First

25 3 0
                                    

Tuhan, Tuhan itu Maha Segalanya, pertemuan apapun akan terjadi bila Ia menghendaki, seperti pertemuanku dengannya. Sudah 7 tahun sejak lulus sekolah kita tidak saling bertemu, tidak ada komunikasi, tidak saling bertukan nomor hp, karena dulu aku terlalu takut untuk memintanya. Ya aku adalah pemuja rahasianya, yang hanya bisa melihat dia dari jauh.

Namun sekarang Tuhan kembali mempertemukan kita, melalui jalanNya aku memberanikan diri untuk menyapa, karena aku bukanlah aku yang dulu, yang terlalu takut untuk menyapa lantas menyesal.

"hai, kamu Desi kan?" tanyaku.

"iya, maaf kamu siapa ya?" tanya nya dengan nada bingung.

"oh, ini aku Wahyu teman SMA dulu, mungkin kamu lupa hehe" jawabku.

"oh iya Wahyu, aku inget hehe" jawabnya dengan tawa kecil.

"wah kirain kamu udah lupa, ternyata inget toh" ucapku.

Waktupun tidak terasa berlalu, obrolan demi obrolan telah kita lalui, ternyata senyuman itu tidak berubah sedikitpun, senyuman indah dari wajah mungil itu selalu menyejukan hati saat dipandang.

Dengan sedikit keberanian, aku meminta nomor handphonenya dengan alasan agar bisa saling berkomunikasi, keberanian itu tidaklah sia-sia, dengan senyuman manis itu dia memberikan nomornya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sepasang Sepatu UsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang