Kami terperangkap dalam gelab nan senyap
Ingin berlari pergi tapi kaki tertahan dengan gemilau sinarmu
Ingin rasanya mengakhiri dan tidak lagi berfikir untuk kembali
Namun kenikmatan semu yang kau beri
Benar-benar mengusik jiwa
Dunia..
Kau sungguh kejam
Menarik jiwa terlalu dalam
Menancapkan gelisah di dada
Menumbuhkan keraguan pada benak
Kami tahu bukan kamu tempat kembali
Bukan juga kamu tempat untuk selamat
Tapi pesonamu mengoyahkan iman
Menumbuhkan keraguan yang akut
Padahal kami tahu kamu tidak mampu memberi
Dunia...
Kau bagaikan luka yang perih
Membuat kami berlari mengejar
sementara kau tidak pernah menunggu
Membuat kami nekat bermain picik
Saling menjatuhkan demi keuntungan sendiri
Kau menjadikan kami bodoh
Berani menghakimi saudara hanya karena mereka miskin
Hanya karena mereka berbeda
Hanya karena mereka tidak lagi mengagunggimu
Kami berani menganggap mereka yang menjauh darimu terlalu berlebihan dalam beragama
Padahal kami tahu sang pemberi itu Allah
Kami tahu memujamu adalah suatu kesesatan
Namun Kami sering kali berfikir keras untuk mendapatkanmu
Bahkan kami lupa terhadap akhirat
Seolah kamu adalah jaminan untuk kebahagiaan yang abadi
Padahal kamu hanya lelah yang begitu menyiksaDunia ...
Kau begitu melalaikan
Tapi kami engan berpaling
Kau begitu membodohi
Kau biarkan kami tersesat terlalu jauh
Dan saking bodohnya kami bahagia di bodohi
Tidak adakah yang lebih mengerikan
Dimana orang bodoh sadar dia bodoh
Dimana orang yang di permainkan sadar ia di permainkan
namun ia merasa hebat dalam bising yang ia ciptakan
Bukan berpaling untuk meninggalkan
Justru merasa angkuh seolah mampu bertahan
Ketika sang pencipta bertanya
Untuk apa umurnya di habiskan
Darimana hartanya di dapatkan dan untuk apa dipergunakan
Dari mana dia mendapatkan ilmunya dan untuk apa dipergunakan
Kami sadar kami tidak akan beranjak dari hadapan Allah ketika tiga perkara itu ditanya
Tapi kami membiarkan nafsu memperbudak
Dan kesenangan yang kau ciptakan
Membuat mata kami buta
Kami tahu taman-taman syurga itu ialah suatu majlis zikir
Tapi kami memilih beranjak darinya
Kami tahu doa para malaikat itu terdapat di sana
Namun kami lebih riang mengunjungi tempat-tempat yang membuat kami lalai
Dan bersikeras mengejar kesenangan yang kau ciptakan
Pernak pernik cahaya lampu jalanan lebih kami kagumi
Gunung yang tinggi kami daki
Melangkah ke mesjid-NYA kami enggan
Laut luas kami selami, sambil tertawa dengan cerita basih
Dunia...
Kami ingin melangkah pergi
Namun jiwa ini terperangkap erat dalam ruang damai yang kami tahu itu semu
Kami tahu itu hanya sebatas bayang-bayang
Yang tidak mampu kami pegang begitu erat
Kami tahu kesenangan yang kau beri hanya sesaat
Tapi kenapa kau mempengaruhi begitu besarDesember, 2018