pagi itu cuaca terlihat mendung disertai dengan kilat yang sesekali muncul menyelimuti langit pada pagi yang menyedihkan ini.
hari ini algojo pemerintah siap memotong kepala sang tentara yang melakukan aksi revolusi terhadap pemerintahan yang kotor.
semua rakyat menyaksikan bagaimana penentang pemerintahan akan menjalani hukuman.
air mata para rakyat jelata mulai membasahi pipi yang kusam dan kotor pagi itu hal ini dikarenakan salah satu orang yang akan di hukum mati masih bagian dari keluarga dan kerabat mereka.
algojo mulai mengambil pedang panjang yang sangat tajam miliknya nya yang bahkan bisa memotong batu besar dengan sekali ayunan pedang."srerrrrtttt" bunyi pedang algojo yang sedang berjalan mendekati para tentara revolusi yang sedang di rantai tangan dan kakinya. "ceteszzzzss" kepala dan darah tentara revolusi mulai menyentuh tanah hari itu.
Rintik-rintik hujan mulai membasahi seiring dengan tetesan darah korban yang membasahi jalanan pada hari itu disertai dengan teriakan dan tangisan keluarga dan kerabat mereka yanv sudah tergeletak dengan kepala berpisahan dengan badan. disisi lain juga ada beberapa orang yang tertawa dan tersenyum saat pagi itu tidak lain adalah para pejabat kotor yang hidup dengan mewah di atas penderitaan orang lain.next >
KAMU SEDANG MEMBACA
I Quit
Historical Fictionseseorang yang merenggang nyawa nya sendiri akibat usahanya yang ingin menyelamatkan ribuan nyawa manusia tak bersalah.... kisah ini mengulas beberapa kerjadian yang ada di depan mata kita saat ini.... Dimana nyawa seseorang seolah tidak lagi m...