Prolog

116 9 0
                                    

Ditengah hiruk pikuk padatnya kota sebuah toko bunga kecil yang tak terlalu mencolok berdiri.

Toko bunga ini menjual bunga yang masih hidup didalam pot-pot ataupun rangkaian jika pembeli menginginkan.

Seorang wanita dipertengahan umur 20-an duduk didalam toko bunga sambil melihat keluar kaca toko, kejalan yang ramai dipadati kendaraan. 

Matanya seperti tak memiliki emosi. Dia hanya terus duduk disana tanpa melakukan apapun sampai seorang pria datang untuk membeli bunga. Wajah itu langsung berubah dengan senyum ramah.

Setelah selesai melayani pembeli dan pembeli pun meninggalkan toko. sekali lagi wajah tanpa emosi itu terpasang. Tidak ada lagi jejak senyum ataupun emosi yang menaungi wajah itu.

Wanita itu menghela nafas lalu kembali duduk ditempat semula sambil kembali melihat kearah jalan.

Lalu saat pembeli datang dia akan kembali memberi senyum ramah sekali lagi. lalu, kembali tanpa emosi setelah pembeli keluar.

Semua hal itu terus berulang sampai jam di dinding menunjuk pukul 17.30 tiga puluh menit lagi toko akan ditutup. Ia menyirami tanaman-tanaman dalam pot-pot sambil menunggu waktu toko tutup.

Sekali lagi seorang pria yang sepertinya adalah seorang pelanggan datang. Ia sekali lagi memberi senyum. Namun kali ini senyum hanya muncul sedetik diwajah itu dan berganti dengan wajah kaget.

“Aku menemukanmu” senyum manis nan indah tersungging dari pria itu.

.................

Perjalanan hidup akan membentuk pola pikir dan sudut pandang seorang tentang bagaimana dia seharusnya menjalani hidup.

A.I.S

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

From The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang