3. Awal Pertemuan (2)

284 20 0
                                    

Jisoo sudah menunggu kakaknya pulang di depan gerbang sekolah tentu saja ditemani Jennie. Dia juga sudah memberi tahu bahwa kakaknya bersekolah yang sama dengan dia.

"Jichu sama siapa?" tanya Jinhwan ketika sudah sampai di depan gerbang membuka kaca spion mobilnya.

"Temen jichu mau bareng gapapa yang bang Jinan?"

"Halo kak" sapa Jennie.

"Hai, Ya udah masuk aja"

Jisoo pun masuk, Jisoo duduk di samping Jinhwan, sedangkan Jennie di belakang.

Obrolan basa-basi mereka membuat Jennie merasa nyaman, karena kakak Jisoo sangat baik, bahkan lebih baik dari Bobby maupun June, itu yang Jennie pikirkan.

"Jadi Jennie mau nemenin Jisoo biar ga boring?" tanya Jinhwan disela menyetir mobilnya.

"Hehe, iya kak. Kata Jisoo ntar kalo nungguin kak Jinhwan sendirian dia bisa-bisa pingsan di tempat hahaha" ledek Jennie.

"Hihh boong tuh Jennie bang, ga pernah bilang gitu Jichu kok" bantah Jisoo.

"Hahaha terserah deh, btw Jen panggil kak Jinan atau bang jinan aja biar enak"

"Haha ok kak"

Mereka telah sampai di perpustakaan kota. Jinhwan mulai mencari buku-buku yang hendak di pinjamnya. Sedangkan Jisoo dan Jennie memilih tempat yang nyaman untuk bergurau. Mereka memilih tempat paling pojok karena di situ jarang ada manusia yang mau membaca di tempat seperti itu, sebab cahaya matahari tidak menyeluruh masuk ke dalam tempat pojok itu.

🌊🌊🌊

June berlari ke parkiran di mana sepeda motornya terparkir. Namun,

"Haish"
"Ini siapa sih yang ngalangin tuan muda lewat?!" emosi June naik ketika melihat ada sepeda motor yang sengaja terparkir di depan sepeda motornya. Jelas-jelas hal itu menyalahkan aturan karena menghalangi jalan.

"Mana digembok lagi"

Selang beberapa menit keluarlah si pemilik motor tersebut.

Si pemilik motor yang menghalangi motor June tak bersuara sama sekali ketika hendak menaiki motornya. Hal tersebut membuat June naik pitam.

"Whuaa"
"Lo mau main cabut aja hah?" suara June terdengar menyeramkan.

Sedangkan orang tadi, langsung menoleh ke June.
"Sorry"

"Lo satu kelas kan sama gue?" karena merasa tak asing June pun bertanya.

"Ntah, gue ga inget lo" Pengendara motor tersebut langsung meninggalkan June di tengah emosinya.

"Sialan gue diacuhkan"

Suasana hati June benar-benar di luar kendali. Rasanya seperti tidak dihargai orang. Selama perjalanan menuju ke sekolah Lisa, rasanya ia ingin menghajar anak tadi yang berani-beraninya mengacuhkan seorang Choi June.

🌊🌊🌊

Lisa sedang berdiri di depan gerbang, dia sudah menunggu June dari tadi dan tak muncul batang hidungnya.

"Tuh anak lama amat, lama-lama jadi patung nih gue"

"Hah gue ga betah nih"

Lisa lalu berlari menuju gedung sekolahnya lagi, tak sengaja dia berpapasan dengan Rose.

SiblingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang