pindah sekolah

5 1 0
                                    

Mentari pagi menyilaukan tidur rara. Mengusik kenyenyakan rara berselancar dalam mimpi
Alarm berbunyi tanda pukul 05.30
Susi ( mama rara ) nampak menaiki tangga dan mengetok pintu kamar rara. " ra, bangun sayang. Hari ini pertama masuk sekolah loh" pinta susi pada anaknya.
" enghhhh " rara menggeliat. " iya ma,". Rara bangkit dari tidur meraih sendal dan berjalan menuju kamar mandi yang satu ruangan dengan kamarnya. Selang 15 menit lamanya dari ritual mandi ia bergegas berpakaian dan turun kebawah
" pagi ma, pagi pa, pagi kak" sapa rara pada susi, aryo ( papa rara ), seno ( kaka rara ). " pagi juga kucing" balas seno sambil menyantap roti. "Ish kaka, cantik2 gini dibilang kucing. Nggak pernah liat selena gomes apa? Gini2 juga sebelas dua belas lah sama selena. Malah kucing" jawab rara tak terima. Susi dan aryo pun terbiasa dengan ocehan2 kecil dari kaka beradik ini.
" pa, bareng yak? " pinta rara. " bareng gue aja. Kan searah. Kasihan papa kalau bolak balik" sahut seno menatap rara. " nggak. Maunya papa." Rajuk rara melipat kedua tangannya didepan dada. " alah bocah ini, bikin ulah lagi. Udah lah bareng gue aja" kekeuh seno pada adiknya.
Dan setelah perdebatan lima menit lamanya, akhirnya rara jadi bareng sama seno kakaknya.
" bye ma, pa " pamit rara kepada kedua orang tuanya sambil melambaikan tangan dan keluar rumah.
Diperjalanan mereka hanya terdiam. Musik terdengar volume rendah memutar lagu teman bahagia milik jaz.
Mobil seno pun akhirnya sampai di depan gerbang.
" selamat belajar yak, semangat. Semoga awal yang membahagiakan" kata seno yang mematikan musiknya. " iya kaka bawel" balas rara seadanya.
SMA negeri yang cukup luas dengan penghijauan serta tatanan yang cukup rapi menambah kesan plus untuk sekolah ini.
" nggak buruk juga" kata rara dalam hati.
Ia menyusuri lorong koridor sekolah sambil tengok kanan dan kiri serta membaca satu persatu papan yang bergelantungan tanda nama ruangan. Tiba tiba,
Dbug. Rara jatuh
" duh, kalo jalan liat liat atu neng. Jadi jatuh kan. Pel nya belum kering" omel seorang bapak2 yang kemungkinan tukang bersih2 sekolah
" lo nggak papa?" Tanya seorang cowok yang menghampiri rara.
Rara pun bergerak untuk bangkit." Nggak papa."
" gue aldi. Kelas 12 ipa 2." Kenal cowok yang berada dihadapannya
Ganteng. Kesan pertama rara melihatnya. " lo?" Tanya aldi membuyarkan lamunan rara.
" owh, rara. Murid pindahan di sekolah ini" kenal rara sambil mengulurkan tangannya pada aldi.
" makanya nggak pernah liat. Mau gue anter ke kantor?" Tawar aldi sambil menunjuk lorong koridor di sebelah kanannya. Rara pun hanya tersenyum dan mengangguk. Kemudian rara mengikuti aldi dari belakang.
Sesampainya di depan pintu kantor, " lo masuk aja. Itu ruang kepsek" jelas aldi mengarahkan rara masuk.
" makasih" ucap rara tersenyum. Aldi pun hanya mengangguk dan berlalu pergi dari hadapan rara.

                      ********
" oke anak anak. Sekarang kalian coba kerjakan soal halaman 14. Sekarang ibu tunggu." Perintah bu rina kepada muridnya di kelas 11 ipa 1. " yah bu, tugas lagi. Kan kemarin udah" keluh robin sambil memegang kepalanya. " duh bin, kerjain aja kenapa sih. Berisik amat " sahut mala sambil mengibaskan rambut.
Tok tok tok
" permisi bu. Ada murid pindahan untuk kelas ini." Kata pak kepsek kepada bu rina sambil melambai menyuruh rara masuk.
Sekelas menjadi ricuh dan heboh. Pasalnya, tak heran jika heboh. Karena rara terbilang cukup cantik. Hidung mancung, berkulit putih, bulu mata lentik, dengan sedikit liptint dibibirnya menambah kesan elegant dalam diri rara. Rara pun hanya tersenyum menyambut beberapa siul an anak cowok cowok.
"Sudah anak anak, tenang. Sekarang, silakan perkenalkan dirimu". Bu rina mempersilakan.
" hai" sapa rara disambut heboh.
" namaku Dirana Safa. Biasa dipanggil rara"
" nah sekarang, rara duduk dibangku yang kosong nomor dua dari depan. " perintah bu rina pada rara.
Rara berjalan dari depan menuju bangku dan duduk.
" kenalin, mala" kenal teman se bangku nya sambil mengulurkan tangan.
" rara" jawab rara tersenyum menyambut tangan mala.
Pelajaran bu rina selesai tepat jam istirahat. Tugas yang diperintahkan sudah terkumpul di meja. Rara terkecuali sebab ia baru masuk sekolah.
" kantin yuk, sekalian aku ajak keliling sekolah " ajak mala sembari membereskan bukunya.
" boleh juga" setuju rara.

                    ***********
Dikantin ini banyak siswa dan siswi sedang makan di mejanya masing - masing. Ada yang sambil bersenda gurau, ada yang sambil baca buku, ada juga yang sekedar beli minum lantas bermain musik dan nyanyi2 nggak jelas.
Rara melihat aldi. Cowok yang tadi pagi mengantarnya keruangan guru. " eh ra, lu liatin apaan sih" tanya mala sambil mengikuti arah sorot mata rara.
" oalah, kak aldi" seru mala mengangguk anggukkan kepala
" kamu kenal?" Rara menoleh ke mala meminta jawaban.
" kamu kalo nanya kaya gitu ke semua murid di sini, beeeehhh siapa sih yang nggak kenal sama kaka kelas yang ganteng itu. Klo emang ada yang gak kenal. Perlu di pertanyakan itu." Terang mala memakan bakso yang ada didepannya
" oh gitu," rara mengerti.
" trus ya, kaka itu pinterrr banget. Tapi sayang klo muncul emosinya, suka nggak bisa di kontrol. Apalagi klo udah jail. Jailnya minta ampun. Tapi dia bukan bully ya. Itu beda lagi. Disekolah ini udah nggak ada bully lagi setelah ada kejadian satu murid meninggal gegara di bully. Sistem disini ketat ra." Tambah mala.
" gitu ya, perlu hati hati berarti." Kata rara
"Iya". Mereka berdua melanjutkan makan mereka sebelum berkeliling sekolah.
" sekolah disini akan jadi warna baru dalam hidup gue" kata rara dalam hati dengan teruss memandang aldi dari kejauhan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku Dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang