Parah. Aku terlalu mengharapkannya
Aku terlalu ber angan padanya, pada dia yang telah memilih orang lain menjadi kekasihnya. Dia tak menginginkanku. Aku yang kepedean. Aku benci dengan nya. Tapi untuk apa? Untuk apa aku membencinya? Dia tidak bersalah.
Dia berhak memilih dengan siapapun. Hanya aku yang terlalu berkhayal ketinggian.
Tapi seperti apa gadis yang di cintai nya? Cantik kah? Kaya? Atau seperti apa?
"Aku membencinya put, aku benci sama riko! Kenapa dia mempermainkan aku? Hikss..." Aku putus asa, aku terluka sangat terluka.
Lebay, ya. Memang lebay. Tapi bagaimana jika semua terjadi pada kalian? Mau santai saja menanggapi nya? Ku rasa kalian tidak bisa santai.
Putri sahabat ku hanya menenangkan, dia juga sedih. Aku yang selalu riang, happy, bahagia sekarang menangis hanya karna Cowok itu.
"Sudahlah, mungkin dia bukan yg terbaik buat lo" Ujar nya
"Gimana gue bisa tenang? Gue terlanjur sayang put... Hikss.. Gue udah nyaman sama dia hikss.. Dan parahh, gue ga terima ini semua"
"Ya mau gimana lagi Sal, dia udah sama Cewek itu. Lo mau ngerebut?"
"Iya. Gue mau ngerebut, tapi gue mau tau dulu cewek nya kaya gimana.."
"Ya udah kita kepoin aja ceweknya gimana? Kalo lo rasa lebih pantas sama riko, lo bisa ngerebut riko dari cewek itu"
"Tapi gue ga punya apa-apa put hiks.. Gue takut kalah cantik, kalah gaul dari tuh cewek"
"Kita cek dulu
Benar sebuah takdir dimana akhirnya kita menjalani hubungan ini.
Sudah dari awal aku menunggu kisah ini, kisah yg waktu itu aku sendiri tersakiti karena apa?Karena saat itu kamu yang aku inginkan ternyata menjalin hubungan dengan orang lain.
Bagaimana tidak sakit?
Disaat kau yakin dia yg terbaik ternyata ada orang lain yg sudah menjadi lebih baik untukmu.
Lupakan, yah lupakan saja.
Aku tidak ingin terlalu mementingkan hal seperti itu, sebenarnya.
Lama, lama, dan akhirnya kita lose kontak.
Aku sudah berusaha move on dari semua nya, mencoba bebas untuk mengikhaskan semuanya, tapi apa? Kau kembali lagi. Kau kembali dan rasa itu tumbuh lagi. Aku tidak tau perasaan apa itu, aku senang tapi aku juga kecewa. Kenapa disaat dia melepasmu kau malah kembali padaku. Kenapa tidak ke orang lain saja? Aku benci pelampiasan, yah tapi aku bahagia karena mungkin doaku terkabulkan.
Dulu, aku berdoa agar kau cepat lepas darinya dan jika kau yang terbaik untukku maka kau akan kembali padaku. Seperti itu doaku. Kenyataannya benar, kau kembali padaku dan ingin memiliki ku. Tapi harusnya jika kau kembali nantu rasaku masih sama tapi ternyata lain. Aku sedih, kenapa disaat aku sudah mulai melupakan mu kau malah hadir lagi dan ingin memulai lagi? .
Kau memintaku menjawab keinginanmu. Bingung, ya aku bingung . Aku tidak tahu harus menjawab apa, aku benci di jadikan pelampiasan, tapi aku tidak mau kehilangan mu lagi. Aku mengiyakan keinginanmu, dan kita ada dalam ikatan yg namanya hubungan kekasih. Semoga keputusanku yg terbaik, dan jujur aku tidak menyukai hubungan yg hanya sekedar hubungan. Aku menginginkan seseorang yg benar benar akan mencntaiku dengan tulus bukan sekedar hanya sekedar menjalani. Aku orang yg pemilih dalam berhubungan, aku mencari dia yg benar2 setia, dan siap menerimaku apa adanya.
Dan sekarang kami menjalani hubungan yg semoga saja akan bertahan selagi aku mampu menahan. Jika nanti aku tidak mampu menangani kesakitan dalam mencintai maka semoga saja aku yg melepaskan bukan dia.
-part 1
Bahagiakah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu Itu
Teen FictionFlashback "Boleh aku telpon?" Ketik ku pada sebuah pesan untuk Cowok yang selama ini telah membuat ku nyaman. "Nanti dlu sal, aku lagi telfonan nih" DEG. 'Telponan sama siapa?' batinku Karena penasaran, segera ku cek status nya di wattshap. DAMN...