Priority

4.9K 497 35
                                    

Hello hello hello~ hisashiburi minasan! Well semua hal yang harus saya pikirkan ini menyita waktu. Sehingga ffku ini terbengkalai. Tetapi! Saya masih berusaha meluangkan waktuku demi kalian kalian yang menunggu karyaku.

Maaf banget jika saya mengecewakan para pembaca karena jarang/lama update, atau ceritanya jadi semakin aneh atau apalah. Yang terpenting bagi saya......

*saya sudah semaksimal mungkin meluangkan waktu, tenaga(padahal cuman ngetik) dan pikiran (ya jelas lah dipikirin) untuk setiap ff saya.

Nyusun cerita itu sulit loh bagi saya dan butuh waktu juga sedangkan saya sedang dalam posisi banyak pikiran. Jadi hargai saya dan karya saya juga dengan tidak plagiat cerita saya dan berikan terus dukungan (komen atau beri bintang) pada karya saya agar selalu dan tetap semangat melanjutkan.

Meskipun saya jarang/tidak sering *sama bae. Membalas komenan atau personal contac. saya pasti tetep baca ko dan mengucapkan banyak banyak terima kasih walaupun tidak ditunjukan langsung pada orangnya.

Maaf nih jadi so tegas. Wkwk

Seperti biasa. Karyaku ini didekasikan untuk kalian yang follow, comment dan like karyaku.

Oke segitu aja.

Cerita ini murni milik saya dan karakter di dalamnya milik Masashi Kishimoto

Enjoy....

"Apa anemia dapat menggangu pendengaran?" Tanya Sakura pelan pada dirinya sendiri tanpa sadar. Sasuke yang mendengarnya mengerutkan kening melihat reaksi Sakura.

"A-aku lelah, aku butuh tidur. Sebaiknya kau pulang," ucap Sakura tergagap tiba-tiba merasa canggung sambil mendorong Sasuke agar menjauh dari wajahnya kemudian berbalik memunggungi Sasuke. Sasuke terkekeh pelan merasa lucu melihat sisi Sakura yang tampak malu-malu.

Sasuke mendekatkan wajahnya ke telinga Sakura yang berbaring memunggunginya berpura-pura tertidur. Bermaksud menggoda.

"Kau harus bertanggung jawab karena aksimu hari ini." Bisik Sasuke pelan membuat Sakura merinding dalam tidur palsunya. "Hyuga Hisashi mengamuk padaku hari ini." Lanjutnya. Sukses memancing Sakura.

"Aku sudah pernah bilang sebelumnya, jangan lindungi aku tapi lindungi Naruto dan Hinata. Jadi semua itu salahmu, bukan salahku." Ucap Sakura malas.

"Kau ambruk tepat pada tubuhku. Haruskah aku membiarkanmu terjatuh ke lantai yang keras di hadapan semua orang? Aku akan dipandang tidak berperi kemanusiaan dan orang-orang akan menilaiku sebagai manusia kejam," Ujar Sasuke. Sakura memekik kesal dalam hati dan membenarkan perkataannya jika Sasuke memanglah manusia terkejam.

"Terlebih aku membantumu menangkap rekan kerjamu dan menyelamatkan semua bukti baru itu. Kau harus tahu, aku telah mengambil resiko besar." Mendengar penjelasan Sasuke, Sakura merasa diingatkan sesuatu yang sangat penting hari ini. Dalam pejamannya Sakura berusaha mengingat sesuatu dengan keras. Ingatannya menjadi buruk karena anemianya ditambah latar belakang suara ocehan Sasuke yang berubah jadi makhluk paling cerewet membuatnya semakin tumpul untuk mengingat.

Sakura mengingatnya!

"Konohamaru!" Pekik Sakura sambil terbangun cepat. Sakura lupa dengan jarak mereka yang dekat membuat kedua kepala itu tertabrak saat Sakura mendadak bangun tadi.

Keduanya menggeram dan merintih menahan sakit akibat benturan keras tadi. Sakura terus mengusap-usap samping kepalanya yang bertambah pusing.

"Kenapa kau bangun tiba-tiba!" Bentak Sasuke sambil memegang daerah hidungnya.

"Suruh siapa kau dekat-dekat?!" Lawan balik Sakura dengan nada lebih tinggi tidak terima disalahkan. Sakura langsung melunak saat melihat Sasuke melepaskan tangannya di bagian hidungnya yamg terbentur.

It's Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang