PH

217 21 0
                                    

Setelah kejadian pertemuannya dengan Jimin, Hoseok menjadi orang yang kasar namun beberapa saat kemudian menjadi lembut pada Suga.

Suga tak ambil pusing meskipun beberapa kali dia ditampar, dijadikan ajang pelampiasan kekesalan, dan dilecehkan oleh Hoseok. Seseorang yang dia sayangi, dia anggap kakak untuknya namun tak jauh beda dengan orang jahat diluar sana.

Kantung mata terlihat jelas di mata Suga, kulit putihnya tercetak lebam disana sini. Pipinya masih tercetak merah bekas tamparan Hoseok semalam, sudut bibirnya luka sobek dan lebam, pelipisnya tak kalah jauh mengenaskan. Hanya bajunya yang nampak mahal tak mampu membendung bekas darah.

Suga terdiam mengumpulkan nyawanya setelah dihajar habis habisan oleh Hoseok. Dia harus pergi dari sini, tapi sulit melarikan diri.

Apartemen milik Hoseok terkunci rapat, tak ada pembantu siapapun. Kalaupun dia melompat dia akan mati tentu saja, dia dilantai 40 sekarang. Pastilah tubuhnya hancur setelah menapak tanah.

Hari ini Hoseok ada di ruang kerja mengurus beberapa berkas, terlintas satu ide di kepalanya. Agak beresiko namun bagaimana lagi.

Sekarang saatnya berpura pura menjadi anak baik, dia menuju kamar mandi membersihkan diri.

Tak lama dia keluar dengan keadaan basah, Suga tak peduli, mau mandi atau tidak percuma. Dia terlintas apa kabar Taehyung kawan karibnya. Bagaimana hubungannya dengan anak SMP itu. Dia merindukannya. Namun tak aman kembali ke rumah Taehyung karena orang tuanya relasi keluarga Park ditambah lagi suami istri itu mengerikan.

Tak lama muncul notifikasi di telefon gengamnya dari unknown

Dari : -

1 jam lagi, kalau kau berniat kabur aku akan menjemputmu. Makanlah yang banyak dan isi perutmu

J

Dia bingung, siapa yang mengirimi pesan seperti ini. Tapi ini ada hal bagus karena dia dapat pergi dari sini. Suga pun mengisi perutnya dan membawa beberapa makanan ke dalam tasnya. Menyiapkan diri dari segala hal buruk

10 menit sebelum orang itu menjemputnya Suga ingat kalau hoseok punya beberapa senjata di rumahnya. Dia lun kembali mengambil revolver, pisau lipat, pisau kecil yang ia masukkan ke lengan bajunya lalu dia ikat dengan kain robekan. Beberapa amunisi juga. Setidaknya merampok Hoseok tak ada salahnya kan?

Tak lama suara bel terdengar, Suga nampak siaga sambil memegang pisau di tangannya setelah dia membuka pintu dia dibekap menggunakan bius lalu dibawa pergi oleh sosok hitam.

Memasukkannya ke bagasi mobil hitam dan melenggang pergi apartemen mewah itu.

Dilain tempat, Hoseok hanya diam mendengar kepergoan Suga dari apartemennya. Tak bereaksi apa pun, khawatir ataupun marah. Hanya memikirkan sebuah rencana baru. Seseorang yang harus dia jadikan perantara pembunuhan tanpa menjadikan tangannya kotor.

Di sebuah apartemen mewah, Jimin dan Nayeon menghabiskan kehidupan mereka. Sebagai sepasang suami istri yang nampak bahagia. Namun...

"Ya!! Jalang sialan !! Kau tak liat aku sedang makan? Pergi dari sini. Kau membuat nafsu makanku hilang", seorang lelaki membentak pada sang wanita yang tertunduk.

" Tak usah nampak sebagai korban, aku yang harusnya nampak begitu. Memuakkan" sang lelaki pergi begitu saja meninggalkan sang wanita yang nampak menangis. Suara pintu terbanting keras, meninggalkan luka untuk sang wanita.

"Lelaki sialan. Kalau bukan karena oppa yang menyuruhku, sudah ku bantai kau", Ya Nayeon mengusap air mata palsunya kasar. Seakan melampiaskan kekesalannya pada Jimin yang baru saja membentaknya.

CYPHER (minyoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang