1.6K 267 3
                                    

"Jadiㅡ apa yang kau dapat dari acara menstalk mu kemarin?"

Chanyeol melipat kedua tangannya di belakang kepalanya dan mengistirahatkan kepalanya disana.


"Aku tak dapat apa-apa. Yang ada aku patah hati, Yeol!"


Baekhyun membenamkan kepalanya ke dalam lipatan tangannya. Chanyeol hanya mendecih dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Memang apa yang terjadi?" Baekhyun mengangkat sedikit wajahnya dan menumpu dagunya di atas tangannya yang terlipat.



"Kemarin aku melihat Sehun dan Luhan memasuki rumah keluarga Sehun."

"Lalu?" Baekhyun mengerucutkan bibirnya.

"Bukankah itu berarti mereka mempunyai hubungan khusus?" Lipatan di belakang kepala Chanyeol kini berganti di atas meja. Ia menatap Baekhyun dengan pandangan iba.



"Jadi? Mereka benar-benar punya hubungan ya?" Wajah Baekhyun makin tertekuk. Ia kembali menenggelamkan wajah imutnya. "Heiㅡ hei, tidak usah memasang wajah seperti itu Baek. Eh, apa kau mendapat kiriman bunga hari ini?"

Sontak Baekhyun duduk menegak, Chanyeol saja hampir terjungkal melihat reaksi Baekhyun. Pemuda yang lebih kecil tersenyum lalu merogoh lacinya dan membawa keluar setangkai mawar berwarna sama dengan kemarin, 'warna peach'.



"Setidaknya aku masih memiliki ini." Baekhyun tersenyum lebar dan Chanyeol hanya memutar kedua bola matanya.

"Sebenarnya kau itu menyukai pengirim bunga ini atau Sehun hah?" Kali ini wajah yang tersenyum sumringah itu langsung menunduk malu.

"Sepertinya keduanya. Hhehe."

"Ohhㅡ ayolah Baek, kau sangat tidak konsisten."

Baekhyun hanya mendesis pelan, sebelum akhirnya matanya membulat mendapati sang pangeran sekolah Oh Sehun, tengah bertabrakan mata dengannya. Wajah Baekhyun sontak merona. Sehun menatapnya.

Iya, dia yakin Sehun menatapnya. Namun hanya beberapa detik karena pemuda itu sudah terlebih dulu pergi. Entah kemana.




"Yeolㅡ kau tadi lihat kan? Sehun, Sehun melihat kearahku." heboh Baekhyun sembari menggoncang-goncangkan kedua lengan Chanyeol.

Tak peduli kalau hentakan keras yang dilakukannya membuat pemuda tiang listrik itu mual. Rupanya si kecil sudah lupa dengan rasa sedihnya tadi.

'Oh, Byun Baekㅡ kau membuatku gila.' keluh Chanyeol dalam hati.







e)(o










Baekhyun lagi-lagi asyik memandangi Sehun dari jendela luar ruangan anggota OSIS. Sehun memang termasuk bagian anggota OSIS, ia mengisi posisi seksi kedisiplinan. Dan Baekhyun akui jabatan itu cocok dengan raut wajah Sehun yang poker face itu.

Bukankah dengan modal itu, siswa akan takut melanggar hukum? Karena bagaimana pun juga, Sehun adalah sosok mengerikan ketika mulai menghukum siswa – siswa yang melakukan pelanggaran.




"Byun Baekhyun?!"

Baekhyun memutar bola matanya malas. Suara ini sudah sangat dihafalnya dan ia malas sekali meladeninya. Luhan menarik pundak Baekhyun sehingga pemuda yang lebih pendek itu berbalik cepat.



"Apa yang kau lakukan di ruang OSIS? Kau memata-matai Oh Sehun?"

"Kalau iya?"

"Sudah berapa kali kubilang kauㅡ"

[☑]『 ʀᴇꜰʟᴇᴄᴛɪᴏɴ 』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang