Pagi hari yang cerah Geisya, Icha, Rara, dan Lalisa ditemani oleh dinginnya angin yang menusuk kulit putih mereka. Pemandangan laut yang damai membuat mereka tak ingin pergi meninggalkannya.
"Gimana kalo kita pulangnya diundur aja?" tanya Rara melirik penuh arti kepada ketiga temannya.
Geisya menoleh kearah Rara dan tersenyum manis. Membuat Rara mengerutkan keningnya, ia sangat binggung. Apa maksud dari senyuman Geisya?
saiko kali ni bocah
"Dapet transferan dari Om mana?" tanya Icha tanpa berpikir panjang.
Lisa yang gemas dengan ucapan Icha langsung menoyor keras kepala Icha. Berharap otak bocah satu ini akan kembali normal. Berpikir terlebih dahulu sebelum mengunggapkan.
"Awwww....." teriak Icha sambil memegangi kepalanya. Siapa tau ada kutu jatoh kan lumayan diobral dipasar.
"Thanks lisa, berkat lo gue gak perlu kotorin tangan imut ini, buat noyor otak yang gak berfungsi." ucap Geisya berterima kasih kepada Lisa, sambil melihat kedua tangannya yang imut. Menurutnya.
"Kok tangan gue gatel banget ya?! Kayak pingin mukul orang gitu?" ucapan Lisa membuat Geisya berdiri dan segera melarikan diri secepat mungkin.
Geisya lari kearah Villa tanpa memakai alas kaki. Mereka berlibur untuk mengisi waktu libur akhir tahun dan menghabiskan tahun baru bersama-sama.
"Kepala lo gak papa?" tanya Rara sambil memegang kepala Icha.
"Gue?" bukannya menjawab pertanyaan Rara, ia malah kembali bertanya dan menunjuk dirinya dengan jari telunjuk Rara. Eeh enggak jari telunjuk Icha maksudnya.
"BODO AH BODO" teriak Rara dan pergi meninggalkan Icha. Saat ini hanya tersisa Lisa dan Icha, yang memilih untuk saling diam dengan menatap pemandangan laut.
Tiba-tiba air berjatuhan dengan sengaja, dan semakin deras membuat pandangan Lisa dan Icha terhalangi.
"Apaan sih? Ngapain siram-siram pasir laut?" tanya Icha sambil membersihkan mukanya dari tetesan air.
"Saiko lo! Mana ada orang siram pasir laut" jawab Lisa dengan melihat kanan kirinya. Memastikan bahwa memang tidak ada orang yang menyiram pasir laut.
Kalo ada mati gue:(
Lisa menyadari bahwa memang tidak ada yang menyiram pasir laut, dan ternyata penyebab air itu adalah hujan. Dengan cepat mereka lari menuju Villa, melindungi jalan masing-masing dengan kedua tangan.
tapi sekeras apapun mereka melindungi diri bakal tetep basah
bego kan? iya emang pake banget
"Wahhh kurang ajar ni hujan" omel Icha saat sudah sampai didepan Villa.
"Kenapa sih Cha?" tanya Geisya kesal, bagaimana tidak kesal baru saja Lisa dan Icha sampai mereka sudah ribut tidak jelas.
Icha tidak menjawab pertanyaan Geisya. Ia memilih untuk mengganti pakaian yang sudah basah akibat ulah hujan yang datang secara tiba-tiba.
"Awas lo! Ngajak gue ngomong gak bakal gue jawab!!" seru Geisya mengancam Icha.
"Alay lo" ucap Lisa tanpa melihat Geisya.
"PMS semua nih?" tanya Rara binggung. Tumben banget mereka PMS bisa barengan gini.
jangan-jangan mereka...
irit softex kali ya?
Tanpa mau mendegar asumsi Rara yang tidak wajar, Geisya menghendap-hendap pergi menuju dapur. Dapur adalah tempat yang paling sempurna untuk menenangkan pikiran.
Diambilnya roti dan selai Green Tea kesukaan Geisya dan tidak lupa dengan susu sapi hasil perasan Geisya sendiri.
enggak perasan pabrik kok hehehe
"Hm-mm... gil-laa enakk bangettt" gumam Geisya sambil melahap rakus roti berselai Green Tea tersebut.
Merasa tidak cukup Geisya mengambil roti dan membuatnya kembali. Ia melirik sekitar, memastikan bahwa tidak ada orang yang akan tau. Geisya tidak mau sampai ada yang merebut roti berselai Green Tea miliknya.
~~~~~
Hai Yabell :)
Gimana? Baru awal nihh, pada suka karakter siapa di cerita Girl's?Komentar ya Yabell, jangan lupa sama alasannya juga. ettdah maksa banget wkwk
Cryabelleo sangat membutuhkan kritik dan saran dari kalian. Jadi please kasih saran atau kritik yaa.
Happy reading Yabell♥
~Cryabelleo~
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl's
Teen Fiction"Gue bahagia bisa kenal kalian," ucap Geisya "Gue juga Sya" kata Icha "Gue berharap gak ada perpisahan diantara pertemuan ini." ujar Rara "Itu pasti Ra, asalkan kita tetep saling terbuka kayak sekarang." kata Lalisa Girl's copyright 2018 by ragilput...