재현

5.2K 597 82
                                    







Sebuah tv menyala, menampilkan seseorang yang tengah berdiri di tengah panggung besar dengan begitu gagahnya. Pakaian berkelas terlihat membungkus sosok di atas panggung itu. Teriakan penonton bahkan lebih keras dari lantunan lagunya. Gemerlap lampu menghiasi panggung yang begitu mewah.

Seseorang yang tengah berdiri di atas panggung itu kini sedang berdiri di depan tv tersebut, melihat dirinya sendiri. Ada pancaran tidak puas saat melihat semua itu. Lelah dengan keadaannya saat ini. Dia memilih untuk mematikan tv tersebut, membuang asal remote yang dia pegang.

Dia kembali meringkuk di sofa, mengambil botol bir yang ada di meja depan. Dengan sekali tenggak dia menghabiskannya.

"Hey, berhentilah minum. Lihatlah keadaanmu saat ini."

Dia kembali duduk saat seseorang masuk ke dalam rumahnya. Jika di lihat dia sama sekali tidak memiliki gairah untuk hidup. Wajahnya begitu pucat. Bahkan matanya sama sekali tidak ada pancaran kehidupan

"Jaehyun, setidaknya keluar dari rumah dan pergi jalan-jalan. Kenapa kau seperti ini" ucapnya, "Kau bisa memulai semuanya dari awal. Kau bisa kembali menulis. Kau bisa kembali berkarya. Ayolah, ini belum berakhir"

"Aku tau hyung. Jadi pergilah biarkan aku sendiri"

"Kau akan minum lagi jika sendiri. Ayo keluar. Kita jalan-jalan"

"Kau mengangguku Johnny hyung. Pergi!"

Johnny hanya menghela napas saat dirinya begitu mudahnya di tolak oleh Jaehyun. Sejak dia kehilangan kedua orang tuanya beberapa bulan lalu. Dia menjadi sosok pendiam. Bahkan semua karir dia hancur sebagai penyanyi karena trauma yang dia miliki.

Ya, orang tuanya meninggal saat hendak menghadiri konser musiknya. Dan itu membuat Jaehyun membenci panggung serta musik. Sampai kini dia tidak pernah muncul lagi di publik. Dia hanya berdiam diri di rumah

"Lihatlah rumahmu Jae, kau membuat rumah ini seperti tumpukan sampah"




Brugh..


"Ahkk,," suara Johnny kesakitan saat Jaehyun melemparnya dengan beberapa buku tebal.

Mengetahui jika Jaehyun masih butuh waktu sendiri, Johnny memilih untuk pergi.

Saat Johnny pergi Jaehyun kembali terdiam. Menatap sekeliling, dan benar saja. Ruangan ini seperti tempat sampah. Botol minuman ada dimana-mana. Bungkus makanan, baju. Semua menjadi satu.

Tangan Jaehyun meraih botol obat yang tida jauh darinya. Mengenggam botol itu sebelum mengambil 3 pil untuk dia minun.

Menyandarkan punggungnya, dia menghela napas saat dirinya kembali tenang. Matanya terpejam begitu rapat dengan wajah yang begitu pucat.




~~






Saat dia memutuskan untuk keluar rumah, tempat pertama yang dia kunjungi adalah bar. Dia kembali berteman dengan beberapa alkohol yang di sediakan disana.

"Tuan, ini sudah botol ke tiga. Sebaiknya tuan.."

"Pergilah, aku bisa menuang sendiri dan jangan ganggu aku" ucap Jaehyun dengan keras

Dia kembali minum, bahkan tiga botol sama sekali tidak membuatnya mabuk. Menenggak beberapa gelas lagi, Jaehyun masih diam di kursinya. Hingga detik kemudian dia berdiri dan pergi dari bar itu.

Namun langkahnya terhenti saat matanya melihat seseorang yang bernyanyi di depan sana. Dia terlihat begiu cantik. Kulit putihnya bahkan bersinar terang di panggung bar ini. Suaranya yang lembut membuat Jaehyun tidak mengedipkan matanya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

We Are Gone (Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang