SATU

27 3 0
                                    

Sepuluh tahun yang lalu ada dua anak kecil yang sedang berada di rumah pohon yang dibuatkan keluarganya, nama nya Rahman dan Vanya, mereka berdua sedang duduk di rumah pohon layaknya pasangan kekasih.

"Rahmann!"
"Iya Van, ada apa?"
"Rahman, aku tidak mau berpisah dari kamu"
"Aku juga Vanya, Rahman sayang Vanya"
"Vanya juga sayang Rahman"
"Janji yah kalau Rahman tidak akan ninggalin Vanya" lanjutnya
"Iyah, Rahman Janji"

Dialog yang di ucapkan kedua bocah itu sungguh seperti pasagan kekasih yang tidak mau di pisahkan, dan mereka saling berpelukan saat ini, seperti akan terjadi sesuatu yang dapat memisahkan dua bocah itu.

Dan Bener, mereka berdua terpisah saat ini, karena pekerjaan dari ayah Vanya yang membuat Vanya pindah ke Jakarta dan berpisah dengan Rahman, teman kecilnya.

Sepuluh tahun berlalu, kini kedua bocah itu sudah berumur delapan belas tahun, layaknya masa remaja yang sedang jatuh cinta.

"Rahman!!"
"Hemm"
"Dia cantik yahh" ucap Aji sambil menyodorkan foto ditangan nya.
"Aji Aji! Kapan lo berhenti mainin cewek Ji...." balas Rahman dengan nada males
"Hahaha, Rahman! Kenapa gue harus berhenti?? Ga akan lah gue berhenti Man..." ucap nya dengan tertawa.
"Lo tuh nyadar ngak sih Ji, cara lo gini tuh bikin cewek cewek sakit hati..." ucap Rahman menasehati.
"Man! Gue tuh cuma menghargai ciptaan Allah, cewek cewek cantik ya harus gue nikmati lah"
"Terserah lo deh Ji..." ucap Rahman dan pergi dari hadapan Aji.
"Eitss Eitss! Tunggu Man! Gue ga ngerti sama lo, lo itu ganteng, keren, pinter pula, kenapa lo ga cari pacar sih! Bayak kali cewek yang suka sama lo Man. Contoh nyaa sii Salsabila"
"Salsabila? Dari mana lo tau?" tanya Rahman.
"tuh dia Salsabila, coba lo liatin mata nya. Dari mata nya tuh menandakan kalau dia tuh suka sama lo"
"bodo amat lah Ji, gue mau balik, nanti di cariin papa gue" ucap Rahman dan pergi pulang.
"haii Salsabila!!" ucap Aji
"hai" balas salsabila dan pergi, dan Aji mengejar Rahman yang sudah jauh dari hadapan nya.

"Assalamualaikum" ucap Rahman ketika memasuki rumah nya.
"waalaikumsalam" Jawab serempak dari mama, bapak dan kakak Rahman.
"udah balik nak..." ucap mama Rahman
"iyo ma, yaudah Rahman masuk kamar dulu yo" balas rahman dan berjalan menuju kamarnya.
"heii Man!"
"opo toh Mas!"
"mas kepengen nanya sama kamu Man" ucap Mas Yusuf
"nanya opo toh Mas" tanya Rahman
"kamu itu udah punya pacar opo belum toh Man?"
"yo belum toh mas, emang kenapa Mas?"
"ya ngak papa Man, tapi lebih baik gausah pacaran pacaran, nanti di marahin bapak loh"
"emng mas pernah dimarahin bapak?"
"pernah Toh man, gara gara mas ketahuan nyimpen foto cewek"
"terus gimana?"
"mas dimarahi sama disuruh berhenti sekolah, kata nya mondok saja Man"
"ohh gitu toh"
"iyo man, yaudah Mas mau ke kamar"
"iyo mas"

"Man! Lo bener ga mau cari cewek? Mubazir loh cowok setampan lo jomblo" ucap Aji
"gue ga boleh pacaran sama bapak" balas Rahman
"udah lah, lo itu udah SMA Man, SMA!!"
"emngnya kalau udah SMA kenapa?"
"pake nanya lagi, ya mesti pacaran lah, payah lo"
"ngak mau!"
"gue comblangin deh lo sama Salsabila"
"apaan sih lo Ji"
"udah yuk ikut gue"
"eh ehh, mau kemana ji!"
"mau ke pesantren! Nemuin salsabila, udah lah ikut aja" ucap aji sambil menarik tangan Rahman.

"lepasih ji!!" ucap Rahman
"bawel luh" ucap Aji dan melepaskan genggaman nya.
"itu tuh salsabila, udah sana samperin" perintah Aji
"ngak, ngak mau!"
"hei Bil!! Sini! Rahman mau bicara!" ucap Aji pada Salsabila. Salsabila pun menghampirinya.
"Ji, lo apa apaan sih, nanti bapak liat gimana!" rengek Rahman
"udah udah! Yaudah gue pergi dulu, lo dinikmatin yah berduaan sama Salsabilla nya.
"Ji! ji!" ucap Rahman
"mau bicara apa yah?" tanya salsabila.
"hem hemm...udah makan belum?" tanya Rahman
"udah kok, emg kenapa?"
"eng engg engak papa kok"
"kamu kaya gugup gitu?"
"aku ngak gugup kok"
"hahaha lucu kamu"
"emm emm"
"kenapa?" tanya Salsabila
"aku mau pergi, bapak aku liatin kita" ucap Rahman dan ninggalin Salsabila.

"lo sih ji...pasti nanti gue pulang langsung di intograsi sama bapak gue" ucap Rahman
"gue ngak tau kalo bapak lo bakal liat Man" balas Aji
"udahlah gue mau balik"
"ntar Man! Man, maafin gue ya"
"iya Ji selow aja" ucap Rahman dan menuju pulang.




Maaf klo jelek, baru pemula.
Hargai karya org😇

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang