"Hinata!" Panggil Naruto tersenyum cerah ke Gadis bersurai indigo.
Yang dipanggil menoleh sebentar, lalu melanjutkan lagi aktivitas nya."Hei, aku memanggilku tadi. Kenapa malah dicuekin?" Protes Naruto kekanakan.
Hinata menggigit bibir bawahnya. Lalu memaksakan tersenyum ke Naruto
"Oh, aku ngga dengar tuh. Sorry" jawab Hinata singkat.
"Segitu kau tadi nengok juga" gumam Naruto
"Ini data yang kamu minta. Aku sudah membuatnya simple" Naruto mengulurkan dokumen ke Hinata.
"Terimakasih" jawab Hinata tanpa menatap Naruto
"Traktir aku makan siang dong. Sebagai balasan" Ucap Naruto gamblang
Hinata menarik nafasnya dan menahan untuk tidak mengeluarkan nya terlalu keras.
"Terimakasih atas bantuannya Naruto-san. Aku ada janji makan siang dengan orang lain" Jawab Hinata berdiri dari meja kerjanya dan pergi ke Ruangan bertuliskan Manager
***
Siang itu, di cafetaria Nara.
"Bukankah, Naruto dan Hinata sudah putus 3 bulan lalu?" Bisik beberapa orang di sana.
"Aku rasa itu cuma rumor? Buktinya mereka masih seperti pacaran" jawab yg lainnya.
"Tapi aku pernah melihat Naruto jalan dengan shion" lanjut seseorang.
"Apa Hinata di khianati?? Dan dia tidak sadar karena saking cintanya dengan Naruto??"
Hinata menahan amarahnya mendengar bisikan orang-orang disekitarnya. Ditambah mantannya sendiri sedang duduk berhadapan makan siang bersamanya. Sungguh momen yg menyebalkan.
"Menu kantin hari ini enak. Ini makanan kesukaanmu Hinata" Ucap Naruto memberikan sepotong daging ke mangkuk Hinata.
Sakura, teman Hinata melihat Hinata menahan amarahnya. Dia merasa agak canggung dengan situasi nya.
"Naruto, kenapa kau makan dengan kami?" Tanya Sakura memecah suasana.
"Aku hanya ingin" jawab Naruto asal.
"Maksudku, bukankah kalian ini sudah ... "
"Putus! Ya kami sudah putus. Lalu?" Potong Naruto
"Lalu?? Yaa karena kalian putus kenapa kau masih ada didekat Hinata?" Tanya sakura heran.
"Eeyy... Sebelum kami pacaran kan kami berteman dekat. Seperti Kakak adik. Rasanya aneh kalau tiba-tiba menjauh. Iya kan Hinata?" Naruto menjelaskan dan meminta persetujuan atas pernyataan nya ke Hinata.
"Ya, rasanya aneh. Sangat aneh" jawab Hinata memaksakan senyumnya.
***
"Hinata, mau sampai kapan kau menahan semua rasa sakitmu?" Tanya Sakura cemas ke Hinata."Entahlah Sakura. Aku bahkan tidak berani menunjukan wajah sedihku padanya" Jawab Hinata mulai berlinang
"Naruto telah mencampakkan mu Hinata. Berhentilah berharap padanya" saran Sakura memeluk Hinata.
"Aku masih mencintainya Sakura. Aku masih ingin bersamanya. Tetapi.. tetapi rasanya sakit saat aku sadar meski dia di hadapanku dia bukanlah milikku lagi" air mata Hinata tak terbendung lagi. Dia menangis tersedu-sedu di pelukan sakura.
Sakura mengelus-elus rambut Hinata.
"Naruto bisa bersikap biasa saja setelah putus karena dia sudah beberapa kali mengalaminya. Sementara dirimu? Gadis bodoh. Dia adalah cinta pertama sekaligus pacar pertamamu bukan? Jadi sulit bagimu untuk melepasnya" Ucap Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken up
Short Storyaku merindukanmu, sangat merindukanmu. tidak! aku membencimu. kau yang telah meninggalkan diriku. -Hinata-