Chapter 6

1K 83 1
                                    

Hari ini sebenarnya hanya pengarahan karena mereka murid baru,jadi orang tua diberi tahu tentang peraturan dan juga standar nilai,saat orang tua melakukan kumpul dengan pihak sekolah,murid-murid menunggu diluar.

Mood Mingyu sudah baik lagi,dia daritadi sedang bermain dengan ke 3 sahabatnya,mereka ber 4 sedang fokus ke ponsel masing-masing karena sedang bertanding games yang sedang hits sekarang apalagi kalo bukan Mobile legend,sesekali umpatan mereka keluarkan.

"yak Vernon,kemarin aku melihatmu bertemu dengan anak kelas sebelah,diam-diam lagi dari kita,siapa dia" ucap Dokyeom sambil menyenggol bahu Vernon yang kebetulan disebelahnya

"aniya,dia Cuma teman les ku saja" ucap Vernon singkat

"benarkah?kenapa sampai kau berikan hadiah juga" ucap Hoshi menambahkan

"yak,kenapa aku saja yang tidak tahu,kalian berhutang penjelasan titik" ucap Mingyu menggerutu

"dia baru ulang tahun hyung"

"jawaban klise" ucap Hoshi

"HUWAAAA aku mati,sialan" ucap Dokyeom sambil menatap nanar ponselnya lalu dia menatap teman-temannya dan melanjutkan perkataannya saat melihat wajah Vernon

"hei,Vernon-ah kita kan tidak sedang di tempat yang panas lalu kenapa wajahmu memerah "

"AKHH SIALAN AKU JADI MATI KAN" ucap Vernon karena ucapan hyungnya itu sukses buat dia kaku dan tidak fokus

"sudahlah bilang saja kau menyukainya,seperti aku yang menyukai Jihoon,dan Mingyu yang menyukai si rubah,lalu Dokyeom yang naksir senior kita..." Hoshi belum menyelesaikan perkataannya tapi dia sudah dapet pukulan dari Dokyeom membuat ponsel nya jatuh dan gamesnya berakhir

"Yak bodoh,aku jadi kalah "

"malas hyung aku bercerita denganmu,aku kan bilang baru naksir kau sudah membocorkan saja,dasar ember"

Hoshi menggaruk kepalanya yang tidak gatal,dia lupa akan hal itu

"hehe lagian Cuma kita ber 4 saja kok"

"yak kenapa kau juga meyembunyikannya dariku,aku merasa seperti orang asing" ucap Mingyu sedih

"hmm aku sebenarnya ingin menyimpannya sendiri dulu,tapi sial hyung satu ini memergoki ku akhirnya aku cerita,maafkan aku belum cerita karena aku juga lupa hehe"

Perdebatan mereka berakhir saat nama Mingyu dipanggil oleh temannya yang katanya disuruh menemui guru

"ada apa Ssaem?" ucap Mingyu setelah tiba di meja registrasi

"kau Jung Mingyu?" pertanyaan itu dijawab anggukan oleh Mingyu

"kemana orang tua mu,nak?dari kelas mu hanya orang tua mu saja yang tidak datang,apa kau menyembunyikan undangan nya?"

Mingyu diam memikirkan jawaban apa yang tepat,jika dia bilang bekerja ini kan hari sabtu hampir sebagian besar pekerja libur,ah...dia harus jawab apa

"hmmm...mereka pergi menjenguk nenek ku yang sakit" ucap Mingyu

"kenapa kau tidak ikut hmm?"

Sial gurunya ini banyak tanya sekali

"aku kan sekolah Ssaem,kata mereka karena aku masih murid baru jadi tidak boleh bolos dulu" jawab Mingyu berusaha meyakinkan,dan akhirnya guru itu mengangguk mengerti

"aku harap mereka datang dilain hari"

Mingyu mengangguk lalu pergi,saat dia ingin kembali ke temannya,pintu aula sekolahnya terbuka dan semua orang tua keluar menghampiri anak-anaknya,Mingyu menunggu hingga sepi dulu baru dia menghampiri temannya,matanya melihat seorang ibu yang menghampiri anaknya,yang tak lain adalah calon mertua nya wkwk,dia tersenyum saat melihat rubahnya itu bergelendotan manja dengan Umma nya,hal itu membuat senyum Mingyu mengembang,tapi lagi-lagi ada perusak saja,Seungcheol sang rival menghampiri calon pacar dan juga calon mertuanya itu,bahkan dia seperti sudah dekat sekali

ComplicatedWhere stories live. Discover now