6. Khawatir

66 2 0
                                    

Pagi ini rasanya aku kurang semangat. Tidak ingin beranjak dari kasur ku. Aku tau mama manggilaku tapi aku gak ingin menjawabnya. N
Krna emng gak bisa teriak.

Tok tok tok
"Kak buka pintunya" ucap mama
Sebenarnya billa denger mama ngomong. Mau jawab tapi apalah dayaku tidak kuat.

Mama bingung masa jam segini (namakamu) belum bangun. Akhirnya mama mencari kunci cadangan kamar ku.
Mama langsung buka pintu kamar aku.

"Yaampun anak mama kok belum bangun. Ini udah siang nnti kamu telat sekolah"
Mama langsung membangunanku dengan penuh kasih sayang. Tapi pas mama pegang keningku. Mama langsung panik.
"Ya ampun kak kamu demam"
"Papa sini" teriak mama dari atas

Dibawah dimeja makan
"Aduhhh mama kamu tuh apaan sih pagi" gini teriak" ucap papa
"Ga tau pah coba kita samperin yuk, tadikan mama kekamar billa pah"

Lalu abang,nichol,sama papa kekamar billa.
"Kenapa sih mah" tanya papa
"Ini loh sih kaka demam" ucap mama
"Yampun de lu kenapa sakit" malah abangnya yg ngomong
"Ywdh sekarang kita kerumah sakit" ucap papa
"A..ku g..ak m...au pah" ucap aku terbata bata
"Pasti kambuh lagi kan" tanya nichol
"Aduhh iyah mama lupa, kemarin tuh kaka lupa minum obat kan dia langsung tidur" ucap mama
"Bang siapin mobil. Kita kerumah sakit" ucap papa
"Siap pah"

Abang gue langsung lari menuju ke gerasi mobil.

#sekolah
Jam sudah menunjukan pukul 7 saat nya murid sekolah GIS memasuki kelas dan mengaji bersama.

"Ehh kok sampe sekarang sih shabilla blm datang sih" tanya putri
"Iya juga yah. Klo pun dia telat pasti ga setelat ini" ucap nur
"Coba lu telpon dia ada dimana" suruh kiara
"Duhhh kok gue jadi khawatir ya" ucap zahroh

Mereka bukannya ngaji malah khawatir sama shabilla sabahatnya.
"Gakaktif nomornya"
"Coba lu telpon abangnya"
"Kalo gitu gue kekelas nichol dulu ya"

Nur pergi kekelas nichol.
"Permisi. De nichol ada" tanya nur
"Maaf ka nichol blum datang"
"Ada apa ya ka" tanya balik adik kelas itu.
"Gak ada apa apa. Oke makasih" ucap nur

#Rumah sakit

"Dok gimana keadaan anak saya" tanya papa
"Baiklah keluarga pasien ikut saya" dokter
Semua keluarga (Namakamu) memasuki ruangan dokter.

"Jadi gini pak buk saya pikir anak kalian tidak meminum obat selama 1 bulan. Apa itu benar" tanya dokter
"Tidak dok. Setau saya cuma  kemarim dia tidak meminumnya" jujur mama
"Tapi hasil pemeriksaan saya (Namakamu) itu tidak meminum obat selamat 1 bulan"
"Astagfirullah" ucap mama
Mama menangis sejadi".
mama tau apa resiko kalau anaknya tidak meminum obat itu.
"Mama mau ke (Namakamu) dulu. Permisi" ucap mama
"Biar aku antar ma. Yuk" ucap nichol

Yang berada didalam ruangan itu papah sama abang gue.
"Jadi apa resiko nya dok" tanya papa
"Jadi gini kanker itu klo udah sembuh bakalan balik lagi. Ini billa belum sembuh total udah ga minum obat. Ini tuh sangat fatal pak. Kasihan sama tubuh (Namakamu) dia selama ini sering merasakan panas dingin sama sesak nafas. Cuma dia mungkin tidak bilang sama keluarganya. Jadi saya sarankan billa harus segera di operasi." Jelas dokter
"Lakukan apa yang terbaik buat anak saya" papa
"Baik kalau begitu. Kita tunggu keadaan billa membaik" dokter
"Saya permisi. Terimakasih" ucap papa

Abang sama papa langsung keluar. Kipe gak nyangka adiknya punya penyakit separah itu. Dan harus di operasi. Ini penyakit sudah menjadi kanker. Papa bingung harus bilang apa sama istrinya.

"Yuk kita masuk"
"Papa duluan aja. Aku masih mau disini" ucap kipe

Kipe tidak sengaja membawa handphone adiknya itu. Setelah kipe melihatnya ternyata banyak panggilan yang masuk ke hp adiknya itu. Kipe langsung menghubungi guru di sekolah adiknya.

Bu susan

" assalamualaikum. Bu
' waalaikumsalam. Ada apa kipe
" ibu wali kelasnya (Namakamu) kan
' iya ada apa sama dia. Kok dia ga masuk tanpa kabar
" maaf bu sebelumnya aku ingin memberitahu kalau adik saya sakit bu. Dia sekarang ada dirumah sakit.
' astagfirullah dia sakit apa
" saya tidak bisa memberitahunya bu
' oke kalo gitu blngin sama billa cepet sembuh.
" iyaj bu makasih

Tutt tutt

Sbernya bu susan sedang mengajar di kelas billa. Mau tidak mau bu susan memberitahu berita duka ini.
"Anak-anak temen kalian yang bernama (Namakamu) shabilla putri sedang dirawat dirumah sakit. Jadi kita doakan semoga (Namakamu) penyakitnya diangkat" ucap bu susan
"Bu. (Namakamu) sakit apa" tanya putri
"Ibu tidak tau. Dan sepertinya keluarganya tidak ingin memberi tau" jujur bu guru

Bellll berbunyi waktu nya istirahat.
"Gue jadi mager ngapa-ngapain"
"Gue pengen jenguk (nam)"
"Gue curiga geh pasti ada hubungannya sama penyakit yang dulu" ucap kiara
"Lu tau sesuatu" tanya mereka penasara

Flasbackk

"Mah kok leherku ada benjolannya sih. Sakit pula" ucap (Namakamu)
"Serius kamu. Coba mama liat" dengan tangan mama yg memastikan anaknya. Dan ternyata benar ada benjolan di leher anaknya itu.
"Kita periksa kedokter ya" ajak mama
"Dihh ngapain ke dokter, aku gak mau"

Akhirnya mama lebih mengalah terhadap anaknya. Beberapa bulan telah lalu. Dan benjolan itu semakin membesar. Mau tidak mau (Namakamu) harus mau di periksa ke dokter.

Tiba-tiba dokter itu keluar dari ruang periksa.
"Gimana keadaan anak saya" tanya papa
"Kenapa tidak secepatnya membawanya kesini" tanya dokter
"Anaknya tidak mau dok" jujur mama
"Baik saya akan beritahu kepada bapa dan ibu. Bahwa (Namakamu) mempunyai p....enyakit K...elenjar getah bening" jelas dokter
"Astagfirullah" mama langsung menangis

****
"Kamu udah siap dioperasi" tanya papa
"Siap kok pah" ucap ku sambil tersenyum

Semua orang menunggu di luar ruangan operasi. Lama sekali berjam-jam didalam sana. Semua orang diluat khawatir takut terjadi sesuatu.

Dan alhamdulilah operasinya lancar.

Kehidupan Yang NyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang