Night

200 11 0
                                    


Disini aku duduk memandangi hiruk pikuk kota, gemerlap lampu warna warni menyeliaukan sesekali, aku berada disebuah tempat diketinggian yg lumayan, duduk santai di pembatas atap sebuah hotel mewah di kota Paris, Perancis. Gaun merah darah yg aku kenakan dan rambut vermelionku menari mengikuti arah angin. Sungguh, dimana letak rasa takutku, maa itu sudah menghilang. Benar-benar menghilang. Sejak kejadian itu, ya kejadian itu, yg hampir membuatku semakin maju untuk mencoba terbang nantinya.

Flashback on

"Terima kasih semuanya, terima kasih karena kalian semuanya menyempatkan waktu untuk datang diacara sederhana ini, aku sebagai kepala keluarga Yato sangat berterima kasih atas kontribusi kalian selama ini. Dan selain untuk merayakan ulang tahun Yato-Group, aku juga akan mengumumkan pertunangan salah satu anakku dengan salah satu rekan bisnisku yg ternyata mereka berdua sudah saling mengenal dan menjalin hubungan." terang si botak Kankou.

Prok prok , tepuk tangan menggema dari seluruh tamu undangan.

"Yak langsung saja, aku berencana akan menikahkan putraku, Kamui dengan putri dari keluarga Sasaki, Nobume."

Prok prok prok kembali dan lebih meriah dari sebelumnya.

Suara gemuruh dan sorak bahagia terdengar dari hall hotel yang dijadikan tempat acara milik keluarga Yato itu. Setelah selesai melakukan pidato, Kankou, sang kepala keluarga Yato turun dan bergabung dengan para relasinya, terlihat sekali Nobume dan Kamui sangat akrab, mereka menerima ucapan selamat dan doa untuk kelancaran hubungan mereka. Keramaian itu benar-benar melupakan sesosok gadis vermilion berwajah bak dewi bulan, sesuai namanya, Kagura. Dia diam saja dengan tatapan datar dan bosan memperhatikan orang-orang busuk yg hanya cari perhatian dan penjilat. Namun dibalik itu semua, gadis ini merasa patah hati. Dia patah hati, pemuda yg dia suka akan menikah dengan orang lain. Hell ya, jika bisa dengan mudah ditebak siapa orang itu, ya. Itu kakaknya sendiri, Kamui.

Apa perasaan ini normal? Tidak sama sekali. Ini tak normal, Kagura mengalami kelainan seksual, ini semua juga karena kakaknya sendiri. Yg terlalu perhatian dan terkadang berlebihan dalam menyayangi Kagura, membuat Kagura secara tak sengaja menyelipkan perasaan itu kedalam hatinya yg selalu meronta-ronta kalau apa yg dilakukannya itu salah. Kagura mencintai kakak kandungnya sendiri.

Kagura tak bisa menahan hatinya, dia sakit, sangat sakit. Namun dengan wajah profesionalnya dia terlihat biasa saja dan tenang. Dia meninggalkan tempatnya bediri, menuju pasangan bahagia malam ini.

"Selamat Kamui-nii, Nobutats. Aku benar-benar tak menyangka kalian akan segera menikah. Semoga tak terlalu lama, atau Bakamui ini akan melenceng lagi." Ucap Kagura dengan senyum yg dibuat tulus.

"Moo, imouto-chan. Itu tak mungkin. Aku mencintai Nobume dan aku berterima kasih karena kau mengenalkannya padaku. Hehe." Senyum wajah Kamui, seperti biasa tapi Kagura tahu itu senyum yg sangat bahagia lebih dari apappun dan tak pernah dia tunjukkan untuk Kagura. Senyum itu milik Nobume seorang. Kalian bisa menebaknya, ini salah kagura yg tak sengaja pula mengenalkan sahabat karibnya ini dengan kakaknya ketika Nobume datang berkunjung kerumah.

"Gomen na, Kagura. Aku harus mengambil kakakmu ini. Tapi aku berjanji untuk menjaga dan membahagiakannya." Kata Nobume tulus.

"Don't mind, Nobutats. Aku malah berterimakasih karena bisa lepas dari baka siscon ini. Hehe." Ohh Kagura kau menyakiti dirimu lagi. "kalau begitu aku permisi, sekali lagi selamat yah."

"Eh, kau mau kemana imouto-chan?" Tanya Kamui dengan nada manjanya.

"Aku tak mungkin menggangu kalian kan, lagian banyak tamu yg ingin bicara dengan kalian. Jaa naa." Kagura berjalan menjauh dan meninggalkan mereka, meninggalkan segala keramaian dan perasaan berbunga2 semua orang. bahkan Kagura tak tahu ada mata lain yang melihatnya dengan datar.

Flashback off.

"Ahhh, aku seperti orang lemah saja jika seperti ini, menyedihkan sekali na, Kagura." Kagura kemudian berdiri pasrah, memandang kejauhan di atas sana. Berjalan dengan santainya, bahkan melompat-lompat kecil. Gadis ini sudah gila.

"Kenapa tidak langsung terjun saja jika kau memang tak niat untuk hidup." Kata orang itu datar.

"Hm, ide bagus. Tak rugi juga." Balas Kagura dengan mengadahkan wajahnya keatas.

"Hm, lakukan kalau begitu." Kata orang itu lagi tak datar.

"Hihi, sesuai dengan namamu ya tuan Do-S. Bagaimana kalau kau menjadi saksi kelemahanku disini. Dan selamat juga untuk pertunanganmu dengan Nona Tokugawa. Semoga bahagia." Kagura berbalik, manatap wajah pucat pemuda itu dengan senyum tulus menawan miliknya. "Sayonara." Kagura melompat kebelakang, menjatuhkan dirinya tetap dengan senyumnya.

"Hm. Eh kau se-. Kaguraa!!!" tak sempat, Okita Sougo, nama pemuda itu, tak sempat ia menangkap, meraih tangan mungil pucat Kagura yg sudah ada di lantai bawah dengan sangat mengenaskan.

"Ahoo Kaguraa!!!!!!!!" hancur, hancur sudah, sama hancurnya dengan hati gadis itu karena gadis cantik itu dengan teganya meninggalkannya begitu saja. Dia tak sempat mengungkapkkan isi hatinya, tak perduli hati gadis itu untuk kakaknya, Sougo akan tetap mencintainya. Tapi semuanya sudah hilang.


5 years letter

"Heyhow are you, Kagura?" kata pemuda itu lembut. "maa, kau pun takkan pernah bisa mendengarnya, kata yang selalu ingin aku sampaikan padamu. Ai takatta, Kagura." Lanjutnya.

zraasshhh

Hujan deras dengan kejamnya mengguyur sebuah pemakaman umum di kota megah nan mewah Paris, tempat terbaringnya wanita cantik nan manis, kesayangan serta wanita tercintanya Sougo, Kagura. Hujan itu pun yang menyamarkan jejak-jejak air mata yang tak hentinya mengalir dari wajah tirus serta kurus Sougo.   

  


/// holla, kembali dg kegajeanku. ini adalah ficku yg selanjutnya, jelek. huhu sudah pasti, untukku yg tak berpengalam dalam penulisan dan pemilahan kata. fic ini udah berjamur d draft yg entah mengapa tak PD aku menulsinya, ingin OTP tpi tida jdi gini, *bungkuk sedalam2nya

/// keylah terima kasih sudah mampir, sekian terima gratisan ^^

NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang