ice boy vs trauble maker

125 7 4
                                    

"What? Aku bakal sekolah di kampus itu dad?" Ara melongo.

Mr.Gerald hanya menganggukan kepala santai.

"Tapi kan dad, kampus itu jauh banget sama kampus aku yang di melbourn."

"Kamu di indonesia ara, dan Universitas Federasi itu termasuk universitas terbaik disini."

"Terserah lah dad." Ara berjalan malas menaiki tangga menuju kamarnya.

"Ara, siap-siap besok kamu sudah mulai masuk kampus."

"Ya ya yaa, terserah dad aja oke."

Malas malas malas. Ara benar-benar malas, ia merebahkan tubuhnya di atas kasur. Sedikit membanting

Bosan, ia meraih ponselnya dan membuka aplikasi instagram. Mengepost sesuatu disana, dan dalam beberapa menit notifikasinya dibanjiri like dan komen yang sebagian besar memuji kecantikannya. Ara memiliki 26rb followers, bagaimana tidak? Ia adalah seorang model yang sangat cantik.

"Bi..Bibii." teriaknya dengan nada tinggi.

Tak butuh waktu lama, seorang wanita paruh baya mengetuk dan masuk ke kamar ara.

"Ada apa non?"

"Ara mau susu, rasa vanila. Tambahin sedikit gula sama taro irisan lemon."

Bi suri hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal, merasa aneh dengan pesanan majikannya itu. Namun sedetik kemudian ia segera berbalik untuk menuju dapur.

"Eh bi, tunggu."

"Iya non, kenapa?"

"Sama apel yang udah dipotong, pisahin kulitnya. Taro ice cream, parutan keju sama kacang almond diatasnya."

Bi suri manggut-manggut lalu pergi. Ara menatap pintu yang baru saja tertutup, lalu berdecih.

"Mending gue siapin baju buat besok ke kampus." Berlari kecil ara menuju lemarinya yang sangat besar. Memilih beberapa baju dan mencobanya.

"Nah ini pas deh kayanya. Ara, lo cantik banget si." Mengedipkan matanya, ia berbicara sendiri didepan kaca. Memuji penampilannya sendiri.

Tok..tok..tok

"Masuk aja, ga dikunci." Tampa menoleh ke pintu.

"Astaghfirullah ara! Apa apaan kamu ini."

Ara menoleh, mendapati mami nya yang tampak terkejut. Ririn segera mendekati ara.

"Kamu ngapain pake baju kaya gini?" Tanya ririn memperhatikan penampilan anaknya itu.

"Besok kan ara masuk kampus, ya cuma mau siap-siap aja. Kenapa si mam?."

Ririn memperhatikan penampilan anaknya itu dari atas hingga bawah. Memang pantas ditubuh anaknya, namun untuk di indonesia. Pakaian ini terlalu...

"Ara, besok hari pertama kamu masuk kampus kan?"

Ara mengangguk santai

"Pakaian kamu ini tidak pantas untuk mahasiswa baru. Dan kamu tau kan, ini indonesia ra."

Ara melihat penampilannya lagi. Baju crop berwarna biru dongker dengan lengan yang ditaruh dibahu, celana seatas lutut dan sepatu heels  4cm. Menurutnya wajar-wajar saja.

"Mam, plis deh Ini style. Lagi pun bagus ko di aku."

Ririn menggeleng dan menghampiri lemari baju anaknya.

"Kenapa baju kamu kaya gini semua si."

Dan pilihannya tertuju pada baju putih lengan panjang, walau pun sedikit crop, lalu celana jeans panjang yang robek-robek.

LOVE SCENARIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang