"huaaah," sinb menguap "kenapa mereka merepotkan sekali sih"
"kak, aku pulang" sinb membuka pintu asramanya
gadis kecil di depannya berkacak pinggang "rupanya kau akan pulang juga ya"
"kenapa? ini asrama ku," sinb tersenyum "lantas aku salah?"
"ck, sudahlah," ia menatapnya datar "kau pasti belum makan kan?"
"siapa bilang? sok tau dasar" sinb menatapnya "tapi memang sih, yasudah aku makan dulu ya"
"bocah bodoh"
"hah? kau siapa?" sinb kaget
"aku teman kecil mu bodoh" jawabnya kesal
"aku lahir tidak kecil dulu," sinb tersenyum "melainkan langsung dewasa"
"hanya orang gila yang berkata seperti itu," timpalnya "dan sambil tersenyum pula"
"terserah padamu, sebenarnya apa yang kau lakukan umji?" tanya sinb dengan wajah datar
umji memutar bola matanya "apa yang kau lihat saat ini adalah apa yang ku lakukan saat ini"
sinb hanya ber-oh-ria dan menghampiri umji
"aku tak mau membagi makanan ku," tembaknya "nanti berkuman"
"bocah gila"
"kau lebih gila"
"yaya, terimakasih" sinb memutar bola matanya
umji mengangguk "sudah seharusnya"
"sejak kapan kau tinggal di asrama ini?" tanya sinb memecah keheningan
"sejak hari ini jam 9 menit 59 detik 60" umji menatap sinb tajam
"kukira dari kemarin--aw!" umji memukul kepala sinb dengan piringnya
"aku harap setelah pukulan keras di kepalamu," ujar umji "kau menjadi lebih waras"
"seharusnya aku yang melakukannya bocah pendek"
"kau juga pendek, dasar gila"
"sekali lagi kau menghinaku," ancam sinb "keluarkan barangmu dari kamarku"
"memang aku sekamar dengan mu?" tanya umji
"ntahlah"
"dasar aneh," umji memutar bola matanya malas "lagi pula, siapa yang sudi sekamar denganmu yang jorok ini huh?"
"terserah padamu pendek, pergi kau dari dapur ku"
"ini bukan asrama mu pendek akal"
"aku tak peduli, pergi atau ku lempar pisau ini?" tawar sinb sambil mengangkat pisau dapur
"kau akan dimasukkan ke penjara karena tindak kriminal" umji tersenyum remeh
"banyak bicara kau sialan"
"eh tapi aku masih mau makan" umji kembali menghampiri magicom
"pantas kau gembul dan bodoh," sinb menatapnya "kau makan terus dan tidak pernah berdoa"
"kau mau jadi pembantu tanpa bayaranku huh?"
"secara langsung tidak, aku malas mengurus bayi besar yang tidak patuh"
"tong kosong nyaring bunyinya" umji meninggalkan sinb
KAMU SEDANG MEMBACA
A M I N -- 🤪💥
Fanfiction𝘼𝙈𝙄𝙉 (𝐧.) 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐈𝐜𝐢𝐍 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐨𝐛𝐫𝐨𝐤 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐞𝐥𝐚𝐬 𝐝𝐚𝐧 𝐬𝐨𝐥𝐢𝐝 𝘉𝘦𝘳𝘢𝘸𝘢𝘭 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶𝘢𝘯 𝘢𝘣𝘴𝘶𝘳𝘥 𝘩𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘦𝘯𝘵𝘶𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘈𝘔𝘐𝘕 𝘪𝘯𝘪 𝔚𝔞𝔯𝔫𝔦...