pemancing kehilafan

32 6 5
                                    

Dan hal yang tak diingin kan jalu terjadi, saat menuju perjalanan pulang mereka terguyur hujan deras.
Mereka memutuskan untuk berhenti meneduh diruko tutup.
Mereka berarian kecil untuk berteduh dengan seragam yang sudah lumayan basah.
“ujannya gede banget jal, lama ga ya?” ucap ayu bertanya.

“gatau” ucap jalu sambil mengangkat bahu.
Jalu menatap ayu yang mulai kedinginan dengan wajah pucat dan idung memerah karena cuaca hujan dan baju yang basah, ayu juga sesekali bersin, namun padangan jalu bertemu dengan pakaian dalam baju ayu yang berwarna warni.
Jalu segera mengalihkan pandangannya dan melihat ada beberapa orang yang menghampiri mereka berdua untuk berteduh.
Tanpa pikir panjang jalu segera melepas jaket.
“pake ni.”ucap jalu sembari memberika jaketnya.
Ayu hanya diam dan memengganguk, dia sudah tidak bisa berbicara karena kedinginan.
“makasih jal” ucap ayu gemetar dingin. Jalu haya mengangguk dan mendekatkan kepalanya kekuping ayu, bermaksut untuk berbisik.
“pakaian dalem lo belang belang terus.”ucap jalu sembari menujuk pakaian dalam ayu yang terlihat karena seragam ayu yang tembus pandang karena terkena air.
Ayu segera mengalihkan pandangan menuju badannya, dan benar yang dikatakan jalu pakaian dalam nya terlihat, ayu pun segera memakai jaket yang jalu berikan untuk menutupinya, padahal ayu berpikir jalu memberikan jaketnya karena ia cemas dengan keadaan ayu.
Ayu segera menatap jalu tajam yang masih cengengesan dengan wajah tak berdosa.
Ayu sangat kesal kepada jalu, kedinginan nya tiba tiba menghilang. Ayu segera mencubiti lengan jalu, jalu meringis kesakitan dan melihat ekspresi ayu yang tersipuh malu.
“sakit ay, apaan si lo?”ucap jalu tak berdosa.
Namun ayu tak menjawab dan masih mencubiti lengannya, jalu menangkap lengan ayu dan menggeggamnya agar ayu berhenti mencubitinya, ayu pun sontak kaget dan menarik tangannya karena tiba tiba ia merasa dag dig dug ser.
Jalu yang melihat ayu hanya tertawa kecil dan merapihkan beberapa rambut ayu yang berantakan.
“masi mendingkan gue doang yang liat, dari pada orang lain?” ucap jalu santai.
Ayu yang mendengar penjelasan jalu semaki kesal “ya gausah diliat juga kali, cukup asih jaket aja buat nutupi”jawab ayu tajam.
Jalu hanya mengangguk tak mau memperpanjang masalah. Hujan mulai reda.
“ayo ay pulang ujannya udah reda” ajak jalu, namun ayu hanya diam dan masih menatap jalu dengan tatapan tajam. “ayu lagi marah sama jalu”ucapnya kesal, “ayu mau pulang naik ojek aja”ucap ayu menantang sembari membuang muka.
Jalu yang mendengar jawaban ayu mbut frustasi dan segera menuju motornya meninggalkan ayu yang masih diam menatapnya.
Ayu hanya melongos tak habis pikir yang meliht jalu yang benar benar meniggalkannya, ia menjadi semakin kesal karena ia tak tau dimana sekarang.
“tinggal aja tinggal, padahal ayu ngira jalu bakal bujuk ayu biar mau pulang, eh ini malah ninggalin” batin ayu. Ayu membuka ponselnya dan segra memesan ojek online dengan perasaan ingin membunuh jalu.

***
Saat dalam perjalanan pulang menaiki ojol, hujan kembali mengguyur ayu, abang ojolnya sempat menawarkan untuk berteduh namun ayu tolak karena ia tak ingin berlama lama dierjalanan karena moodnya sudah hancur karena jalu, ia ingin segera sampai dirumah dan berbaring dikasur kesayanganya sembari memeluk boneka bonekanya.
Sesampainya dirumah moodnya semakin hancur karena tak ada seorang pun dirumahnya, ayu segera menaiki tangga menuju kamarnya.
Ayu hanya ingin berendam, setelah keluar dari kamar mandi dengan memakai piyama lengkap ayu melihat sosok jalu yang sedang duduk melihat foto foto ayu kecil dialbum keluarganya.
Seketika ayu mengingat kejadian beberapa jam lalu dan kembali kesal, ayu menghampiri jalu tanpa suara dengan ala ala gaya mecuri lalu mencekek jalu dari belakang sembari mendorong kebelakang dan kedepan.
“lepasin woy!” teriak jalu yang kaget dan seger melepaskan tangan ayu dari lehernya, jalu berbalik menghadap ayu dengan tatapan menerkam, namun ayu tak peduli dengan tatapan jalu dan ayu membabi buta memukul jalu dengan sisa tenaganya. Jalu menghentikan ayu dengan menagkap tangannya dan segera memasukan ayu kedalam pelukannya.
Tanpa ayu sadari tiba tiba pipinya memerah.
“maap ay, gue hilap tadi ninggalin lo” ucap jalu berbisik. Jalu melepaskan pelukannya.
“ayu marah sama jalu, tega banget si ninggalin, ayu gamau ngomong sama jalu”ucap ayu kesal. Jalu hanya tertawa kecil melihat sahabat didepannya ini, dan mengusap puncak kepala ayu.
“nih gue bawa sate padang, tadi kan kita gajadi makan difestival” ucap jalu sembari memberikan sepiring nasi padang lengkap dengan lontong dan bumbu kental khas sate padang (GUA YANG NULIS JADI PENGEN SATE PADANG WOI).
Dan seketika kekesalan ayu menghilang, tanpa menghilangkan kesempatan emas itu ia segera meraih sepiring sate padang dan melahapnya. Jalu tak habis pikir melihat ayu yang makan seperti sudah berpuasa selama tiga bulan dan mencari kitap suci berasama biksu tong dan sungokong.

“jal, ayu udah makanya, ayu mau tidur dulu ya” ucap ayu segera menaiki tempat tidur dan mencoba untuk tidur. “jalu jangan ngapa-ngapain ayu ya pas ayu tidur” ucap ayu ngaco sebelum terlelap.
“hm”ucap jalu singkat dan masih sibuk memainkan ponselnya, jalu menaruh ponselnya diatas meja belajar ayu, berpikir sebentar dan menghampiri ayu, “engga ko, paling gue cium” ucap jalu pelan namun ayu bisa mendengarnya.
Ayu yang hampir terlelap, segera mengambil posisis duduk dan menatap jalu. “jalu ihhh, ayu mau tidur jangan digangguin terus” ucap ayu kesal dengan mata setengah tertutup.
Jalu hanya menjawab dengan anggukan disertai senyuman. Sekarang ayu benar benar sudah terlelap dan memasuki alam mimpi. jalu menarik selimut dan membalut ayu yang sudah terlelap.
Jalu keluar dari kamar ayu, ia segera ingin pulang. Namun jalu tak tega meninggalkan ayu sendirian dirumahnya, jalu memutuskan untuk menunda pulangnya dan beristirahat disofa ruang tamu rumah ayu, jalu tak kuasa menahan rasa kantuk dan telelap, namun sebelum benar benar terlelap batin jalu berkata.
“tadi kenapa gue ga cium ayu beneran aja ya?” batin jalu ngaco
“eittsss jalu dilarang hilap, dilarang hilap”
“orang nahan hilap gantengnya nambah, dilarang hilap jal”.

Wheheheheh, ini lanjutan part sebelumnya semoga suka juga lu pada, maap ya kalo rada rada ngaco. Doain gua bisa lanjutin part selanjutnya ya  ya ya ya. Buat bocoran dua part selanjutnya itu perkenalan ayu sama jalu. Oke😊
#dudduddu
#JisoCakepUga

BTW, gua punya pertanyaan jennie sama lisa bedaknya tebelan mana ya?

13 januari 2019

FROMHEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang