Prolog

27 0 0
                                    

Wanita itu berjalan dengan menundukkan kepalanya melalui koridor kampus yang ramai. 

Menghindari tatapan jijik dari para wanita lain dan tatapan penuh nafsu serta siulan merendahkan dari para pria. Hingga langkahnya terpaksa berhenti karena dihalangi oleh seorang pria, tanpa berniat memandang siapa pria tersebut Ashley mencoba berbelok dan menghindari interaksi sekecil apapun karena telah mengetahui akan seperti apa akhirnya.

"Hei!  Kenapa terburu-buru?"
Pria itu menahan pergelangan tangan Ashley, dan menariknya agar kembali berhadapan dengan pria itu.

"Aku tidak punya waktu untuk omong kosongmu Damon" Ashley mendongakkan kepalanya hingga mata Ambernya bertemu dengan mata abu-abu yang sedang berkilat geli yang disertai seringai menjijikan pria itu.

"Ayolah bagaimana dengan bermain sebentar?  Aku akan membayar dengan harga yang tinggi untuk awalnya tapi untuk selanjutnya mungkin kau bisa menurunkan tarif karena kita saling kenal" Ucap Damon sambil melingkarkan lengannya disekeliling pinggang ramping Ashley.

"Don't touch me." Ashley masih bergeming berusaha tenang tanpa melakukan perlawanan.

"Baiklah, mungkin kau terlalu lelah karena semalam melayani banyak pria.  Bagaimana dengan blowjob atau handjo-- Aargh" Damon tidak dapat melanjutkan kalimatnya karena rasa sakit diselangkangannya yang bertemu dengan  tendangan dari lutut keras Ashley.

Wanita itu langsung berjalan cepat menjauh dari Damon yang berteriak dan mengumpat keras. Melangkah tergesa menuju toilet dan mencuci wajahnya dengan tangan  gemetar  serta mata Amber yang berkilau menahan tangis, menatap pada kaca dihadapannya dan melihat bayangan wanita cantik dengan rambut kecoklatan yang bergelombang  lembut. Mata besar yang berkilau sendu dan senada dengan helai rambutnya. Alis yang bagaikan dilukis dengan hati-hati oleh Sang Pencipta,  hidung yang tinggi dan kecil, bibir yang berwarna merah muda terpahat sensual dengan sedikit terbuka karena nafas yang memburu serta bingkai wajah yang feminim dengan titik air yang mengalir ke bagian bawah wajahnya. 

Apakah keindahan yang dimilikinya adalah anugrah?  Atau bencana? 

Karena yang dilihat kebanyakan orang bukanlah wajah cantik gadis berusia 21 tahun yang polos dan rapuh,

Akan tetapi wajah jalang yang siap melayani nafsu para kaum lelaki.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Flower BudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang