Krist berbalik dan menemukan papanya Singto yang tersenyum hangat.
"Luk*, Kenapa kau disini?"
(*Luk = Anak // Orangtua Thailand selalu pakai ini kalau untuk memanggil anak muda (laki-laki))"Sawatdee. Paman.. Paman bersama P'Singto kah?"
"Singto? Dia sudah berangkat beberapa menit yang lalu."
Krist terasa lemas menghampiri kakinya dan terjatuh. Semua orang melihatnya dengan mata yang aneh. Papanya Singto buru-buru mengangkat Krist tetapi yang dilakukan Krist hanya menunduk.
"Bukannya kau hari ini menikah?" Papanya Singto mengelus kepala Krist.
"Paman. Maaf. Aku menyakiti P'Singto." Krist masih menangis tertahan.
Papanya Singto hanya diam dan memeluk Krist tidak mau bertanya lebih jauh. Urusan yang anaknya dan Krist lalui biarkanlah mereka yang menyelesaikan.
-4 Tahun Kemudian-
Off mejemput Singto dari bandara. Membuat slogan dengan kertas besar "Tuan Muda" membuat Singto menjitak kepala Off setelahnya, lupa dimana yang Phi sekarang.
"Welcome back Peng. Gimana kabarmu? atau bisa dibilang kabar hatimu?" Off memakai kacamata hitamnya sambil mencibir.
"Baik." Singto melirik tangan Off sekilas "Itu.." menatap cincin yang dikenakan temannya.
"Yup. Aku akan menikah minggu depan. Gak mungkin kan seumur hidup Aku membiarkannya tanpa status."
"Aku tau. Kalau negara Thailand melegalkan pernikahan ini sudah dari dulu kau ajak dia nikah."
"Datang jika kau sempat.." Off menurunkan Singto di apartemennya dan memberikan undangan.
—
Singto berjalan menelusuri taman belakang restoran. Iya.. Off-Gun mengambil tema spring garden outdoor di sebuah restoran Perancis untuk mengikat janji suci mereka.
Singto dengan gagahnya duduk disudut kebun dan melihat dari jauh temannya yang lagi tersenyum pada tamu undangan saat ini. Dia ikut bahagia. Walaupun hanya beda 1tahun dan menyebalkan pastinya Off sudah ia anggap kakak sendiri.
Para tamu undangan wanita mulai bergosip ria.
"Di ujung itu ganteng banget loh."
"Badannya tegap, Matanya mengintimidasi. Pasti dalamnya.. Adek meleleh aduh."
"Temannya Off kah? Kok tidak pernah lihat.. Dia datang sendirian mungkin dia single."
"Atau mungkin dia gay? Tapi kalo dia seganteng itu kalo gw cowok pun gw rela."
Singto mendengar semuanya merasa tidak enak diexpose telanjang begitu saja padahal dirinya tau mereka aja nggak dan perlahan pergi dari sana untuk melihat belakang taman untuk menikmati pemandangan. Dia melihat seseorang dari kejauhan ada orang yang duduk di ayunan. Perlahan mendekatinya ternyata orang itu adalah
KAMU SEDANG MEMBACA
🌚 Phi-Nong 🌝
FanfictionCast: Singto Prachaya Krist Perawat -One Shoot -Two Shoot -Drabbles Sekumpulan cerita tentang mereka yang disugukan dengan berbagai genre oleh Author. Enjoy 👽