masih tentang itu

5 1 0
                                    

Purna pilu sajak dalam menunggu,cerita dalam cerita kita kisahkan,layar putih terbentang melihatkan cerita yang pernah ada dan rindu yang kau ciptakan semakin menggila. Hidup ku terasa telah di acak-acak olehnya tuntutan untuk bertemu kian membunuh,jikalau mati mendatangi ku,kau pencipta kematian terindahku.

Tiga hal yang telah ku ceritakan kian mulai tak waras,hati semakin tak tenang,otak berfikiran amburadul,dan mata tak kunjung juga melihat mu untuk kesekian kalinya. Di tempat ku terbelenggu itu kian kelam di Landa kesedihan,Bising mereka mengoyak telinga. Apa yang harus ku perbuat?apa lagi yang akan ku lakukan?agar mereka diam,tenang.

Rindu itu memang kejam,karna ia tiga hal itu semakin menjadi-jadi,karna virusnya lah mereka makin menghentak dada. Telah ku terima juga beberapa kata dari mu namun mereka tak juga mau sadar,dan karena itu mereka juga kian merajalela. "Haaahhh sudaahhh!!!!"kata ku kepada mereka,karna suara keras itu mata ku mengeluarkan sejumlah kesedihan, Ungkapan sebuah kesakitan,kini di sini untuk kesekian kali.

Di tempat ku terbelenggu ini,datang lah kau kesini lihat mereka,diamkan mereka,sudah cukup aku di azab mereka. Datang mu tak pernah ku harap kau bawa rembulan,karna kau sudah termasuk cahaya di dalam kelam,terangkan tempat ini,jangankan orang-orang,bayangan ku pun tak mau menemani.

Abun-abun terasa membawa ku jauh,jauh,sangat jauh. Berjalan ku dalam tidur karna dalam mimpi kau seolah berlari dari ku dan ku terus mengejar mu,rindu ini seperti remote control yang menggerakkan sendi-sendi ku. Percepat lah penderitaan ini,duduk lah di samping ku,bahuku tandus tanpa mu,dan saat itu akan ku ceritakan kepada mu bagai mana suram nya tempat ini tanpa diri mu sebagai cahaya ku.

Ku takkan kemana-mana,Karna jalan keluar pun ku tak tau. Kuat tak mampu melawan,aku memang terjajah habis-habisan oleh rindu. Sajak bertajuk elegi,irama puisi kini semakin tinggi,sajak pun merindukan mu agar dia dapat membentuk cerita-cerita baru. Muak ku dalam cerita karna pembahasan hanya rindu,rindu,rindu dan rindu. Seandainya saja orang membaca cerita kita mungkin mereka akan geli dan tertawa, mereka pun sudah bosan dengan curhatan seorang yang memang mengharapkan mu.

Waktu ini,masih ku nikmati semua ini,walau hari-hari sedikit rusak,tapi akan sabar ku menanti,sayang lah kau sebagai kebahagiaan bukan penderitaan. Sudah cukup tangis di badan,dan buatlah tawa yang indah. Semuanya hanya perlu diri mu, karna cerita selalu terinspirasi dari mu,karna ini ceritamu dan rindu.

Telah kunyatakan cinta,Suka dalam sebuah rasa,malam berlalu dengan indah,saat sebuah tahta hendak dimilikinya. Rasa terlipat rasa ungkapkan untuk menguraikannya,Akan di mulai lagi hati nol kini berisi,Kini telah terpampang,Aku cinta itu sama. Hai wanita,Titian ku terasa kokoh
ragu kini sirna,takut ku kini mulai mendesah sesak di dada apakah diri mu untuk ku Berjalan ku dengan senja menanti malam Ingin hasrat ku melihat,bernyanyi bersama senja yang di mana kini ku di tepi tebing menunggu,Mengusaikan kesendirian sendu

Perbaikilah alur cerita, Tunjukkan pada mereka-mereka yang memandang kita hina kalau mereka salah dalam menilai,dan kita ceritakan pada dunia jarak dan waktu pun tak mampu menghancurkan gembok belenggu itu, yakinlah dengan kata-kata Bisa
---------------------------------
Ripaldi_Fanny

Cerita Mu Dan RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang