D

552 76 25
                                    

Jatuh cinta pada pandangan pertama? Basi! Tapi bagaimana menjelaskan perasaan aneh yang kamu alami saat bertemu dengan seseorang untuk pertama kalinya? Perasaan aneh seperti debar jantung tak karuan, pandangan mata yang sulit teralihkan, hingga kata-kata yang dilontarkan pun tak lancar. Itu lah yang dirasakan pemuda bernama Jeon Jungkook saat ini.

Pandangannya tak henti menatap gadis berambut hitam panjang yang berjalan melewatinya. Tangan kanannya menggendong dua buku sementara tangan kirinya menggenggam ponselnya. Tatapan mata mereka sempat bertemu beberapa detik sebelum gadis itu mengalihkan pandangannya.

Tangan kanan Jungkook terjulur hendak menahan bahu gadis itu namun diurungkan niatnya. "Ah, anu, kau tahu kelas musik dimana?"

Bagaimana rasanya diacuhkan saat kau memberikan sebuah pertanyaan? Amat sangat menjengkelkan! Itulah yang Jungkook rasakan setelah gadis itu mengabaikannya seakan tak mendengar pertanyaan yang jelas-jelas Jungkook lontarkan dengan jarak yang tak jauh. Bagikan angin lalu suara lantang milik Jungkook.

"Wah, sombong sekali," Gumam Jungkook tanpa berpaling dari punggung sang gadis yang semakin mengecil. "Ku harap bukan jatuh cinta yang ku rasakan saat ini. Gadis sombong bukan tipe ku." Jungkook akhirnya memutuskan mencari orang lain untuk bertanya letak kelas musik.


***


Jungkook memulai harinya sebagai murid baru di sekolah baru. Sudah menjadi ritual memperkenalkan diri di depan kelas saat menjadi siswa baru. Menjadi pusat perhatian saat memperkenalkan diri bukan hal yang tabu bagi Jungkook mengingat dirinya sudah sering pindah sekolah berkali-kali. Alasannya karena mengikuti tempat kerja sang Appa.

"Jeon Jungkook dari Busan. Mohon bantuannya!" Jungkook membungkuk sebagai bentuk sopan santun yang pernah diajarkannya di rumah maupun di sekolah.

Begitu Jungkook menegakkan kembali tubuhnya, pandangannya terpaku pada gadis yang duduk di barisan ke dua dari belakang dekat jendela. Gadis yang kini menatap dirinya dengan sangat fokus. Gadis yang sama yang mengabaikannya pagi tadi. Si gadis sombong.

"Kau bisa duduk di sebelah Kim Yugyeom. Kim Yugyeom, angkat tanganmu!"

Pemuda bernama Kim Yugyeom pun mengangkat tangannya mengikuti perintah Guru Park. Lantas Jungkook menghampiri kursinya setelah berterima kasih pada guru Park. Ternyata tempat duduk yang akan Jungkook diami tepat di belakang bangku si gadis sombong.

"Semoga betah, bro." Ucap Yugyeom bertos ria dengan Jungkook sebelum Jungkook menjatuhkan pantatnya di kursi yang akan dia tempati selama kelas berlangsung.


***


Kringgggg kringgggg

Bel berbunyi menandakan jam istirahat telah tiba. Setelah Guru Park keluar kelas, murid-murid mulai ramai. Beberapa dari mereka mulai berpencar ke kantin, toilet, atau hanya berkeliling lorong sembari bertemu gebetan. Namun ada juga beberapa yang menghampiri Jungkook untuk mengajaknya makan siang bareng atau sekadar berkenalan singkat. Tentunya mayoritas kaum hawa yang menghampirinya.

"Duh, berisik banget. Belum pernah liat pemuda tampan ya? Memangnya aku kurang tampan bagi kalian?" Risih Yugyeom yang merasa terganggu dengan celotehan para gadis. Sontak ucapan Yugyeom tersebut mendapat sorakan.

Jungkook tersenyum tipis melihat tingkah rekan sebangkunya. Ia hanya menjawab singkat pertanyaan dari teman sekelasnya. Setelah dirasa cukup, pandangannya mulai terpaku pada gadis yang duduk di depannya.

DEAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang