[0.6] the truth

552 104 3
                                    

"violet?" dirga terperanjat mendengar suara yang familiar. gathan, gathan ada di sini

"lo ketemu violet, dir?"  gathan mendekat ke sofa, sedangkan dirga hanya bisa menahan nafasnya

"dirga, udah berapa kali gue bilang, kalau violet itu cuma halusinasi lo doang?!" suara gatan meninggi, memenuhi ruangan tersebut disambut dengan sambaran petir yang menggelegar

"bahkan tuhan pun marah lo masih nganggep objek itu nyata" suasana ruangan seketika jatuh begitu saja, angin menghembus ribut diluar sana. dari arah pintu kinara memperhatikan sang kakak adik tengah bertengkar

"kakㅡ" hildam menyadari kedatangan sang kakak, dan berasamaan dengan berhentinya pertengakaran dua kienaran itu

"gathan, ngerjainnya diatas aja. gio katanya nyusul nanti, dia kejebak hujan" kinara mendorong gathan lebih dulu kearah tangga

"dirga, hildam kalau mau ngebicaraain tentang violet tolong jangan didekat gathan ya. kalian tau sendirikan seberapa bencinya gathan sama dia?" kinara mengusap lembut rambut dirga dan hildam, "kakak ada diatas, panggil aja kalau butuh, oke?"

tangis dirga pecah ketika bayangan kinara menghilang diujung tangga, kepalanya tenggelam dalam pelukan hangat seorang hildam alfien

pelukan hildam semakin erat kala tangisan dirga mengencang, tangisan sang sahabat membuat hatinya tersayat, tangisan sang sahabat membuatnya semakin yakin bahwa dirga memang harus dilindungi dari dunia yang tidak ada yang tau bagaimana semuanya akan berjalan

"dirga, udah" suara beratnya memenuhi ruangan, menggemaㅡ menciptakan pantulan yang membuat kuping dirga terganggu, "suara lo berat banget sih anjir"

"iyalah, kan gue cowo. emang elo" hildam melepas pelukannya dan beralih menyandar dibahu dirga, "suara lo serak serak basah, gue suka dengernya"

dirga menahan nafas, what?!, "dam, hildam jangan bercanda dam" degup jantung dirga berantakan, kerja jantung dirga menjadi tak teratur karnanya. apa-apaan si anjing ini?

"HAHAHAHA GUA BERCANDA SETAN!" hildam memukul bahu dirga kencang, "mohon maaf ya saudara dirga, tapi kak chealsea lebih menarik dari pada lo" amarah dirga sudah berada dipuncaknya namun semua buyar ketikaㅡ

"tapi suara lo memang secandu itu, sampe gua kadang ngerekam suara lo pas lo lagi nyanyi dan rekaman itu gua jadiin lullaby" pandangan hildam fokus pada puluhan bingkai foto yang terpajang didepan sana, beberapanya adalah potret dirinya dengan sang sahabatㅡdirgantara aksara

hubungan keduanya memang sespecial itu hingga hildam rela mengeluarkan uang hanya untuk mencetak foto-foto itu

"suara lo mungkin gak sehalus yogian atau adam, tapi suara lo berhasil membuat gue candu akannya" hildam berdiri dari duduknya, "makan yuk? gue laper" dan menarik paksa sang sahabat menuju dapur

ㅡ Duos Kienaran ㅡ

"yogi, adam" suara berat hildam bertarung dengan puluhan suara-suara yang menggema dikantin pagi itu, mencoba menindih suara-suara lain agar suaranya terdengar dengan jelas

"apaan?"

"dirga nemuin arwah violet beberapa hari yang lalu" dua insan didepannya tersedak lalu terbatuk dengan heboh hingga menarik atensi beberapa orang disekitar

"APA APAAN???"

"kan arwah kak violet hㅡ"

ㅡ Duos Kienaran ㅡ

hEHEHEHE

violetta arxhcieran matilda

si hantu pemes yang namanya selalu disebut hampir tiap hari oleh cast-cast duos kienaran

Jakarta 10 Januari 2019

duos kienaran • PWJ ¦ PJWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang