[tet..]
terdengar suara bel pulang yang berbunyi memasuki gendang telinganya.Tidak seperti biasanya.
Ia jadi pulang sore untuk hari ini, dengan alasan Dhita mendapat tambahan bimbel KimiaDengan sepatu coklat yang Dhita pakai, Dhita melangkah menuju luar sekolah mendekati halte, dan menunggu bus dengan lamunan yang mendatangkan Kristal Kristal bening yang jatuh ke bumi.
"apa yang lo tungguin disitu?" Suara dinggin laki-laki yang terdengar samar-samar oleh deras nya hujan.
"ya kalo lo pikir, gue lagi nunggu siapa?" Jawab Dhita dengan lamunan, tanpa menoleh sedikit siapa yang sedang berbicara dengan dia.
"kalo gua pikir sih, lo lagi nungguin tukang payung keliling, hahaha.."
"pasti benar pikiran gue?" Ujar laki-laki itu dengan memastikan.Dhita memutuskan untuk berdiri dari kursi Halte Jl.Kidang Pananjung Raya itu,dengan greget nya menoleh laki-laki yang
sok kenal sok deket itu."Lo siapa?" Tanya Dhita tanpa mengalihkan fokus pandangan nya.
"Kenalin Riyan Alveno Pratama,Anak XII IPA 1" ketus laki-laki tersebut sambil menjulurkan tangan kanan di depan Dhita
Dhita yang seketika terdiam, menundukkan kepala,dengan berfikir keras, begitu tatapan yang membuat dia teringat kepada masalalu nya.
"Nama gue Dhita'' tanggap Dhita cuek dengan membalas juluran tangan kanan Riyan.
Yang di tunggu-tunggu datang juga, bus berwarna kuning berhenti di depan Halte Jl.Kidang Pananjung Raya,terbaca tulisan "SCHOOL BUS SMAN 14 BANDUNG RAYA" di bagian kiri badan bus. Dhita pun memasuki bus tanpa pamit kepada laki-laki yang sedang berkenalan di halte tadi.
Kursi barisan ketiga dari depan sebelah kiri. tanpa dia tau, teryata laki-laki yang sedang berkenalan dengan nya di halte juga satu bus,satu baris kursi.
laki-laki dengan rasa percaya diri mengawali obrolan manis di dalam bus itu."Lo mau menuju kemana" Tanya kepada perempuan yang sedang menikmati rintik hujan oleh perantara jendela bus sekolah.
"lo siapa?", dengan Dhita mengubah posisi untuk menengok siapa yang di sampingnya.
"bukan nya,lo cowo yang tadi?"
"memang, kenapa?apa ada yg salah dari gua?"
"hmmm"
"gue tadi nanya lo, belom dijawab" kesal RiyanDhita mencoba menanggapi laki-laki itu dengan ekspresi yang biasa,seolah dia benar-benar tidak mengenal sosok laki-laki itu, Riyan.
"Gua mau ke Jl Merdeka"
"Jl Merdeka- Jl Ir.H.Djuanda-JL Dago"
"Loh?lo kok hafal gitu sih?"
"Gua di apartemen Jl Ir.H.Djuanda,artinya kita searah jalan pulang."
"hmmmm"Dhita melanjutkan menoleh ke jendela bus sekolah, yg terlihat diluar masih saja hujan yang tak reda-reda. Dhita seakan merindukan masa lalu,saat melihat ritik nya hujan.
Bus yang berhenti pas di depan Apartemen Dhita di Jl Merdeka-Bandung. Sesegera mugkin Dhita turun dari bus, saat Dhita ingin beranjak ke pintu bus bagian depan,suara sapa membuat Dhita menoleh ke belakang.
"Semoga kita besok bertemu ya."
Dhita menoleh, dan menggelengkan kepala setelah melihat tingkah laki-laki yang baru dia jumpai di Halte seperti itu, laki-laki yang tingkah sksd yang benar-benar tinggi.
Bunda Alena yang sudah hafal suara hentian bus, pertanda Dhita yang datang diantar oleh SCHOOL BUS SMAN 14 BANDUNG RAYA, sekolah dari Anak tunggal bunda Alena.
dengan membukakan pintu Apartemen, menyambut kedatangan putri cantik nya."Hai Dhita sayang,anak buda yang paling cantik", sapa Bunda Alena
"hallo bun, maaf ya Dhita pulang sore,tadi ada bimbingan kimia sepulang sekolah", Balas Dhita, dengan mencium pipi kanan kiri bunda tercinta
"sudah sana mandi dulu,terus bunda tunggu di meja makan ya nak.."
"see u bundaaa Dhita paling manja sepanjang masaa, hehe"