Like A Flower

60 8 4
                                    


"Oh god." ucap seorang lelaki tatkala mendengar sebuah langkah mendekat ke arahnya. Lelaki itu buru-buru menyelesaikan urusannya dan bersembunyi di bawah meja guru sampai suara langkah itu menjauh.

Yoo Hweseung baru saja meninggalkan sebuah sticky note pada kotak makan seorang gadis, tentu saja secara diam-diam. Setelah langkah itu menjauh, Hweseung angkat kaki secepat kilat meninggalkan tempat makan dengan secuil kertas berisi kata-kata indah itu karena pemiliknya bisa saja kembali kapanpun.

"Hoy Yoo Hweseung! Mau kemana kau?" sebuah suara mengagetkan Hweseung lagi, dan ia membalikkan badannya pelan-pelan.

"Ah Jaehyun Hyung!" Entah kenapa Hweseung merasa lega bertemu dengan hyungnya itu

"Wae? Kau terlihat telah melakukan suatu hal mencurigakan." selidik Jaehyun dengan curiga

"A-ah makanan itu em- aku ingin ke kantin. Ayo!"

"Waah kau tahu? Makanan kantin hari ini luar biasa! Kita harus bergegas sebelum kehabisan." Jaehyun menarik Hweseung dan melupakan kecurigaannya. Yoo Hweseung kembali lolos untuk ke sekian kalinya di hari ini.

Dalam diam Hweseung memikirkan cara lain untuk memberikan pesan-pesannya karena memasuki kelasnya sungguh berisiko.


***


"Eh? apa ini?" seorang gadis cantik membaca sebuah sticky note pada kotak makannya

You're so beautiful, You're like a flower

Manis sekali pesannya, tapi siapa?

Haeyoon terlihat bingung tapi juga senang dengan pesannya, dia baru kembali ke mejanya sekembalinya dari toilet.

"Wah, Hae, apa itu?"

"Ah Yuju-ya, ini sebuah sticky note."

"Eh dari siapa?"

"Tidak tahu."

"Sini. Mungkin aku bisa tahu dari tulisan tangannya."

Haeyoon memberikan note tersebut dengan ragu untuk diteliti oleh Yuju. Alis Yuju naik sebelah selama beberapa detik, kemudian mengembalikan kertas itu lagi pada pemiliknya.

"Waaaw Haeyoonie kau punya pengagum rahasia." goda Yuju sembari tersenyum lebar, memukul pelan lengan gadis itu.

Tidak tahu harus merespon apa, Haeyoon hanya menunduk malu dan tersenyum kecil.

"Tapi itu sih bukan tulisan anak kelas kita," ujar Yuju lagi.

"Eh? Kau tahu tulisan tangan teman-teman sekelas?" mata Haeyoon melebar tidak percaya.

"Hey, nona cantik, aku itu berbakat dalam hal ini." Yuju menepuk dadanya sendiri dengan bangga.

"oooh.." Haeyoon meng-oh kagum. "Hebat."

Suasana sempat tenang selama beberapa saat.

"Jadi siapa dong?!" tanya Haeyoon lagi, rasa penasarannya baru membuncah.

"Mana aku tahu nona cantik, kau perlu bersabar." jawab Yuju setengah ngegas, efek kaget.

Haeyoon menunduk kecewa, sebenarnya ia menaruh curiga pada seseorang tetapi tidak begitu yakin.

Kejadian ini bukanlah pertama kalinya. Awalnya bingkisan penuh cinta ini didapat dari seorang adik tingkat yang mengaku dititipi sesuatu oleh seseorang bertopeng hitam. Haeyoon agak tidak yakin waktu itu dan memilih mengabaikannya. Tetapi setelah kejadian itu setiap hari pasti ada bingkisan tergantung di pintu ruang latihannya, kadang malah langsung di mejanya, Isinya selalu berbeda, kadang roti, air mineral, bunga, cokelat, cola, atau teh kotak kesukaannya, sungguh macam-macam. Tentunya dengan sticky note berpesan manis. Setelah dipastikan kiriman itu tidak mengandung racun mematikan, Haeyoon malah menikmati 'popularitas'-nya sebagai wanita.

Like A FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang