Letter
.
Min Yoongi | Suga/Jung Hoseok | J-Hope
A story where letter from far away was sent to florist Hoseok not so regularly..
Hoseok melangkahkan kakinya menyusuri setiap rak bunga yang ada di sebelah barat. Memeriksa satu per satu kondisi untaian bunga potong yang ada di dua rak teratas sebelum mengalihkan perhatian pada deretan pot bunga di dua rak terbawah. Memastikan bahwa setiap pot telah ia beri pupuk dan air agar helaian kelopak dan daunnya tak kusam.
Sejenak kemudian ia melangkahkan kaki ke tumpukan bunga potong berbagai jenis di bagian tengah ruangan. Menghitung setiap jumlah bunga yang ada, memastikan mereka dibedakan sesuai dengan jenis dan warna, dan mencatat bunga mana saja yang perlu ia tambah karena sudah mulai menipis jumlahnya. Dengan menyenandungkan sebuah irama yang familier, Hoseok membawa kakinya ke berbagai sudut dalam surga kecilnya tersebut.
Merapikan pita, kertas, dan hiasan penuh ukiran yang dibuat khusus oleh para pengrajin di kota. Mencabuti gulma yang mulai tumbuh di sekitar tanaman dalam rumah kaca. Menyemai dahlia, daisy, hibiskus, dan beberapa tanaman musim panas lain di area paling barat rumah kaca. Memangkas semak mawar tak jauh dari area pembibitan. Lalu terakhir, menyiram seluruh tumbuhan dalam rumah kaca sebelum ia kembali lagi ke dalam toko bunga di bagian depan.
Mawar merah, putih, kuning, dan oranye ada dalam ember yang dibawanya. Begitu pula carnation, krisantemum, magnolia, lili, marigold, dan peoni. Beberapa di antaranya ia letakkan pada keranjang-keranjang yang mulai menipis jumlahnya. Beberapa di antaranya ia letakkan di atas meja merangkai.
Ia harus mulai bekerja memenuhi pesanan buket bunga pernikahan anak perempuan Pak Lim yang tinggal sekitar tiga blok dari tokonya. Lalu bunga untuk perayaan ulang tahun pernikahan pasangan paruh baya dari keluarga Kwon di ujung jalan sebelah utara. Kemudian terakhir, buket bunga untuk pemuda Kim yang akan diberikan saat ia melamar tunangannya menikah nanti. Pasangan yang menggemaskan. Hoseok tidak menyangka mereka akan segera menikah dan tidak akan sering bermain ke tempatnya lagi.
Hoseok baru saja akan memulai pekerjaannya saat suara bel berdering dari arah pintu masuk. Spontan ia mendongakkan kepala dan melirik jam dinding yang terpasang di area kasir.
"Kau terlambat sepuluh menit, Jungkook-ah."
Lelaki dengan rambut cokelat terang yang dipotong rapi di atas kerah baju itu menghentikan langkah kecilnya. Menundukkan kepala dan menggerutu perlahan. Memutuskan bahwa percuma saja ia menyembunyikan kehadirannya karena Jung Hoseok, pemilik toko bunga sekaligus bos tempatnya bekerja paruh waktu, sudah mengetahui keberadaannya.
"Selamat pagi, Hyung. Hari ini sepertinya akan jadi hari yang indah," ujar Jungkook dengan cengiran tak berdosa.
"Ya, indah karena matahari tertutup awan dan siaran cuaca mengatakan siang nanti hujan akan turun cukup lebat hingga agak malam." Hoseok menanggapi tanpa menolehkan kepala ke arah Jungkook yang meringis dan berdiri kikuk di tengah lorong. "Ganti pakaianmu dan segera bantu aku, Nak. Kita punya tiga buket besar dan tiga puluh buket kecil untuk dipasang pada meja pernikahan putri Pak Lim besok siang."
"Siap, laksanakan!"
Jungkook mengangkat tangan layaknya memberikan salam hormat khas militer sebelum terburu melangkah ke ruang ganti karyawan. Meninggalkan Hoseok yang terkekeh geli akibat tingkah laku bak bocahnya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[SOPE/YOONSEOK] Daydream
Fanfiction(n.) a series of pleasant thoughts that distract one's attention from the present. . Sama seperti "Ephemeral", buku ini adalah buku kumpulan cerita yang tidak benar-benar ditulis secara utuh. Bedanya, tokoh dalam buku ini adalah Suga dan J-Hope (SOP...