siapa bilang masa sma itu masa semua anak remaja bahagia? ga bagi gue. gue yuta cadfael, murid kelas 11.
mama gue berubah semenjak adik gue, sana, meninggal. dia selalu mencambuk gue tanpa ampun, atau ga kekerasan lainnya.
badan gue sakit semua, mati rasa, biru, bengkak. setiap hari, setiap waktu. mama gue selalu bilang gue yang bunuh adik gue, padahal bukan gue. teman dekatnya, momo, yang bunuh dia. maybe because i was there at that time. mama ga pernah mau dengerin penjelasan gue. saking sayangnya dia sama sana.
sejujurnya juga gue ngerasa gagal jadi seorang kakak.
🕯🕯🕯
“yuta! kenapa sana harus meninggal? kenapa?! kalo aja dia ga disana waktu itu. ini semua karena kamu! karena kamu dia meninggal!” mama nampar pipi gue, apakah mama ga tau kalo luka pipi gue belum sembuh?
“ma, mama ga pernah mau dengerin penjelasan aku. ini bukan salah aku ma, ini salah temennya yang ngerencanain, rel---”
plak
“dasar anak ga tau diri! jelas-jelas ini salah kamu, masih mau nyalahin orang lain juga?!”
gue diem aja, karena kalo gue bantah, mama bisa tambah marah. nope, not because gue lemah, tapi karena luka gue yang belum sembuh, takut infeksi.
“ya kan kamu yang bunuh adik kamu?!” mama bentak gue lagi, “jawab yuta! jawab!” mama narik kerah baju gue.
“m..mama itu ga pernah mau dengerin penjelasan aku ma, mama terlalu sayang sama sana, mama ga bisa relain dia! ayolah ma, relain dia. dia ga bakalan bisa tenang kalo mama begini!” akhirnya gue bisa bicara, mama ngeliat tajem kearah gue.
“BERANI JAWAB KAMU?!”
plak
bugghh
mama nampar pipi gue, nendang perut gue. sakit woy, sakit.
papa, cepetan pulang pa.
𝓟𝓲𝓮𝓬𝓮𝓼 𝓸𝓯 𝔂𝓾𝓽𝓪 𝓼𝓽𝓸𝓻𝔂
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.