Prolog

228 30 8
                                    

Ketika kamu berkata, "Jangan sakit," aku yakin aku akan tetap sehat disampingmu. Karena kamu yang menjagaku.

Ketika kamu berkata, "Aku menyayangimu," dengan spontan aku menjawab bahwa aku menyayangimu juga.

Lantas,

Ketika kamu berpamitan untuk pergi, haruskah aku ditinggal seorang diri? Di malam yang sepi ini, tak bisakah kamu menemani?

Aku tahu, senja memang membawamu pergi. Dan sebagai gantinya kamu memaksaku untuk melabuhkan hati pada malam. Tapi apa artinya malam tanpa kehadiranmu?

Rasanya seperti percuma jika aku meminta pada Tuhan untuk mengembalikanmu kepelukanku. Karena aku tahu Tuhan lebih menyayangimu dibanding aku. Tuhan lebih tahu apa yang terbaik untukmu dibanding aku.

Kutitip satu pesan padamu, tolong sampaikan pada senja, jangan bawa hatiku tenggelam juga. Karena bagaimana pun, kamu akan tetap melekat di dada.

Di Ujung Senja | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang