berbicara padanya.
Dan juga, tidak pernah ada yang mau berteman dengannya jadi mustahil bila ada yang mau singgah ke rusun kumuhnya. Ironis sekali, kalau bisa memilih nasib ia mau terlahir dari keluarga kaya dan selalu ada untuknya.
Sayangnya setiap manusia sudah punya takdir masing-masing. Yang Zalfa percaya adalah, ia harus merubah nasib dengan segala usahanya. Sayang sekali, itu pemikiran Zalfa dulu, karena sekarang ia memutuskan untuk bunuh diri di bulan depan.
"Kenapa gak mati sekarang aja?"
Zalfa mematung, rasanya sakit sekali. Di dunia ini benar-benar tidak ada yang mau menerima dirinya. Padahal selama ini dirinya sudah berusaha keras untuk diakui orang-orang, bukannya diakui dirinya malah semakin dijauhi.
Zalfa Avira. Perempuan itu ingin mempercepat waktu agar bisa bunuh diri.
Aksal Aksara Gentar. Benar cowok itu tak gentar membuat hidup Zalfa menjadi kacau.
***
Ditulis, 4 April 2020.
Hai ini belum apa-apa ya haha. Aku mau bikin cerita dark kayak hidup kalean semua hehe.
Update setiap malam minggu, untuk menemani kesendirian kalian. Uttututu <3
Love, Ersa cute.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Black Happiness
RandomTanggal sepuluh juni adalah hari ulangtahun gadis bernama Zalfa Avira. Sayangnya, kehidupannya yang monoton membuat gadis itu menjadi tak berperasaan. Apa arti dari keluarga, teman, pacar, dan orang-orang disekitarnya? Sekarang semuanya jadi terliha...