Bunyi alarm yang berasal dari sebuah ponsel yang diletakkan di nakas mengganggu tidur seorang gadis manis yang masih bergelut dengan selimut. Dengan mata terpejam, gadis itu meraba-raba nakas untuk mencari ponsel nya yang berbunyi.
Dengan susah payah gadis itu membuka mata nya untuk melihat jam di ponselnya. Seketika ia terkejut ketika melihat layar ponsel menunjukkan pukul 06.25, sedangkan ia masuk sekolah pukul 07.00. Dengan segera ia bangun dan berlari menuju kamar mandi.
Setelah 20 menit gadis itu sudah rapih dengan seragam putih abu-abu nya itu.
"Gue masih punya waktu 15 menit lagi buat sampai di sekolah," ucap gadis itu sambil melangkah menuruni anak tangga."Mama, kenapa mama gak bangunin Sye? Jadi kesiangan kan," keluh gadis cantik itu sambil mendekati sang mama yang sedang menyiapkan sarapan pagi.
"Tadi mama udah bangunin kamu Sye, mama kira kamu udah bangun jadi ya yaudah mama bikin sarapan pagi."
Iya, gadis manis itu bernama Shannon Agatha dan biasa dipanggil Sye. Shannon tidak cantik, melainkan ia manis. Ia memiliki rambut sebahu, kulit yang tidak terlalu hitam dan tidak juga putih, mata yang bulat, senyum manis yang membuat siapapun akan terpana ketika melihatnya, dan gigi gingsul yang membuat gadis itu semakin manis.
"Yaudah deh Sye berangkat dulu ya, udah kesiangan ini."
"Eh tunggu-tunggu. Nih bawa roti buat kamu sarapan di sekolah. Di makan loh, kalau enggak mama marah sama kamu," ucap Linda sambil menyerahkan kotak bekal yang sudah berisi roti di dalamnya.
"Oke ma, makasih ya."
Shannon hanya tinggal berdua dengan mama nya, Linda. Ayah Shannon sudah meninggal ketika usia Shannon 10 tahun. Sebenarnya Shannon memiliki seorang kakak laki-laki, hanya saja kakak laki-laki nya itu sangat sibuk mengurus perusahaan yang ada di daerah Surabaya sehingga ia harus pisah tempat tinggal.
🌸🌸
"SYE LO SEKELAS LAGI SAMA KITA BERTIGA!!!"
Shannon langsung bernapas lega ketika mendengar teriakan salah satu dari temannya itu. Ia sangat senang karena bisa sekelas lagi dengan temannya dan ia juga senang karena tidak perlu berdesak-desakan mencari nama nya di mading sekolah.
"Serius? Ah gila, seneng banget gue. Btw, kita dapet kelas 11 IPS berapa Vin?" Tanya Shannon kepada teman nya yang bernama Vinka.
"11 IPS 2 Sye," jawab Vinka dengan cepat.
"Sedih sih sebenarnya gue, 11 IPS 2 kan di gedung B jadi gak bisa ketemu cowok-cowok ganteng Pelita lagi deh," sahut teman Shannon yang bernama Raya.
"Ah lo mah cogan terus yang dipikirin Ray. Emang lo mau lihat siapa sih? Kak Haikal? Kak Ahmad? Kak Vano? Apa siapa?" tanya Vinka berturut-turut dengan nada kesal.
"Gak gitu Vin, lo apa-apaan sih? Maksud gue gini loh–"
"Udah ih berisik banget sih lo berdua," sela Shannon dengan kesal, ia segera masuk kelas lebih dulu dan mencari tempat duduk yang ia inginkan.
"Sye gue duduk sama lo lagi ya? Pliss Sye, ya? Mau kan?"
Shannon melirik Vinka sekilas, rasa nya Shannon ingin tertawa ketika melihat wajah temannya itu.
"Eh gak bisa gitu dong. Lo kelas 10 udah duduk sama Sye, sekarang gantian gue yang duduk sama Sye," ujar Raya tidak terima dengan ucapan Vinka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Garçon De Glace
Dla nastolatków'Menurut psikologi, naksir seseorang hanya berlangsung selama 4 bulan, kalau lebih berarti kamu benar mencintainya' Jatuh cinta dengan kakak kelas yang dingin, cuek, kaku, bahkan anti dengan cewek. Apakah sanggup? Atau bahkan menyerah?