Selamat Sore

6K 987 329
                                    

Gian selalu ada disana setiap aku pulang, duduk tegap memperhatikan jalanan sambil tersenyum manis mendengarkan lagu kesukaannya, lewat earphone putih yang kita beli di toko kaset sebelah rumahku beberapa bulan yang lalu.

Disaat semuanya melambaikan tangan meninggalkanku sendirian, Gian gak pernah ngelakuin itu. Gian selalu setia disana, menunggu aku pulang meskipun kadang pulangku terlalu sore karena beberapa hal.

Gian bilang, dia gak mau kalau aku ngerasa kesepian dijalan pulang, dia gak mau kalau aku pulang sendirian naik bus, dia gak mau kalau sorenya ia lewatkan tanpa mendengarkan aku bercerita tentang hari ini. Dia gak mau.

Maka dari itu, Gian selalu ada disana menungguku. Duduk di halte yang sama dengan baju seragamnya yang masih terlihat rapi meskipun udah sore.

"Shill!!" teriaknya sambil melambaikan tangan, saat berhasil menemukanku berdiri menatapnya sambil mengenggam tali ranselku.

Dan aku akan tetap sama, menjadi Shilla yang membalas senyumnya, menjadi Shilla yang berlari kecil menghampirinya, lalu duduk berdua dengannya menunggu bus selanjutnya datang.

Gian melepaskan earphone ditelinganya saat aku duduk disebelahnya.

"Gi, maaf yah aku pulangnya lama banget, tadi abis jadwal piket dulu soalnya"

Gian terkekeh, menatapku lalu mengusak rambutku sambil tersenyum.

"Gapapa, gimana tadi ulangan hariannya? Lancarkan?" tanya Gian membuatku mengangguk bangga.

"Lancar dong!! Tadi aku dapet nilai bagus, hehe makasih yah Gian!!"

"Eh, kok makasih Gian?" kata Gian, raut mukanya seketika berubah bertanya-tanya.

"Kan semuanya berkat kamu!! Sumpah deh Gi, kalau kamu gak ngajarin aku kemarin, aku pasti bakal dapet nilai kecil terus dimarahin Bunda deh" balasku membuat Gian terkekeh lalu mencubit pipiku pelan.

"Itu tuh semua kerja keras kamu, aku cuma bantuin dikit banget loh Shill, segini" kata Gian, membentuk tangannya seperti huruf C kecil membuat aku menahan diri untuk tidak mencubitnya.

Gian bisa menjadi sangat menggemaskan dalam waktu yang singkat.

"Hahahahaha" aku tertawa membuat Gian sedikit keheranan.

"Heh, kok ketawa?" tanya Gian,

"Kamu lucu tau, Gi!! Segini" kataku, mengikuti gaya bicara Gian sebelumnya.

Gian ikut tertawa kecil lalu "lucuan kamu" katanya, mencubit pipi kananku.

"Ih Gian!!" kataku, lalu membalas dendam dengan mencubit kedua pipinya gemas.

Gian tertawa, lucu.

Aku melepaskan tanganku dari pipi Gian, lalu mengadahkan kepalaku, tanganku beranjak merapihkan rambutnya yang sedikit berantakkan.

Gian menatapku, membuat jantungku berdetak lebih cepat.

"Shil, tau gak?"

"Enggak"

"Sama, haha" balas Gian tertawa membuatku menatapnya sebal.

"Besok potong rambut yah Gi, udah gondrong tau rambutnya" kataku saat melihat rambut Gian.

"Santai, belum kaya master Limbad"

Aku memutar bola mata malas. "Pokoknya besok potong rambut, kalau enggak aku marah"

"Iya, sayang"

Tanganku berhenti merapihkan rambut Gian, lalu menatapnya yang tersenyum kearahku.

Selain sering menungguku pulang, Gian juga sering membuat jantungku berhenti berdetak hanya dengan tatapan matanya atau senyumnya yang manis.

Lama aku menatap mata indah Gian, sampai tiba-tiba

"Shil, busnya udah ada" bisik Gian dengan suara beratnya membuat aku mengedipkan mataku lalu tersenyum kaku dan berdiri, aku berjalan memasuki bus sore itu meninggalkan Gian.

Aku malu.

Aku bahkan bisa mendengar Gian terkekeh.

Saat aku mendapatkan kursi disebelah jendela, Gian menyusulku masuk bus dengan menyampirkan tasnya dipundak.

Gian duduk disebelahku, menyimpan tasnya di depan dada, menyumpalkan earphone sebelah kanannya ketelingaku dan sebelah kiri ketelinganya lalu menggenggam tanganku erat.

"Kalau ngantuk, tidur aja ya Shil, disini" kata Gian, menunjuk bahunya membuat aku menatapnya.

Gian terkekeh, mendekat ketelingaku lalu "Selamat sore, Shilla" bisiknya.

Aku membalas genggaman tangannya, menyimpan kepalaku dibahunya lalu menutup mataku perlahanan.

Selamat sore juga Gian.

Semoga disore besok, sore besoknya lagi dan sore-sore dihidupku selanjutnya, aku bisa terus denger selamat sore dari kamu.

starring;

—and others

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—and others

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐆𝐈𝐀𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang