Fey tidak pernah tahu bahwa ada bagian dirinya yang sedikit lebih liar dari kepribadiannya. Dinikahkan dengan seorang Lucas Ferrino membuat sisi liar itu menyeruak ke permukaan. Bagaimana tidak, bila setiap pagi matanya akan disuguhkan pada pemandangan yang membuat pipinya merah padam dan tubuhnya menggelenyar: tiap usai mandi, Lucas tak malu-malu bertelanjang di hadapan Fey sampai lelaki itu berpakaian.
Lucas Ferrino melamarnya dua bulan lalu, dan mereka resmi menikah sebulan kemudian. Pada malam pertama pernikahan, Lucas telah mengenalkan Fey pada kenikmatan yang tak pernah Fey dapatkan sebelumnya. Lucas bercinta dengannya malam itu dengan sangat lembut. Membayangkan sentuhan tangan Lucas pada tubuhnya, membuat Fey menangkup wajahnya yang mendadak panas.
Setelah malam itu, Lucas tidak pernah menyentuhnya lebih jauh lagi. Lelaki itu hanya akan menciumnya di pagi hari lalu mandi dan berangkat kerja. Bahkan, di hari libur pun Lucas masih bekerja. Fey mengerti jika Lucas harus berangkat pagi dan pulang larut, karena itu kewajiban Lucas sebagai seorang pimpinan.
Hari ini Lucas pulang lebih awal dari biasanya. Itu membuat Fey senang dengan harapan bisa berduaan dengan Lucas dan mengobrol tentang apapun. Tapi harapannya sirna saat Lucas hanya mengecup keningnya dan memilih kolam renang untuk menghabiskan waktu. Alhasil, Fey hanya duduk di tepi kolam dengan kedua kaki menjuntai ke dalam. Kedua matanya memandang penuh minat pada Lucas yang hanya mengenakan celana renangnya yang ketat. Perut dengan enam kotak dan dada bidang yang liat itu membuat pikiran Fey menjadi kotor.
Fey pernah menyentuh perut dan dada Lucas. Bahkan, Fey juga telah menyentuh bagian pribadi milik Lucas. Bagian yang saat itu berdiri tegang, membesar dan memberinya banyak kenikmatan.
Fey tersentak saat tiba-tiba merasakan ibu jarinya menjadi hangat. Dia menggerak-gerakkan kakinya dan menjerit kecil saat ibu jarinya terasa geli. Dia menatap ke bawah dan matanya membulat mengetahui bahwa Lucas tengah mengulum jari-jari kakinya. Lelaki itu semakin ke atas mengecupi betisnya sebelum kemudian muncul ke permukaan.
Lucas berada begitu dekat di hadapan Fey. Rambut lelaki itu yang basah dan napas hangatnya yang menerpa wajah Fey membuat detak jantung Fey tidak stabil. Lucas terlihat lebih tampan sekaligus mengancam dengan senyum miring di bibirnya.
“Apa yang kau pikirkan, Fey?” lelaki itu membisikkan tanya tepat di telinga kanan Fey. Kedua tangannya bertumpu ke pinggiran kolam di kedua sisi tubuh Fey.
Lucas meniup belakang telinga Fey hingga Fey menggeliat geli. Lalu bibir Lucas turun pada bagian yang sama untuk memberikan kecupan seringan bulu. Berlanjut ke rahang Fey dan dia berhenti ketika bibirnya nyaris bersentuhan dengan bibir Fey.
“Luke,” Fey memalingkan wajah, tak tahan dengan kedekatan yang Lucas bangun.
Kedua tangan Lucas kembali membelai dari lutut Fey ke paha perempuan itu. Fey hanya mengenakan tanktop dan kaos kebesaran di tubuhnya. Dia terlihat seksi di mata Lucas, meski setiap hari pun Fey seksi. Satu bulan sibuk bekerja membuat Lucas begitu merindukan Fey-nya yang cantik, dan membuat Fey terlihat berkali lipat lebih menggoda.
“Aku menginginkanmu, Fey.”
Bibir Lucas memagut bibirnya dengan mesra, membuat Fey tak kuasa menolak. Dia memejamkan mata seraya membalas kuluman Lucas di bibirnya. Lengan kirinya merangkul leher Lucas sementara tangan kanannya memegang rahang Lucas yang berjambang tipis.
Lucas membuka kancing hotpants yang dipakai oleh Fey. Dengan setengah mengangkat pinggul Fey, dia memaksa kain itu lepas dari tubuh Fey. Diremasnya kedua bokong sintal Fey dengan tangannya yang menghasilkan lenguhan dari bibir perempuan itu di antara ciuman mereka yang telah melibatkan lidah.
Tak cukup dengan bokong Fey, Lucas lantas membelai semakin ke atas, menarik kaos Fey dan meloloskannya dari kepala Fey. Kini, dia tengah mencumbu leher Fey yang halus dan putih. Dipijatnya kedua payudara Fey perlahan-lahan.